"Sumpah Keenan ganteng banget sih. Capek gue mikirinnya."
Yasmin bersama Naomi dan beberapa teman mereka sedang berkumpul di kantin kampus. Sejak tadi gadis itu tidak berhenti memandang wajah tampan sang pujaan hati yang duduk beberapa meter didepannya bersama teman-temannya. Wajah tampan Keenan benar-benar mampu menghipnotis gadis itu, apalagi saat dia bertawa. Menambah kesan tampan berkali-kali lipat.
Melihat sahabatnya dalam mode on bucin, Naomi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Jika ditanya apa Naomi tidak mengagumi Keenan juga? Jawabannya adalah Iya. Hanya saja Naomi jauh lebih menyukai dosen tampannya, Raga dibanding Keenan. Bayangkan saja jika Naomi juga sangat menyukai Keenan, Mungkin sekarang dia dan Yasmin tidak akan pernah menjadi sahabat lagi.
Ditengah kesibukan memandang wajah sang pujaan hatinya, Tiba-tiba Yasmin dikejutkan dengan suara teriakan salah satu mahasiswi yang entah siapa namanya dia tidak tahu dan tidak mau tahu. Mahasiswi itu berlari kearah kantin sambil berteriak histeris.
"ADA HOT NEWS!! BAGI KALIAN PENGGEMAR PAK RAGA, AYO CEPAT NGUMPUL KESINI!! GUE PUNYA BERITA BESAR YANG SANGAT BURUK!!" Teriak seorang gadis bernama Giselle, mahasiswi yang tadi berteriak tidak jelas.
"Hot news apaan?" Tanya Naomi yang entah sejak kapan sudah berdiri disamping Giselle.
Melihat Naomi sudah tidak ada disampingnya, Yasmin mendengus kesal. Sahabatnya itu memang selalu gercep jika sudah menyangkut Raga. Disaat hampir semua mahasiswi yang berada di kantin itu berkumpul, Yasmin memilih tetap duduk diam ditempat. Memandangi ketampanan Keenan jauh lebih indah daripada hot news tentang dosen menyebalkan itu.
"Nan, daritadi Yasmin ngeliatin lo mulu tuh. Kayaknya dia suka deh sama lo," Sahut teman Keenan bernama Bagas sambil menyenggol tangan Keenan.
Seketika Keenan langsung mendongak, melirik sekilas kearah Yasmin yang masih betah menatap dirinya. Melihat Keenan meliriknya, Yasmin langsung tersenyum manis kearah pria itu. Namun sayangnya Keenan hanya memasang wajah datarnya sebelum kembali mengalihkan pandangannya.
"Walaupun terlihat dingin tapi itu yang membuatku semakin menyukai lo Nan."
"OH MY GOD!!! PAK RAGA SUDAH MENIKAH?!!" Suara teriakan Naomi berhasil membuat semua orang yang berada di kantin itu menoleh kearahnya. Tidak terkecuali Yasmin.
Beberapa mahasiswi yang tadi berkumpul mulai bersahutan mengeluarkan sumpah serapahnya setelah melihat hot news yang baru saja Giselle bagikan. Beberapa saat yang lalu Giselle menemukan sebuah foto Raga yang sedang melangsungkan acara pernikahan di bali melalui sosial media. Gadis itu pun langsung memberitahukan tentang foto itu kepada semua penggemar Raga.
***
Yasmin pov
Sejak tadi aku tidak mengalihkan pandanganku dari wajah tampan Keenan, semakin hari pria itu terlihat semakin tampan membuatku tidak bisa berhenti menyukainya. Saat aku asik dengan kegiatanku itu, tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara teriakan Naomi yang menyebut nama Raga dan kata pernikahan. Seketika aku langsung melotot kaget dan berlari menuju kerumunan itu.
