Share

Bab 56

Penulis: GadihJambi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-14 15:50:21

Alatas menangis tersedu-sedu tatkala dokter mengatakan jika kondisi ayahnya dalam keadaan genting. Para dokter akan mengamati keadaan sang Ayah selama dua puluh empat jam ke depan tanpa henti.

Jika sang Ayah masih tidak ada perubahan dalam dua puluh empat jam ke depan, para dokter angkat tangan karena tidak bisa lagi melakukan apa-apa selain mukjizat dari Tuhan.

“Ayo, ke Musala, Ayah tidak butuh tangisan kita, Ayah butuh doa kita anak-anaknya. Kita salat malam dan merayu Allah agar memberikan kesembuhan untuk Ayah, dan minta hajat agar Ayah bisa berkumpul lagi bersama kita,” ucap Avin mengajak sang adik ipar sambil merangkul tubuh pemuda itu.

“Abangmu benar, Ayahmu butuh doa anaknya! Ayo, kita ke sana karena tetap di sini juga percuma,” sahut Kaisar membenarkan ucapan sang adik.

Alatas hanya mengangguk kecil dan dengan sedikit tenaganya, ia ikut melangkahkan kaki menuju Musala rumah sakit bersama dua Abang iparnya.

Ketika pria itu mengambil air wudu, dan saat menginjakkan ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 58

    Di kediaman Manggala, Mami Berliana dikejutkan dengan pintu kamarnya diketuk keras oleh Bik Ira. Dengan muka panik, Bik Ira meminta Mami Berliana ikut bersamanya ke kamar Dea dan Avin. Dea yang terbangun karena kantong kemihnya penuh, langsung ke kamar mandi setelah membangunkan Bik Ira yang juga tertidur menjaganya. Saat keluar dari kamar mandi, Dea ingin minum, tetapi ternyata air dalam teko sudah habis dan Bik Ira lupa memeriksanya. Bik Ira pun memutuskan untuk turun ke bawah mengambil air minum untuk Dea. Namun sebelum ia keluar kamar, ia melihat Dea menerima telepon di waktu dini hari. Karena ia kira itu mungkin dari Avin, Bik Ira pun keluar kamar tanpa berkata apa-apa. Saat ia kembali, ia terkejut melihat Dea teriak ketakutan sambil lempar-lempar barang. Ketika ia masuk kamar, Dea berlari ke kamar mandi dengan berteriak jangan mendekat dan mengunci pintunya dari dalam. “Bagaimana? Apa Dea masih tidak mau membuka pintunya? Aku sudah menelepon Kaisar karena ponsel Keenan

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 57

    Helen mengusap air matanya ketika sebuah suara memanggilnya dari belakang. “Tante Helen!” seru Avin saat memanggil mantan asisten pribadi sang Mami. Wajah Helen terkejut saat mendapati dua anak mantan majikannya ada di rumah sakit dan berdiri di hadapannya saat ini. “Tuan muda, Tuan muda Kaisar? Apa yang kalian berdua lakukan di rumah sakit malam-malam begini?” tanya Helen dengan nada heran. “Mertua saya dirawat dilantai atas, Tante. Tante kenapa ada di sini? Siapa yang sakit?” jawab Avin sambil menanyai Helen juga. “Adik menantu Tante masuk rumah sakit, Tuan muda. Karena menantu Tante tidak bisa datang, maka Tante yang mewakilinya. Selia mengalami luka dalam pada perut dan dadanya hingga harus dioperasi. Ia ditusuk mertuanya saat membela suaminya,” jawab Tante Helen dengan menangis sedih. “Astaghfirullah, itu bukannya adik menantu Tante yang Tante bilang seorang psikiater itu ya? Bagaimana kejadiannya hingga menjadi seperti ini?” tanya Avin dengan wajah terkejut. “Tante

