Share

8. Andreas Levi Mananta

last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-01 19:40:28

"Luisa, kamu di mana?"

"Aku di rumah, Mas. Mau ke mana lagi kalau bokek gini?"

"Aku mau minta tolong pendapat kamu, Sayang. Aku ceritanya mau bantu jualin apartemen temen. Nah, si pembeli ini mau nikah dan apartemen ini mau dikasih ke calon istrinya. Aku butuh kamu untuk cek ricek apartemen ini karena kamu kan perempuan, istri, jadi tahu kurangnya di mana. Nanti malam aja gak papa, habis magrib aku pesanan taksi online, kamu ke sini ya."

"Serius hanya itu?"

"Iya, hanya minta pendapat saja. Kalau deal, lumayan fee-nya, Sayang. Mau ya?"

Luisa menghela napas. 

"Ya sudah, habis magrib aku siap-siap."

"Baik, Sayang, terima kasih. Aku kerja lagi ya."

Luisa menutup panggilan telepon dari Edmun. Ia sangat prihatin dengan suaminya yang saat ini bekerja apa saja demi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk dengan menjadi makelar. Apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya dan bagaimana bisa utang begitu banyak diluaran sana? Batin Luisa terus bertanya. 

Nanti malam, saat ia bertemu suaminya, wanita itu berencana akan langsung bertanya. Papanya pasti akan mau menolongnya jika papanya tahu duduk persoalannya ada di mana. 

Di lain tempat, pria berusia empat puluh lima tahun yang sangat tampan dan energik itu tengah melakukan olah raga gym di ruangan gym yang ada di dalam rumah mewahnya. Tanpa baju atasan, hanya boxer sepaha dengan bulu hitam sedikit ikal yang basah karena keringat. Di telinganya terpasang earphone musik jedag-jedug, hingga gerakan demi gerakan yang ia lakukan begitu semangat. 

Selamat siang Bos. Malam ini Luisa ada di apartemen. 

Membaca pesan dari salah satu relasi bisnis yang sudah menguras uangnya dengan sangat banyak, senyum pria dewasa tampan itu pun merekah. Setelah foto wanita cantik tanpa busana yang bikin dirinya semakin jatuh cinta, sekarang, tepatnya malam ini ia akan segera mengeksekusi langsung. Benar-benar sebuah keberuntungan. 

Cklek

Pintu ruangan gym itu terbuka. Seorang wanita tua bergaya layaknya nyonya kaya, masuk dengan menggunakan tongkat sebagai alat bantu untuk menopang tubuhnya. 

"Lev, malam ini Mommy mau kenalin kamu sama cucu teman Mommy. Masih muda, seorang model cantik, dan pastinya masih ting-ting dan dari keluarga mapan." Wanita itu duduk di kursi panjang empuk sambil menatap seksama putra semata wayang yang sudah tua, tetapi belum juga mau menikah. 

"Mommy, bukannya Levi menolak, tetapi malam ini Levi ada janji dengan wanita cantik juga. Atur jadwal lagi untuk ketemu cucu teman Mommy itu ya," tolak Levi yang tengah mengeringkan keringat di badannya dengan handuk kecil. Pria itu meraih botol minum besar yang ada di atas nakas, lalu duduk di samping mommy-nya dengan gaya santai. 

"Siapa?" tanya wanita itu penasaran. 

"Baru mau kenalan, Mom. Doakan lancar dan cocok. Ayahnya pengusaha juga. Kalau sudah deal, Levi akan kenalkan pada Mommy." Wanita tua itu menghela napas kasar. 

"Bukan kencan dengan pelacurkan?" pertanyaan ibunya membuat Levi terbahak. 

"Kalau anak Mommy ini senang kencan dengan pelacur, sudah bisa dipastikan saat ini anak semata wayang Mommy ini sudah sakit. Mommy jangan khawatir, Andreas Levi Mananta ini akan tetap menjadi pria baik-baik." Levi mendaratkan satu kecupan di pipi ibu, lalu kembali melanjutkan gym. Malam ini ia akan buat wanita bernama Luisa Antara menjerit di bawahnya. 

***

Pukul enam sore, Luisa tengah bersiap-siap. Ia akan pergi ke apartemen milik teman suaminya untuk memberikan  review. Sebenarnya ia malas, tetapi ia harus melakukan untuk menolong suaminya. Lumayan kalau dapat fee, arisan sepuluh jutanya bisa terbayarkan dan juga urusan lainnya. 

Ia bahkan melihat internet untuk mencari referensi seputar apartemen nyaman bagi seorang wanita. Ia ingin totalitas membantu suaminya malam ini. Luisa mengoleskan tipis lipstik di bibirnya dan juga blush on senada di pipinya. Baju kaus berkerah yang pas di badan ia kenakan bersama dengan rok tutu sepanjang betis. Tidak lupa parfum favoritnya ia semprotkan juga ke seluruh pakaiannya. 