Disana aku melihat sebuah foto pernikahanku bersama Raga tersebar di sosial media. Didalam foto itu wajah Raga terlihat sangat jelas namun wajahku tidak begitu terlihat jelas. Aku mendengar beberapa umpatan keluar dari penggemar Raga. Mereka tampak marah melihat foto itu, bahkan mereka semua juga menyumpah serapahi perempuan didalam foto itu yang sebenarnya adalah aku.
"Sumpah gue nggak percaya pak Raga udah nikah."
"Sama! Gue nggak ikhlas pak Raga nikah."
"Siapa sih ceweknya itu. Awas aja kalau ketemu gue jambak rambutnya dan tampar wajah jeleknya itu!! Pokoknya gue habisin deh."
"Betul! Pokoknya kita semua harus bersatu untuk mencari cewek itu."
Aku mendengar beberapa umpatan dan ancaman dari mereka semua. Sialan, bisa-bisanya mereka mengumpati dan mengataiku jelek didepanku. Bahkan Naomi pun juga mengataiku. Kalau saja jumlah mereka tidak banyak sudah aku tampar satu-satu.
Setelah mendengar umpatan mereka semua, aku langsung berlari keluar kantin. Aku harus mencari dosen menyebalkan itu dan menanyakan kenapa foto-foto itu bisa tersebar.
***
"Akh sakit!!"
Raga merintih kesakitan saat Yasmin tiba-tiba menendang kakinya keras. Setelah melihat berita tersebarnya foto pernikahannya tadi, Yasmin langsung mencari Raga. Begitu menemukan pria itu, Yasmin langsung menariknya ketempat sepi dan langsung melayangkan tendangannya begitu saja.
"Sakit? Rasain! Lo gila ya, kenapa foto pernikahan kita bisa kesebar? Lo sengaja sebar foto itu biar semua orang tahu?"
"Kamu ngomong apasih? Aku nggak paham."
Yaskin mendengus kesal, Gadis itu sudah sangat marah tapi pria didepannya justru terlihat seperti orang bodoh. Tanpa meminta izin, Yasmin berniat mengambil paksa ponsel Raga yang ada disaku celana pria itu.
"Eh kamu mau ngapain?" Pekik Raga sambil menahan tangan Yasmin yang sudah ingin menyentuh saku celananya.
"Lepas nggak?"
"Nggak! Kamu mau ngapain? Ya ampun Yasmin, ini masih di area kampus. Kalau mau begituan nanti aja dirumah."
Tendangan kedua berhasil mendarat sempurna di kaki Raga yang satu nya, membuat pria itu kembali memekik kesakitan. "Bisa nggak gausah mesum dulu? Sekarang suasana nya lagi genting."
"Bisa juga nggak gausah nendang-nendang? Sakit tahu nggak! Lagi pula kamu mau ngapain pegang-pegang celanaku kalau bukan untuk begituan? Diam-diam mesum juga kan kamu?"
"Diam atau gue tendang aset berharga lo?!"
Seketika Raga langsung terdiam dan menutupi aset berharganya dengan kedua tangannya. Yasmin tidak pernah main-main dengan ucapannya, bisa hilang masa depannya kalau gadis itu benar-benar menendangnya.
Melihat Raga terdiam, Yasmin langsung mengambil ponsel milik Raga dari dalam saku celananya kemudian membuka akun sosial media kampus. Tempat foto-foto pernikahannya dengan Raga di posting.
"Lihat ini! Lo kan yang udah upload foto-foto ini? Sinting lo ya? Lo sengaja biar semua orang tahu kita sudah menikah?" Tanya Yasmin sambil memperlihatkan foto-foto pernikahannya yang tersebar.
Melihat hal itu Raga langsung melotot kaget. Pria itu tidak tahu menahu soal itu. Pantas saja tadi banyak dosen pria yang mengucapkan selamat padanya yang membuatnya kebingungan.
"Sumpah lo kok nyebelin banget sih!"
