Share

Aira Pingsan

Keesokan harinya, Aira merasa mualnya semakin menjadi. Bahkan semalaman ia hampir tidak tidur karena harus bolak-balik kamar mandi.

Aira keluar untuk menemui Farra yang sedang memasak di dapur, saat ia sudah dekat Farra mengernyitkan keningnya.

"Kamu kenapa Ai? Sakit?" tanya Farra yang dibalas gelengan oleh Aira.

"Nggak tau Far kepalaku pusing, perutku juga kosong banget semalaman muntah," keluh Aira membuat pikiran Farra kemana-mana.

'Apa Aira hamil?' batin Farra.

"Ya udah, kamu makan dulu itu di meja udah siap," suruh Farra membuat Aira langsung mengangguk.

"Maaf ya aku nggak bantuin masak," lanjut Aira.

"Udah santai sana makan oh iya, hari ini kamu libur aja dulu," saran Farra.

"Nggak ah, aku nggak mau sendiri di rumah," tolak Aira, Farra hanya menggedikkan bahunya. "Terserah 'lah," jawab Farra.

***

Disisi lain, Evan yang baru saja masuk ke ruangannya langsung menaruh berkas di tangannya, lalu duduk sambil menyandarkan kepalanya.

"Kemaren Aira kok mual-mual ya di halte, apa jangan-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status