Kring! Kring! 

Luisa tersenyum saat melihat nama suaminya pada panggilan video call. 

"Halo, Sayang, di mana? Udah pesan taksi online?"

"Belum, kamu sudah siap?"

"Sudah, lihat ini, aku sudah rapi pakai baju ini, Mas."

"Eh, kenapa pakai rok panjang, memangnya kamu mau pergi ke masjid. Pakai yang pendek gak ada?"

Luisa mengerutkan keningnya; merasa begitu heran dengan ucapan suaminya. Pakai rok pendek? 

"Mas, ini kita sebenarnya mau ke apartemen teman kamu, atau mau ke club? Kenapa aku harus pakai rok pendek?"

"Sekali-kali lihat istri seksi di luaran kan gak papa, Sayang. Pakai rok yang warna merah itu saja gak papa. Oke, lima menit lagi saya pesankan taksi online ya."

Luisa baru mau membuka mulut, tetapi panggilan itu sudah diputus oleh suaminya. Wanita itu pasrah, mau tidak mau, ia mengganti rok tutu sejenis, dengan rok merah seukuran paha. Ia tidak akan pernah menebak bahwa di sana sudah ada srigala yang siap menerkamnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Indah Kurnia
harus pake koin yh, untuk bab selanjut nya
goodnovel comment avatar
Maulidi Zivanna Lethisya
payah tu suami
goodnovel comment avatar
Suwardin
obsesi terlalu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   260. Ekstra part

    "Ma, Kevin gak bersalah, Ma. Wanita itu memfitnah Kevin. Kevin gak tahu apa-apa soal Dion dan Kevin gak kenal wanita itu!" Kevin terus merengek pada mamanya dari balik jeruji besi. "Mama justru bingung sama kamu. Kalau kamu gak kenal, kenapa wanita bernama Elsa itu punya semua buktinya? Dia sampai punya struk pembayaran hotel, villa, bukti chat ponsel, bukti transfer, dan rekaman suara kamu berencana mencelakai lelaki bernama Dion. Mama gak bisa bantu kamu, Kevin. Mama harap kamu bertaubat! Pantas Tuhan tidak ijinkan Mama berbesan dengan Bu Rana, ternyata emang anak Mama yang gak pantas bersanding dengan putri mereka.""Mama, semua itu fitnah! Mama harus percaya Kevin." Namun yang dilakukan wanita adalah segera beranjak dari penjara. Tujuannya hari ini adalah pergi ke rumah orang tua Elsa. Ya, ia harus mendengar cerita tentang Elsa dan juga Kevin.Bu Dian terheran-heran melihat kedatangan seorang wanita yang tidak ie kenal."Ibu siapa ya?" tanya Bu Dian yang saat ini sedang menimang

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   259. Pengantin dan Keputusan

    Dewasa(21+) Romi dan Mutia sudah tiba di Bali. Tiket honeymoon pemberian Elsa tentu saja saja tidak akan dilewatkan oleh keduanya. Ya, Elsa-lah yang memberikan Romi tiket bulan madu sebagai hadiah pernikahan kedua suaminya. Sampai kapan pun Elsa merasa tidak akan bisa membalas semua kebaikan dan juga ketulusan suaminya. Pemuda yang menjadi tersangka atas skandal yang ia susun bersama kekasihnya Kevin. Sebuah foto dikirimkan Mutia pada Elsa sebagai informasi bahwa mereka sudah sampai di kamar pengantin yang dipesan oleh Elsa. Selamat berbulan madu. Itulah pesan yang dibalas oleh Elsa. Mutia memperlihatkan balasan pesan pada suaminya. “Aa yakin kalau Mbak Elsa baik-baik saja? kenapa diterima hadiah bulan madu seminggu ini. Mahal banget loh,. Padahal papa juga mau kasih tiket bulan madu, tapi udah keduluan Mbak Elsa,” kata Mutia tisak enak hati. Romi tersenyum hangat, lalu menarik Mutia dalam pelukannya. “Ing

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   258. Senangnya Dalam Hati, Punya Dua Istri