"Tunggu!" Teriak Raga saat Yasmin sudah berancang-ancang ingin menendangnya lagi.
"Sumpah aku tidak tahu apa-apa. Aku bahkan tidak tahu kalau foto-foto itu tersebar. Aku berani bersumpah bukan aku yang menyebarnya. Kira-kira siapa ya yang nyebarin?"
"Mana gue tahu, yang gue curigai kan lo. Pokoknya gue nggak mau tahu ya, awas aja kalau semua orang tahu kita udah menikah. Kalau semua itu sampai terjadi maka gue akan..
"Akan apa?"
Yasmin terlihat melirik kearah celana pria itu, yang dilirik langsung menutupi asetnya dibalik celana dengan kedua tangannya. "Liatin apa kamu? Jangan mesum disini."
"Gue nggak cuman nendang tapi gue juga bakal potong habis punya lo, inget itu!!" Ancam Yasmin sebelum kemudian melangkahkan kakinya pergi. Meninggalkan Raga yang tampak lemas membayangkan jika tadi Yasmin benar-benar menendang aset berharganya.
"Sumpah, ternyata gadis itu benar-benar barbar. Hampir saja aku kehilangan masa depanku."
Beberapa bulan kemudian...Seorang wanita cantik dengan mengenakan dress hitam selutut terlihat berjalan memasuki kawasan sebuah kampus. Tidak lupa wanita itu juga menggandeng seorang anak kecil yang tidak kalah cantik dengan dirinya. Yasmin bersama Leona baru saja sampai dikampus tempat Raga mengajar. Beberapa saat yang lalu sepulang menjemput Leona disekolahnya, Yasmin mendapat kabar dari Naomi jika Raga sedang bersama banyak mahasiswa baru, pria itu katanya sedang menanggapi semua godaan-godaan mahasiswa baru itu. Tanpa pikir panjang Yasmin pun langsung berputar arah menuju kampus. Tidak lupa wanita itu juga mengajak Leona agar semua orang tahu jika ternyata dosen yang mereka kagumi itu sudah mempunyai anak istri.“Ma, itu papa!” Seru Leona sambil menunjuk kearah Raga yang sedang duduk dikursi kantin dengan dikelilingi banyak mahasiswa baru.Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat Yasmin menatap kesal kearah sang suami. Ternyata selama ini suaminya sering dekat dengan perempuan la
1 tahun kemudian... "Leona awas!!" Sebuah mobil melaju dengan cukup kencang kearah Leona yang sedang mendorong kereta bayi. Suara tabrakan yang cukup keras terdengar membuat semua orang yang berlalu lalang dijalan itu langsung menoleh dan berlarian kearah sumber suara. Dengan air mata yang sudah mengalir deras Yasmin berlari kearah kerumuanan itu. Tadinya wanita itu sedang membeli minuman untuk Leona yang katanya sedang haus. Karena tempat membeli minuman itu hanya berada disebrang jalan, akhirnya Yasmin meminta Leona untuk menunggu disamping mobil sambil menjaga adiknya yang merupakan anak kandung Yasmin yang sudah lahir 3 bulan yang lalu. Namun saat Yasmin hendak kembali ke mobil, ia melihat dari arah lain ada mobil yang melaju dengan sangat kencang kearah kedua anaknya. Yasmin yang melihat hal itu sudah ingin berlari namun sayangnya ia terlambat karena mobil itu sudah lebih dulu menabrak pembatas jalan didekat tempat Leona dan adiknya berada. "Anakku! Tolong minggir, aku harus m
