Share

Chapter 6

Author: Bunnynayen
last update Last Updated: 2022-04-08 20:20:49

Mendudukkan dirinya di sudut kursi yang berada di club malam, Yasmin menatap beberapa temannya yang terlihat asik menggoyangkan tubuh mereka mengikuti alunan musik yang sedang diputar. Seperti biasa, jika sedang dalam suasana hati yang tidak baik, Yasmin akan pergi ke tempat itu bersama teman-temannya. Gadis itu masih merasa kesal dengan kejadian tadi siang, saat Raga hampir saja membongkar rahasia mereka didepan semua mahasiswa dan dosen.

Saat sedang asik menyendiri, seorang temannya datang menghampirinya dan mengajaknya untuk bergabung namun gadis itu menolak dengan alasan sedang tidak mood. Hingga beberapa saat kemudian ponselnya bergetar, terlihat sebuah panggilan masuk dari Raga terpampang jelas di layar ponselnya. Awalnya mungkin Yasmin enggan mengangkatnya, tapi Raga terus menghubunginya. Karena sudah terlewat kesal, gadis itu akhirnya mengangkatnya.

"Kenapa? Jangan ganggu gue, gue sibuk!" teriak Yasmin dalam sambungan telepon itu.

"Kamu dimana? Kenapa sangat berisik? Kamu sedang di club?"

Mendengar pertanyaan itu keluar dari bibi Raga membuat Yasmin memutar bola matanya malas. Oh ayolah, tanpa harus dijawab pun seharusnya pria itu sudah tahu dimana dia sekarang. Bukankah sudah terdengar suara musik disko yang diputar sangat keras?

Karena tidak kunjung mendapat respon dari Yasmin, Raga pun terdengar kembali mengeluarkan suara teriakannya didalam sambungan telepon. Pria itu kembali melontarkan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya.

"Dimanapun gue berada itu bukan urusan lo! Udah gue sibuk, jangan ganggu!!" teriak Yasmin sebelum kemudian mematikan sambungan teleponnya sebelum Raga sempat berbicara.

Setelah mendapat telepon dari Raga, seketika mood Yasmin semakin memburuk. Entah kenapa gadis itu sangat kesal dengan apapun yang berhubungan dengan pria itu. Karena tidak ingin terlalu larut dalam kekesalannya, Yasmin memutuskan untuk bergabung dengan teman-temannya. Menggoyangkan tubuhnya mengikuti aluanan musik disko yang sedang diputar.

Berada ditengah-tengah kerumunan orang yang asik menggoyangkan tubuhnya, tidak jarang  tubuh Yasmin bersentuhan dengan pria lainnya yang dengan sengaja menyentuhnya, namun tampaknya gadis itu tidak terlalu peduli dan lebih memilih asik melanjutkan kegiatannya.

"Bukankah itu Yasmin? Wah parah, Raga harus tahu ini sih," gumam seorang pria yang baru saja datang ke tempat itu. Pria yang merupakan sepupu Raga itu langsung merekam video ketika Yasmin asik melenggokkan tubuhnya ditengah kerumunan orang yang asik berjoget, kemudian mengirimnya ke Raga.

Ditempat lain, Raga tampak frustasi karena sejak tadi Yasmin tidak kunjung mengangkat panggilannya. Bahkan beberapa kali pria itu mengumpat. Hingga seperkian detik kemudian ia mendapat pesan video dari sepupunya yang mengirim Video Yasmin serta alamat club malam tempat gadis itu berada.

"Shit! Beraninya gadis itu pergi kesana!"

Saat itu juga Raga langsung begegas menuju club malam tempat Yasmin berada. Pria itu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata membelah jalanan ibu kota yang sudah tampak sepi karena sudah larut malam. Sepanjang perjalanan pria itu tidak berhenti mengumpat dan bersumpah akan memberikan hukuman pada Yasmin karena tidak pernah mendengar larangannya.