    “Kamu ini, Pa, gak dapat ibunya, tetap saja terobsesi dengan keluarganya. Anak sendiri masih muda, cantik kaya, malah dapatnya suami orang. Nambah anaknya pula.” Rana terus menggerutu di kursi orang tua pengantin. Wanita itu masih tidak ikhlas jika putrinya menikah dengan Romi; anak dari wanita yang dahulunya digilai suaminya. Ditambah posisi Romi saat ini masih istri dari Elsa yang baru tiga puluh dua hari yang lalu melahirkan, tentu saja pernikahan yang seperti terburu-buru ini mengundang banyak gosip di luaran sana. “Ma, anaknya saling suka, kok. Kenapa kita harus gak setuju? Romi itu anak baik. Solatnya rajin dan juga pintar. Dia belum lulus aja udah dapat kerjaan. Pernikahannya dengan Elsa itu kecelakaan, bukan seperti pernikahan lainnya. Mama gak perlu khawatir, anak perempuan kita pasti senang dan bahagia bisa menikah dengan pujaan hatinya.” Levi tersenyum pada para tamu undangan yang sedang berjalan ke arahnya untuk bersalaman. Di seberang kursi orang tua ada L

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   257. Mendadak Mulas

    "Selamat Pak Romi, bayinya lelaki dan lahir dengan selamat, meskipun baru delapan bulan di dalam perut.""Alhamdulillah, apa saya bisa melihat istri saya, Dok? Istri saya beneran gak papa?""Nggak papa, Pak, semuanya sehat selamat. Lagi disiapkan dulu untuk pindah kamar ya. Bayinya juga dibersihkan dulu, baru nanti bisa diazankan.""Berat badannya berapa, Dok?" tanya Bu Diana menyela."Beratnya tiga kilogram lebih dua ons. Panjangnya empat puluh sembilan. Normal semua dan tampan." Romi tersenyum senang sambil menoleh pada mertuanya. "Alhamdulillah, terima kasih banyak, Dok." Semua orang yang ada di sana ikut senang dengan kabar yang diberikan dokter, termasuk Luisa dan suaminya. Meski mereka tahu yang lahir bukanlah cucu dari benih anak mereka, tetapi mereka tidak keberatan dan tetap menerima Elsa. "Selamat Romi, terima kasih sudah menjaga Elsa dengan baik. Bunda gak sangka anak lelaki Bunda bisa hebat sekali seperti ini," ucap Luisa sembari memeluk putranya. Romi terharu, hingga ad

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   256. Persiapan Pernikahan

    "Mama gak habis pikir sama kamu, Elsa. Apa maksud kamu membiarkan Romi menikahi gadis bernama Mutia? Romi itu suami kamu. Dia peduli sama kamu, Elsa. Kamu hamil dan dia juga sayang sama anak kamu!" Bu Diana hampir menangis saat mengetahui kabar bahwa Romi baru saja melamar gadis bernama Mutia. "Gak adil buat Romi, Ma. Sampai saat ini saya gak tahu bagaimana saya di masa lalu. Saya juga gak ngerti hubungan saya dan Romi seperti apa. Ternyata Romi punya wanita yang ia suka, begitu juga sebaliknya. Romi terlalu baik, Ma. Gak mungkin Elsa tega mengambil Romi. Setelah anak ini lahir, Elsa akan melepas Romi. Ini sudah keputusan Elsa. Romi pun setuju. Mama gak usah khawatir, Elsa gak papa. Elsa udah anggap Romi itu adik Elsa. Benar dia sayang Elsa, tapi sebagai kakak, bukan pasangan karena Romi menyukai dan mencintai Mutia. Bulan depan mereka akan menikah, dua Minggu menjelang saya HPL, semoga saja berjalan lancar." Bu Dian memijat keningnya. Ia tidak bisa begitu saja merubah keputusan putr

  • Dipaksa Foto Tanpa Busana oleh Suami   255. Berdamai dengan Takdir

    "Mbak Elsa mau tinggal di sini?" Romi menatap Elsa tidak percaya."Iya, mau di sini saja nginep lagi. Rumah bunda kamu adem." Romi merapikan baju kemeja yang hari ini ia pakai ke kampus. Pemuda itu tidak keberatan saat istrinya membantu mengancingkan beberapa kancing kemeja bagian bawah. "Saya mau kuliah.""Iya, yang bilang kamu mau konser itu siapa? Kuliah aja. Aku mau di sini. Ini kan rumah suamiku." Elsa memegang kedua pipi Romi sambil tersenyum."Boleh? Kalau gak boleh, aku cium, nih!" pemuda itu tidak punya pilihan selain setuju. Elsa tertawa, lalu mengambil tas ransel Romi untuk dibawa ke depan."Aku tunggu di ruang makan ya." Romi menatap pintu yang tertutup kembali. Tidak ada debat di jantungnya, seperti bila ia berdekatan dengan Mutia. Murni sikapnya pada Elsa adalah bentuk perhatiannya sebagai suami. Ditambah Elsa yang sedang amnesia bersikap begitu baik, maka tidak ada alasan baginya untuk membalas sikap buruk Elsa sebelum kejadian kecelakaan itu. Gegas ia menyemprotkan p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status