Share

astaga

"Astagfirullah, aku tidak bermaksud seperti itu Mas, apa yang dikatakan anak-anak adalah murni pemikiran mereka yang masih kecil dan belum paham apa-apa."

"Lihat dia sudah berani mengatakan ayahnya jahat, penilaian seperti itu adalah penilaian yang memperburuk keadaan."

"Tapi a-aku ...."

Belum selesai ucapanku tiba-tiba pintu rumah kami diketuk seorang wanita mengucapkan salam dan terdengar suara langkah kaki dari hak sepatunya.

"Permisi, assalamualaikum ...." Suara itu terdengar lembut dan familiar. Benar saja, dari balik dinding seorang wanita dengan kaftan hijau tosca dan menggendong bayi laki laki datang dari balik dinding penyekat antara ruang tamu dan ruang keluarga.

"Aku kebetulan lewat dan langsung mampir," ucap Filza sambil tersenyum padaku dan Mas Albi.

"Oh, benarkah."aku menjadi salah tingkah dan setengah tidak nyaman karena wanita itu harus melihat saat kami bertengkar dan aku sedang menangis. Kuhapus segera air mata dan membalikkan badan untuk mengambil tisu.

"Aku mendeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status