Share

Proses Taaruf

Benarlah apa yang diucapkan Ramdan. Pria itu membawa serta orang tuanya untuk melamar Amel. Perbincangan dua keluarga di ruang tamu sederhana itu, menghasilkan keputusan bahwa satu bulan lagi, akan diadakan acara resepsi pernikahan sekaligus ijab qabul.

Sebenarnya, Amel yang meminta agar proses ta'aruf dilakukan sebulan. Padahal, Ramdan inginnya jika bisa seminggu, atau esok hari, pun ia mau meminang dan menghalalkan Amel.

"Maaf ya Kak, aku kesannya nggak menyegerakan kebaikan. Aku cuma mau memantapkan hati aku. Bersiap untuk menjadi istri sungguhan, seumur hidup." Begitu Amel berbicara di telepon dengan Ramdan.

Terdengar kekehan kecil dari seberang. "Santai aja, tugas lelaki tidak melulu mengejar, tapi menunggu juga. Menunggu apakah calon istri siap. Aku nggak akan tergesa-gesa, karena ketergesaan adalah dari setan."

"Terimakasih Kak, udah memahami aku," lirih Amel. Dalam hati ia mengucap syukur, bertemu dengan pria sebaik Ramdan. Berkurang pula keraguannya. Semoga, sampai hari itu t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status