Setelah menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya hubungan Yasmin dan Raga kembali membaik. Yasmin sudah bisa menerima penjelasan Raga, wanita itu percaya jika suaminya tidak mungkin menghianatinya. Setelah semuanya kembali membaik, mereka akhirnya bisa melanjutkan hidup rumah tangga bersama."Raga, kamu yakin ingin melaporkan Devandra ke kantor polisi?" tanya Yasmin.Mendengar Yasmin memanggilnya dengan sebutan aku-kamu bukan lo-gue lagi membuat Raga cukup terkejut. Lantas pria itu langsung bertanya kenapa istrinya tiba-tiba mengubah panggilannya. "Kamu sudah tidak menggunakan panggilan lo-gue lagi?"Yasmin menyunggingkan senyum tipisnya, wanita itu mengangguk sebagai balasannya. "Aku merasa jika panggilan itu kurang pantas. Aku ingin merubah kebiasaanku. Sekarang aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk calon anak kita."Raga mengembangkan senyumnya lebar. Pria itu sangat senang mendengar apa yang baru saja Yasmin katakan. Rasanya sangat lega mendengar
"Bayu stop! Kamu mau membawa Leona kemana?!!"Suara tangisan Leona terdengar begitu keras saat Bayu memaksanya untuk ikut dengannya. Pria itu tiba-tiba mendatangi apartemen Devandra dan langsung membawa paksa Leona. Bayu ingin mengambil alih Leona karena Devandra tidak ingin kembali padanya. Karena tidak ingin anaknya ikut dengan Bayu, Devandra pun berusaha untuk menahannya. Wanita itu tidak rela anaknya ikut dengan pria yang sudah menyakiti anaknya selama ini."Kamu tidak berhak membawa Leona! Kembalikan Leona!!" teriak Devandra. Wanita itu sudah ingin menarik tangan Leona yang terus menangis namun dengan cepat Bayu mendorongnya."Kenapa aku tidak berhak? Leona anak kandungku. Aku berhak atas dirinya!!""Hiks aku tidak mau ikut om Bayu! Aku anak papa Laga bukan anak om Bayu," sahut Leona sambil menangis dan memberontak minta dilepaskan.Mendengar kalimat yang baru saja Leona katakan membuat Bayu marah. Pria itu langsung menatap ke arah gadis kecil itu. "Leona dengarkan aku, kamu buka
Saat ini Raga sedang berada dirumah sakit. Malam ini ia akan menginap disana untuk menemani Yasmin karena dokter menyarankan untuk Yasmin dirawat inap selama kurang lebih 2 hari kedepan sampai kondisi wanita itu dan janinnya baik-baik saja.Sejak tadi Yasmin hanya diam mengalihkan pandangannya dari Raga. Wanita itu masih enggan menatap atau berbicara dengan suaminya. Menyadari hal itu, Raga memilih diam karena dia tidak ingin membuat Yasmin marah dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi kandungannya.Ngomong-ngomong kedua orang tua mereka belum mengetahui tentang kehamilan Yasmin. Yasmin masih belum ingin memberitahu orang tuanya tentang kehamilannya sedangkan Raga juga memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dulu sebelum memberitahu orang tuanya."Yasmin, aku minta maaf karena baru bisa datang sekarang. Tadi aku baru saja pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA dengan anakku."Mendengar kalimat yang baru saja Raga katakan membuat Yasmin langsung menoleh kearahnya. Kemar
"Papa, masih lama ya?" tanya Leona.Saat ini mereka berdua sedang berada disalah satu rumah sakit yang cukup terkenal. Beberapa saat yang lalu mereka baru saja menyelesaikan serangkaian tes untuk melakukan tes DNA. Pada akhirnya Raga memutuskan untuk melakukan tes DNA ulang tanpa sepengetahuan siapapun. Pria itu masih belum yakin jika Leona adalah anak kandungnya, maka dari itu dia memilih melakukan tes DNA ulang dirumah sakit yang lebih besar.Kali ini tidak hanya menggunakan sample rambut dan kuku saja, Raga juga melakukan tes DNA melalui sample darahnya dan Leona. Kata seorang dokter kenalannya, melakukan tes DNA menggunakan sample darah bisa memakan waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan hasilnya dibanding menggunakan sample rambut atau kuku. Beruntung tadi Leona tidak merengek sama sekali saat diambil darahnya. Raga mengatakan pada anaknya itu jika sekarang dia ingin memeriksakan Leona agar Leona sehat karena kemarin sempat demam."Jadi berapa lama hasilnya akan keluar, dok? Ap
