Share

Jangan Lupa untuk Tersenyum

"Ke rumahku?" Sabrina melihat sekeliling jalan yang tengah mereka lalui. Jalan itu nampak tak asing baginya.

"Iya. Kamu lebih aman tinggal bersama orangtuamu sementara waktu." Menurut Bram, Sabrina akan aman jika tinggal bersama orangtuanya saat ini.

"Tidak!" tolak Sabrina cepat. Ia tak mau pulang ke rumah. Ia tak ingin menjadi beban pikiran kedua orangtuanya. Apa yang akan ia katakan nanti jika mereka bertanya. Lalu apa kata mereka jika ia datang tidak bersama Seno malah diantarkan Bram.

"Kenapa?"

"Aku tidak mau pulang, aku takut Ibu dan Bapakku kepikiran tentang aku lalu jatuh sakit. Aku tidak mau," tegas Sabrina.

"Tapi di sini tempat yang paling aman untukmu. Bilang saja kalau kamu rindu dengan mereka dan ingin menginap beberapa hari, sambil aku mencarikan kontrakan untukmu." Bram mencoba memberikan pengertian pada Sabrina supaya mau tinggal sementara di rumah orangtuanya sampai ia mendapatkan kontrakan yang cocok untuk Sabrina tinggali.

"Tapi... "

"Ini demi kebaikanmu."

Akhirnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status