Begitu sampai di club, dengan tergesa-gesa Raga turun dari mobil lalu berjalan cepat memasuki club. Begitu masuk, pria itu bertemu dengan sepupunya yang ternyata sudah menunggunya sejak tadi. "Dimana dia?" tanya Raga dengan nada dinginnya.

Tanpa mengeluarkan suaranya, sepupu Raga menunjuk kearah gadis yang asik melenggokkan tubuh indahnya dilantai dansa bersama seorang pria yang entah siapa Raga sama sekali tidak mengenalnya. Dengan langkah besar dan tatapan tajamnya Raga menghampiri gadis itu dan langsung menarik tangannya, membuat Yasmin yang tadinya asik dengan tariannya seketika terkejut.

"Lepas!!" teriak Yasmin sambil menarik paksa tangannya dari genggaman Raga.

"Kamu gila? Ngapain kamu pergi ketempat seperti ini? Dan apa yang kamu lakukan disini? Kamu asik berjoget dengan pria lain disaat suamimu gelisah menunggumu dirumah?"

Mendengar Raga mengucapkan kata 'Suami' membuat Yasmin langsung menutup mulut pria itu dengan tangannya. "Pelankan suara lo, lo mau semua semua orang mendengarnya ha?"

Dengan sekali gerakan Raga berhasil menyingkirkan tangan Yasmin dari bibirnya. Pria itu terlihat melangkahkan kakinya mendekat kearah Yasmin sambil menatap gadis itu tajam "Aku akan memberitahu semuanya jika kita sudah menikah," bisik Raga pelan.

"Kalau lo berani membongkar semuanya, gue tidak akan tinggal diam!"

Alih-alih takut dengan ancaman Yasmin, Raga justru terlihat menyunggingkan senyum sinisnya. Pria itu bahkan terlihat tidak takut sama sekali. "Sayangnya aku tidak takut dengan ancamanmu itu, sayang."

"Sekarang begini saja, pulang denganku sekarang atau aku benar-benar akan memberitahu semua orang kalau kita sudah menikah."

Merasa jika dirinya sedang diancam oleh Raga, Yasmin pun akhirnya mengalah. Dengan kesal gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari club malam diikuti Raga di belakangnya.

"Thanks ya bro. Aku pulang dulu," pamit Raga pada sepupunya sebelum menyusul Yasmin.

Begitu sampai di rumah, Raga menarik paksa tangan Yasmin. Membawa gadis itu masuk kedalam rumah lalu mendorongnya ke sofa. Dengan tatapan tajamnya Raga mencondongkan tubuhnya kearah gadis itu. "Bukankah sudah aku peringatkan jangan pernah pergi ketempat itu lagi? Kenapa kamu masih nekat datang kesana?"

"Gue mau pergi kemanapun itu terserah gue, bukan urusan lo!" balas Yasmin dengan tatapan tak kalah tajamnya.

"Tentu saja itu menjadi urusanku. Ingat, aku adalah suamimu. Aku berhak mengatur atau melakukan apapun padamu. Mulai sekarang aku akan membuat aturan. Aku tidak ingin kamu pergi ke tempat itu lagi. Aku juga tidak ingin kamu membantah semua perintahku."

Sebuah senyuman sinis mengembang dibibir Yasmin begitu kalimat itu keluar dari mulut Raga. Gadis itu bahkan tidak bisa menahan tawanya setelahnya. Oh ayolah, pernikahan mereka hanya di dasari sebuah perjodohan. Yasmin sama sekali tidak pernah menginginkan pernikahan itu. "Lo lupa kalau pernikahan kita hanyalah sebuah perjodohan saja? Gue sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini bahkan tidak sudi mengakui lo sebagai suami gue. Jadi jangan harap gue mau bersikap layaknya seorang istri."

"Akh sakit!!" pekik Yasmin tiba-tiba saat Raga mencengkram tangannya erat. 

