Share

Senjata Makan Tuan

Penulis: Young Lady
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-16 17:49:24

“Maafkan saya, Tuan. Saya tidak bermaksud lancang masuk tanpa izin. Saya sudah mengetuk pintu tadi, tetapi tidak ada jawaban. Saya pikir Anda sedang berada di toilet, saya lupa jika Nyonya Ilona juga berada di sini,” tutur sekretaris Reinhard dengan wajah tertunduk dalam.

Tangannya yang sedang memegang sebuah map sampai gemetar karena ketakutan. Ia lupa kalau belakangan ini istri bosnya sering berkunjung. Sebenarnya ia telah mengetuk pintu, namun tak ada respon sama sekali. Alhasil, dirinya terpaksa langsung membuka pintu.

Ilona sangat mengenali suara tersebut dan tentu saja dirinya semakin malu. Wanita itu berusaha bangkit dari pangkuan Reinhard, namun punggungnya yang terasa nyeri karena baru saja terkatuk meja sama sekali tidak membantu. Ia benar-benar tidak mendengar suara pintu di ketuk sama sekali.

Alhasil, Ilona hanya bisa pasrah dengan posisinya saat ini. Setidaknya posisinya tidak berhadapan secara langsung dengan sekretaris Reinhard. Wanita itu merutuk dalam hati, memang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Pendarahan Lagi

    Ilona yang sedang berkutat dengan ponselnya langsung menegang mendengar suara itu. Selama beberapa saat, wanita itu hanya bergeming dan tidak berani mengangkat kepalanya. Ia khawatir ini hanya bagian dari imajinasinya saja karena terlalu merindukan seseorang yang seharusnya dirinya lupakan. Kalau bukan karena kedatangan pramusaji yang mengantarkan makanannya, pasti Ilona akan bertahan di posisi tersebut lebih lama lagi. Terpaksa wanita itu mengangkat kepalanya sembari membantu pramusaji itu menata makanan di mejanya. Saat itu juga tak sengaja Ilona bertemu pandang dengan seseorang yang sedari tadi duduk di hadapannya. Hanya beberapa detik saja sebelum ia kembali melongos, seolah-olah tidak mengenali orang itu. Ketenangan di wajahnya berbanding terbalik dengan jantungnya yang sudah bertalu-talu di dalam sana. “Biar aku tebak, kamu pasti sedang gugup, ‘kan? Sampai tidak berani menatapku. Atau malah kamu sedang merindukan aku sekarang? Katakan saja yang se

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Rindu Tak Tertahankan

    Wajah Ilona yang semula lesu langsung menegang mendengar suara tersebut. Sontak saja, wanita itu pun langsung membalikkan tubuhnya. Matanya melebar melihat siapa yang berdiri menjulang di hadapannya. Ia ingin melangkah mundur dan berlari, namun kakinya malah tersandung batu di belakangnya. Untung saja Ilona bergerak cepat menopang tubuhnya dengan berpegangan pada pohon di sampingnya. Daniel yang melihat itu terkesiap dan spontan merangsek maju untuk membantu. Namun, lelaki itu tidak jadi menyentuh Ilona yang sudah memberi kode padanya untuk berdiam di tempat. Ilona mengatur napasnya yang berubah memburu selama beberapa saat. Nyaris saja ia kembali membahayakan dirinya sendiri dan calon anaknya. Kalau sampai dirinya terjatuh tadi, pasti akibatnya akan sangat fatal. “Mengapa Anda berdiri di sini, Nyonya? Apa yang sedang Anda lakukan?” Daniel kembali mengulang pertanyaan yang sebelumnya ia layangkan. “Daripada berdiri di sini, lebih baik Nyonya m

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Pertahankan atau Menyerah

    Ilona hanya mampu menahan tangisnya hingga dokter yang menanganinya keluar dari ruangan itu. Bahkan, ucapan terima kasih yang terlontar dari mulutnya begitu lirih dengan suara serak. Bersamaan dengan dokter yang memeriksanya menutup pintu, isak tangis wanita itu langsung pecah. Ilona memeluk perutnya erat. Hatinya benar-benar hancur mendengar kenyataan pahit yang baru saja dokternya katakan itu. Ia sudah bersumpah pada dirinya sendiri akan menjaga calon buah hatinya dengan seluruh jiwa dan raganya. Namun, dokter itu seakan-akan menyarankan dirinya untuk menggugurkan janin ini demi keselamatannya. Wanita itu tak peduli jika isak tangisnya akan terdengar sampai keluar ruangan ini. Pikiran Ilona masih berputar dengan masalah perceraiannya dengan Reinhard. Dan, sekarang ia kembali menerima kenyataan yang merenggut separuh hidupnya. “Kenapa harus seperti ini?” gumam Ilona lirih. Ilona tidak sanggup berpisah dengan calon buah hatinya lagi. Apalagi j

