Share

Periksa kandungan

Zita mengeringkan rambut panjangnya dengan hairdryer sambil berdecak kesal melihat ke sekitaran dadanya, ada bercak ulah suaminya semalam.

Pandu yang sedang merapikan celana bahan untuk dikenakan menuju ke kantor pusat, hanya melirik sepintah ke cermin, lalu tersenyum geli.

"Apa senyum-senyum. Kamu kebangetan banget Mas Pandu. Udah dibilang jangan dibikin tanda, malah nerus." Protes Zita.

"Ya gimana... nanggung," jawab Pandu seolah ia tak bersalah.

"Akunya aneh lihat titik-titik gini, Mas Panduuu..., kamu mau menang sendiri." Semakin manyun bibir Zita.

"Ya udah... nggak pa-pa Zita tayang, lagian emang kamu mau umbar dada kamu, kan enggak, hanya milikku seorang," ujar Pandu sembari me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status