Dengan sorot mata penuh amarah Raga menatap gadis yang saat ini ada dalam kungkungannya. Perkataan yang baru saja Yasmin katakan benar-benar membuatnya sangat marah. "Aku sudah berusaha bersikap baik padamu, jadi jangan sampai aku bersikap kasar karena sifat keras kepalamu ini."

"Lepas, sakit."

"Sakit? Cihh, ini bahkan belum seberapa. Ingat, jika kamu berani membantah semua perkataanku maka aku akan membuatmu merasakan sakit yang jauh lebih parah dari ini. Bahkan aku akan membuatmu merasakan sesuatu yang tidak pernah kamu rasakan sebelumnya."

Setelah mengatakan hal itu Raga langsung melepas cengkramammya pada tangan Yasmin kemudiaan melangkah pergi ke kamarnya. Meninggalkan Yasmin yang terus berteriak mengumpatinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bener Raga perempuan bar2 itu hrs d kerasin kmu jangan lagi sabar menghadapin perempuan yg g ada akhlak nya itu bikin dia sadar dn g berkutik ..hrs menghomati suami nya ..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 98

    Beberapa bulan kemudian...Seorang wanita cantik dengan mengenakan dress hitam selutut terlihat berjalan memasuki kawasan sebuah kampus. Tidak lupa wanita itu juga menggandeng seorang anak kecil yang tidak kalah cantik dengan dirinya. Yasmin bersama Leona baru saja sampai dikampus tempat Raga mengajar. Beberapa saat yang lalu sepulang menjemput Leona disekolahnya, Yasmin mendapat kabar dari Naomi jika Raga sedang bersama banyak mahasiswa baru, pria itu katanya sedang menanggapi semua godaan-godaan mahasiswa baru itu. Tanpa pikir panjang Yasmin pun langsung berputar arah menuju kampus. Tidak lupa wanita itu juga mengajak Leona agar semua orang tahu jika ternyata dosen yang mereka kagumi itu sudah mempunyai anak istri.“Ma, itu papa!” Seru Leona sambil menunjuk kearah Raga yang sedang duduk dikursi kantin dengan dikelilingi banyak mahasiswa baru.Sambil mengepalkan kedua tangannya kuat Yasmin menatap kesal kearah sang suami. Ternyata selama ini suaminya sering dekat dengan perempuan la

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 97

    1 tahun kemudian... "Leona awas!!" Sebuah mobil melaju dengan cukup kencang kearah Leona yang sedang mendorong kereta bayi. Suara tabrakan yang cukup keras terdengar membuat semua orang yang berlalu lalang dijalan itu langsung menoleh dan berlarian kearah sumber suara. Dengan air mata yang sudah mengalir deras Yasmin berlari kearah kerumuanan itu. Tadinya wanita itu sedang membeli minuman untuk Leona yang katanya sedang haus. Karena tempat membeli minuman itu hanya berada disebrang jalan, akhirnya Yasmin meminta Leona untuk menunggu disamping mobil sambil menjaga adiknya yang merupakan anak kandung Yasmin yang sudah lahir 3 bulan yang lalu. Namun saat Yasmin hendak kembali ke mobil, ia melihat dari arah lain ada mobil yang melaju dengan sangat kencang kearah kedua anaknya. Yasmin yang melihat hal itu sudah ingin berlari namun sayangnya ia terlambat karena mobil itu sudah lebih dulu menabrak pembatas jalan didekat tempat Leona dan adiknya berada. "Anakku! Tolong minggir, aku harus m