Dengan menggunakan pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam serta masker, Naomi dan Rere sedang berada di depan sebuah bangunan apartemen yang cukup mewah. Sudah hampir 1 jam kedua orang itu berdiri disana guna menunggu seseorang. "Nom, lo yakin disini apartemennya? Kok nggak keluar-keluar sih? Capek gue nunggunya. Pulang aja yuk!" Rere sudah tidak kuat lagi menunggu disana. Sudah pegel, panas lagi. Kalau bukan karena solidaritas pertemanannya dengan Yasmin, dia tidak akan mau seperti ini.Kedua orang itu sedang menunggu Devandra keluar dari apartemennya. Rencananya mereka akan memantau dan mengikuti kemanapun wanita itu pergi guna mencari bukti apakah anak yang katanya adalah anak Raga itu benar anak kandung atau bukan karena Naomi sangat yakin jika itu bukan anak kandung Raga. Sebelumnya Naomi sudah meminta izin pada Raga untuk melakukan penyelidikan ini. Karena Raga juga mulai sedikit curiga, pria itupun mengizinkannya. Bahkan dia memberitahu dimana Devandra tinggal dan member
Naomi menatap Yasmin yang saat ini sedang memalingkan wajahnya darinya. Wanita itu sedang marah karena dirinya sudah memberitahu Raga tentang kehamilannya. Naomi sendiri sadar jika mungkin ia salah karena sudah lancang memberitahu privasi orang, tapi tujuannya melakukan hal itu baik. Dia hanya ingin hubungan Raga dan Yasmin kembali baik. Naomi tidak ingin sahabatnya itu terus-terusan bersedih. "Yasmin, gue minta maaf. Gue lakuin itu karena gue pengen hubungan lo sama pak Raga kembali baik. Gue nggak mau lo sedih terus, Yas."Sambil menghela nafasnya panjang Yasmin menoleh ke arah Naomi. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap kesal ke arah sahabatnya. "Naomi, lo kan tahu keputusan gue buat cerai sama Raga itu udah bulat. Gue udah nggak mau lagi berhubungan sama dia. Tapi gara-gara lo ngasih tahu Raga kalau gue hamil itu bikin gue nggak bisa cerai sama dia. Dia bilang kita nggak akan bisa cerai karena gue lagi hamil," ucapnya dengan nada kesal."Justru itu bagu
Yasmin menatap tajam pria yang saat ini berdiri di depannya. Beberapa saat yang lalu ketika ia terbangun dari tidurnya, ia tidak melihat keberadaan Naomi. Yasmin pikir Naomi berada di kamar mandi, namun saat ia mengetuk pintu kamar mandi, pintu itu terbuka dan tidak ada siapapun didalam sana. Saat hendak mencari keluar, tiba-tiba wanita itu dikejutkan dengan kedatangan Raga yang sudah berdiri tepat didepan pintu kostan.Melihat kedatangan sang suami, Yasmin sudah ingin menutup kembali pintunya. Namun belum sempat pintu itu tertutup, Raga sudah lebih dulu menahanya. Pria itu langsung mendorong pintunya hingga membuat pintu itu kembali terbuka lebar. Melihat apa yang baru saja suaminya lakukan tentu saja membuat Yasmin semakin menatapnya tajam."Pergi," satu kata terdengar lirih keluar dari bibir Yasmin. "Yasmin..""GUE BILANG PERGI! GUE NGGAK MAU KETEMU SAMA LO!" Teriak Yasmin sekencang mungkin. Wanita itu sudah mengatakan tidak ingin melihat suaminya, tapi suaminya terus saja berusah