Share

Memaafkan

Pagi menjelang. 

Mata indah milik Revalina terbuka. Merasa ada sesuatu yang melingkar di perut, ia pun merubah posisi tidurnya. Ternyata semalaman Raffael tidak melepaskan pelukan. 

Kini, wajah Revalina dan Raffael saling berhadapan. Walau ragu, Revalina membelai pipi sang pria membuat sang pemilik pipi terbangun. 

Raffael membuka matanya kemudian tersenyum dan menyapa, "Pagi, Sayang."

Tidak ada jawaban dari Revalina. Tangannya terus bergerilya mengusap leher. "Berapa hari kau tidak makan?" 

"Aku makan terus," jawab Raffael. 

Revalina mengusap rambut. "Kapan terakhir kau ke salon untuk membersihkan dan memotong rambut?"

Raffael hanya tersenyum menanggapi. 

"Jam berapa kau tidur setiap malam?" tanyanya lagi saat mengusap kedua mata Raffael. 

Raffael tidak menjawab. Ia menggenggam tangan Revalina. 

"Selera makanku hilang karena kamu tidak menyediakan. Aku tidak bisa tidur kare

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Asih Wiji
ayo .... kelanjutan nya mana .....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status