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 96

    Setelah menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya hubungan Yasmin dan Raga kembali membaik. Yasmin sudah bisa menerima penjelasan Raga, wanita itu percaya jika suaminya tidak mungkin menghianatinya. Setelah semuanya kembali membaik, mereka akhirnya bisa melanjutkan hidup rumah tangga bersama."Raga, kamu yakin ingin melaporkan Devandra ke kantor polisi?" tanya Yasmin.Mendengar Yasmin memanggilnya dengan sebutan aku-kamu bukan lo-gue lagi membuat Raga cukup terkejut. Lantas pria itu langsung bertanya kenapa istrinya tiba-tiba mengubah panggilannya. "Kamu sudah tidak menggunakan panggilan lo-gue lagi?"Yasmin menyunggingkan senyum tipisnya, wanita itu mengangguk sebagai balasannya. "Aku merasa jika panggilan itu kurang pantas. Aku ingin merubah kebiasaanku. Sekarang aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk calon anak kita."Raga mengembangkan senyumnya lebar. Pria itu sangat senang mendengar apa yang baru saja Yasmin katakan. Rasanya sangat lega mendengar

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 95

    "Bayu stop! Kamu mau membawa Leona kemana?!!"Suara tangisan Leona terdengar begitu keras saat Bayu memaksanya untuk ikut dengannya. Pria itu tiba-tiba mendatangi apartemen Devandra dan langsung membawa paksa Leona. Bayu ingin mengambil alih Leona karena Devandra tidak ingin kembali padanya. Karena tidak ingin anaknya ikut dengan Bayu, Devandra pun berusaha untuk menahannya. Wanita itu tidak rela anaknya ikut dengan pria yang sudah menyakiti anaknya selama ini."Kamu tidak berhak membawa Leona! Kembalikan Leona!!" teriak Devandra. Wanita itu sudah ingin menarik tangan Leona yang terus menangis namun dengan cepat Bayu mendorongnya."Kenapa aku tidak berhak? Leona anak kandungku. Aku berhak atas dirinya!!""Hiks aku tidak mau ikut om Bayu! Aku anak papa Laga bukan anak om Bayu," sahut Leona sambil menangis dan memberontak minta dilepaskan.Mendengar kalimat yang baru saja Leona katakan membuat Bayu marah. Pria itu langsung menatap ke arah gadis kecil itu. "Leona dengarkan aku, kamu buka

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 94

    Saat ini Raga sedang berada dirumah sakit. Malam ini ia akan menginap disana untuk menemani Yasmin karena dokter menyarankan untuk Yasmin dirawat inap selama kurang lebih 2 hari kedepan sampai kondisi wanita itu dan janinnya baik-baik saja.Sejak tadi Yasmin hanya diam mengalihkan pandangannya dari Raga. Wanita itu masih enggan menatap atau berbicara dengan suaminya. Menyadari hal itu, Raga memilih diam karena dia tidak ingin membuat Yasmin marah dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi kandungannya.Ngomong-ngomong kedua orang tua mereka belum mengetahui tentang kehamilan Yasmin. Yasmin masih belum ingin memberitahu orang tuanya tentang kehamilannya sedangkan Raga juga memutuskan untuk menyelesaikan masalahnya terlebih dulu sebelum memberitahu orang tuanya."Yasmin, aku minta maaf karena baru bisa datang sekarang. Tadi aku baru saja pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA dengan anakku."Mendengar kalimat yang baru saja Raga katakan membuat Yasmin langsung menoleh kearahnya. Kemar

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 93

    "Papa, masih lama ya?" tanya Leona.Saat ini mereka berdua sedang berada disalah satu rumah sakit yang cukup terkenal. Beberapa saat yang lalu mereka baru saja menyelesaikan serangkaian tes untuk melakukan tes DNA. Pada akhirnya Raga memutuskan untuk melakukan tes DNA ulang tanpa sepengetahuan siapapun. Pria itu masih belum yakin jika Leona adalah anak kandungnya, maka dari itu dia memilih melakukan tes DNA ulang dirumah sakit yang lebih besar.Kali ini tidak hanya menggunakan sample rambut dan kuku saja, Raga juga melakukan tes DNA melalui sample darahnya dan Leona. Kata seorang dokter kenalannya, melakukan tes DNA menggunakan sample darah bisa memakan waktu yang lebih cepat untuk mendapatkan hasilnya dibanding menggunakan sample rambut atau kuku. Beruntung tadi Leona tidak merengek sama sekali saat diambil darahnya. Raga mengatakan pada anaknya itu jika sekarang dia ingin memeriksakan Leona agar Leona sehat karena kemarin sempat demam."Jadi berapa lama hasilnya akan keluar, dok? Ap