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 56

    Alatas menangis tersedu-sedu tatkala dokter mengatakan jika kondisi ayahnya dalam keadaan genting. Para dokter akan mengamati keadaan sang Ayah selama dua puluh empat jam ke depan tanpa henti. Jika sang Ayah masih tidak ada perubahan dalam dua puluh empat jam ke depan, para dokter angkat tangan karena tidak bisa lagi melakukan apa-apa selain mukjizat dari Tuhan. “Ayo, ke Musala, Ayah tidak butuh tangisan kita, Ayah butuh doa kita anak-anaknya. Kita salat malam dan merayu Allah agar memberikan kesembuhan untuk Ayah, dan minta hajat agar Ayah bisa berkumpul lagi bersama kita,” ucap Avin mengajak sang adik ipar sambil merangkul tubuh pemuda itu. “Abangmu benar, Ayahmu butuh doa anaknya! Ayo, kita ke sana karena tetap di sini juga percuma,” sahut Kaisar membenarkan ucapan sang adik. Alatas hanya mengangguk kecil dan dengan sedikit tenaganya, ia ikut melangkahkan kaki menuju Musala rumah sakit bersama dua Abang iparnya. Ketika pria itu mengambil air wudu, dan saat menginjakkan ka

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 55

    Bu Maisarah langsung memasukkan amplop sumbangan tersebut ke dalam saku bajunya sebelum diambil lagi oleh anak menantunya. Raisa mencibir dalam hati sikap serakah Ibu mertuanya yang hijau matanya jika melihat uang. “Bu, minta sedikit uangnya? Aku juga mau? Masa semuanya Ibu yang ambil?” pinta Siska dengan sedikit protes. “Tidak! Uang ini adalah bagian Ibu! Kalau mau uang, minta sama suami kamu!” jawab Bu Maisarah sewot. Siska merengut mendengarnya, wanita itu balik badan keluar dari kamar rawat itu tanpa pamit. Bu Maisarah tidak peduli dengan sikap tidak sopannya Siska, ia mulai bermanis-manis di depan Ghufron mengambil hati anaknya itu. Raisa diam-diam rebahan dengan memunggungi ranjang suaminya yang fokus mendengarkan celoteh wanita tua itu yang menyanjung Ghufron bak seorang bos besar. ‘Punya suami jadi pejabat daerah, tapi gobloknya kebangetan, mau aja diprovokasi Ibu yang cuma bisa janji-janji muluk tanpa bukti,’ cibir Raisa dalam hatinya. Siska yang baru saja kem

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   Bab 54

    Ghufron sudah sadar terlebih dahulu dari istrinya saat tengah malam tadi. Sedangkan istrinya baru saja sadar beberapa menit yang lalu sebelum petugas rumah sakit membawakan mereka makanan untuk sarapan. Saat ini mereka berdua berada di ruangan yang sama menggunakan fasilitas kesehatan milik Ghufron selaku seorang pejabat daerah. Keduanya memakan sarapan rumah sakit dengan wajah terpaksa karena makanan tersebut hambar dan tidak ada rasanya dilidah mereka. Suara ketukan pintu kamar rawat terdengar jelas dan Ghufron yang masih belum kuat untuk turun dari ranjang pasien, langsung berteriak untuk langsung masuk. “Pak Barata, Pak Doni!” seru Ghufron dengan wajah terkejut dan senang secara bersamaan. Dua orang itu adalah ajudan Bapak Bupati dan satunya adalah Sekda di tempat ia bekerja. Ghufron merasa senang bukan kepalang akan kedatangan keduanya untuk mengunjunginya di rumah sakit. “Pak Ghufron! Kami berdua turut prihatin atas keadaan Bapak saat ini! Kami datang karena perintah

  • Dinikahi Juragan Sayur Milyuner   bab 53

    Alatas langsung berlari setelah mengatakan apa yang dikatakan perawat yang menghubunginya. Kaisar ikutan lari mengejar Alatas yang sedang dalam keadaan kacau dan tidak bisa berpikir jernih. “Woi! Kalian berdua mau ke mana? Ngapain main kejar-kejaran malam-malam gini!” teriak Kaivan saat keduanya melewati dirinya tanpa menoleh lagi. Alatas pun tidak sempat untuk pamit karena ia cemas dengan keadaan ayahnya saat ini. Ia bahkan gemetar saat mengambil kunci motor dari dalam kantong celananya sehingga kunci tersebut hampir jatuh jika tidak ditangkap Kaisar. “Duduk di belakang, biar Abang yang bawa!” perintah Kaisar sambil menaiki motor Alatas. Alatas naik di bangku belakang dengan wajah masih bingung dan linglung. Kaivan yang berlari mengejar mereka berdua, berdiri dengan kedua tangan berada di kedua lututnya dengan napas ngos-ngosan. “Gile, capek banget lari mengejar kalian berdua! Kalian mau ke mana malam-malam gini?!” ucap Kaivan sambil bertanya dengan napas terengah-engah.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status