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Bak Tersambar Petir di Siang Bolong

    “Kamu pucat sekali. Pusing?” tanya Romeo sembari menutup pintu mobilnya. Ilona spontan menggeleng. “Tidak. Aku baik-baik saja.”Ilona memang merasa agak pening. Namun, mereka baru sampai, ia tak enak jika mengatakan sedang tidak enak badan. Apalagi, sebelumnya dirinya yang sangat bersemangat untuk pergi. Romeo sudah jauh-jauh mengantarnya dan ia tidak mau menyusahkan lelaki itu. Besok Haura berulang tahun dan Ilona ingin membelikan sesuatu untuk ibunya. Tadinya ia ingin berangkat sendiri dan hanya meminta saran pada Romeo untuk merekomendasikan hadiah yang bagus. Namun, lelaki itu malah menawarkan diri dan bersikukuh ingin mengantarnya. Saat masih berada di sini, Ilona tak merasakan keanehan pada tubuhnya. Bahkan, pagi ini dirinya juga tidak muntah-muntah. Namun, di tengah perjalanan, tiba-tiba kepalanya pusing. Itu bukan masalah besar, pasti nanti akan sembuh dengan sendirinya. “Kita cari makanan dulu sebelum beli kado untuk Tante Ha

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Selamat Tinggal Suamiku

    Mimik wajah Ilona langsung berubah setelah mendengar perkataan Vania dari seberang sana. Wanita itu terdiam selama beberapa saat sebelum kembali membuka suara. “Pernikahan apa? Emm ... Reinhard dan Merisa akan menikah? Kapan?” Seharusnya Ilona tidak perlu terlalu terkejut mendengar kabar seperti ini. Lagi pula kalaupun Reinhard dan Merisa memang akan menikah, itu merupakan sesuatu yang wajar. Selain karena Merisa yang tengah mengandung darah daging Reinhard saat ini, mereka memang pernah menjalin hubungan khusus. Ilona memejamkan matanya sejenak sembari menghela napas pelan. Berharap itu dapat mengurangi sesak yang tiba-tiba merasuk ke sanubarinya. Sesak itu bukannya berkurang, tetapi malah bertambah dan membuatnya merasa miris. Sampai kapan ia akan terus merasakan perasaan seperti ini?Ilona pikir setelah dirinya nekat mengambil keputusan untuk berpisah dengan Reinhard, perasaan ini tidak akan menghampirinya lagi. Nyatanya, ia salah besar. Perasan seper

  • Dinikahi Pria yang Pernah Kucampakkan    Mereka akan Menikah

    Ucapan Adrian membuat ekspresi Ilona berubah drastis. Dirinya pun sangat khawatir jika itu terjadi. Matanya kontan berkaca-kaca. Dan tak berselang lama tangisnya malah pecah. Ilona tidak menyukai sisi melankolisnya yang membuatnya lebih mudah menangis. Di kehamilannya yang pertama, Ilona merasa dirinya tidak se sensitif ini. Namun, sekarang dirinya begitu mudah terbawa perasaan. Suasana hatinya pun sangat mudah berubah dalam hitungan menit saja. Bahkan, ia sering menangis hanya karena tayangan di televisi. Adrian yang tak bermaksud menyinggung Ilona jadi merasa bersalah. Ia hanya ingin mengingatkan adiknya. Lelaki itu langsung menarik Ilona ke rengkuhannya. Entah apa saja yang sudah Reinhard lakukan pada Ilona sampai adiknya menjadi serapuh ini.“Kamu pindah saja ya? Meskipun Vania sangat dekat denganmu, kita tidak bisa terus-terusan merepotkannya,” ajak Adrian sembari mengelus rambut Ilona. “Kakak jamin dia tidak akan berani mengganggumy lagi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status