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 92

    Dengan menggunakan pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam serta masker, Naomi dan Rere sedang berada di depan sebuah bangunan apartemen yang cukup mewah. Sudah hampir 1 jam kedua orang itu berdiri disana guna menunggu seseorang. "Nom, lo yakin disini apartemennya? Kok nggak keluar-keluar sih? Capek gue nunggunya. Pulang aja yuk!" Rere sudah tidak kuat lagi menunggu disana. Sudah pegel, panas lagi. Kalau bukan karena solidaritas pertemanannya dengan Yasmin, dia tidak akan mau seperti ini.Kedua orang itu sedang menunggu Devandra keluar dari apartemennya. Rencananya mereka akan memantau dan mengikuti kemanapun wanita itu pergi guna mencari bukti apakah anak yang katanya adalah anak Raga itu benar anak kandung atau bukan karena Naomi sangat yakin jika itu bukan anak kandung Raga. Sebelumnya Naomi sudah meminta izin pada Raga untuk melakukan penyelidikan ini. Karena Raga juga mulai sedikit curiga, pria itupun mengizinkannya. Bahkan dia memberitahu dimana Devandra tinggal dan member

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 91

    Naomi menatap Yasmin yang saat ini sedang memalingkan wajahnya darinya. Wanita itu sedang marah karena dirinya sudah memberitahu Raga tentang kehamilannya. Naomi sendiri sadar jika mungkin ia salah karena sudah lancang memberitahu privasi orang, tapi tujuannya melakukan hal itu baik. Dia hanya ingin hubungan Raga dan Yasmin kembali baik. Naomi tidak ingin sahabatnya itu terus-terusan bersedih. "Yasmin, gue minta maaf. Gue lakuin itu karena gue pengen hubungan lo sama pak Raga kembali baik. Gue nggak mau lo sedih terus, Yas."Sambil menghela nafasnya panjang Yasmin menoleh ke arah Naomi. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap kesal ke arah sahabatnya. "Naomi, lo kan tahu keputusan gue buat cerai sama Raga itu udah bulat. Gue udah nggak mau lagi berhubungan sama dia. Tapi gara-gara lo ngasih tahu Raga kalau gue hamil itu bikin gue nggak bisa cerai sama dia. Dia bilang kita nggak akan bisa cerai karena gue lagi hamil," ucapnya dengan nada kesal."Justru itu bagu

  • Dinikahi Dosen Duda   Chapter 90

    Yasmin menatap tajam pria yang saat ini berdiri di depannya. Beberapa saat yang lalu ketika ia terbangun dari tidurnya, ia tidak melihat keberadaan Naomi. Yasmin pikir Naomi berada di kamar mandi, namun saat ia mengetuk pintu kamar mandi, pintu itu terbuka dan tidak ada siapapun didalam sana. Saat hendak mencari keluar, tiba-tiba wanita itu dikejutkan dengan kedatangan Raga yang sudah berdiri tepat didepan pintu kostan.Melihat kedatangan sang suami, Yasmin sudah ingin menutup kembali pintunya. Namun belum sempat pintu itu tertutup, Raga sudah lebih dulu menahanya. Pria itu langsung mendorong pintunya hingga membuat pintu itu kembali terbuka lebar. Melihat apa yang baru saja suaminya lakukan tentu saja membuat Yasmin semakin menatapnya tajam."Pergi," satu kata terdengar lirih keluar dari bibir Yasmin. "Yasmin..""GUE BILANG PERGI! GUE NGGAK MAU KETEMU SAMA LO!" Teriak Yasmin sekencang mungkin. Wanita itu sudah mengatakan tidak ingin melihat suaminya, tapi suaminya terus saja berusah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status