Share

Panik

Husein menoleh ketika mendengar suara ringtone ponselnya, sedangkan aku ngasih tanda bahwa telepon ini penting dan gak boleh ada yang dengar selain kita berdua.

Ini dari kantor polisi, dan khawatir ada kabar buruk yang bakal menghampiri kita. Jadi, alangkah lebih baik kalau Husein meminta ibu dan bapak untuk segera pergi dari sini, karena yang kita takutkan adalah, mereka tiba-tiba hadir di depan pintu dan menceritakan semuanya di depan bapak dan ibu.

"Aw, aduh!" Aku berakting pura-pura kesakitan supaya diberikan kesempatan untuk beristirahat.

"Kenapa Rey? Ada yang sakit?" tanya ibu mertuaku.

"Iya nih Bu, kepala saya tiba-tiba sakit banget. Pengen istirahat sebentar dulu boleh gak?"

Aku mengedip ke arah Husein. Please, jangan polos-polos amat. Mengertilah kalau aku lagi akting, dan minta dibantu.

"Engg, sakit ya? Wah, maaf Bu, Pak, kayaknya Rey pengen istirahat. Sebaiknya bapak dan ibu pulang saja dulu, biar Husein yang akan menjaga Reynata di sini. Supaya gak semuanya sakit Pak, Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status