Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 189 : Tidak Pernah Dipercaya

Share

Bab 189 : Tidak Pernah Dipercaya

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-05-23 17:51:43

Istana Kaisar.

Pangeran Pertama berlutut di aula yang besar, sedangkan ayahnya tak kunjung datang menemuinya.

Ada beberapa hal yang dipertanyakan dari rumor yang tiba-tiba tersebar itu.

Siapa? Kenapa dia sampai mengetahui tentang itu? Bahkan kehamilan Xue Ningyan saja selalu disembunyikan.

Kenapa tiba-tiba muncul rumor yang begitu tidak mengenakkan dan menghancurkan reputasinya?

“Baginda Kaisar tiba …!” kasim sudah berteriak.

Pangeran Pertama menegakkan tubuhnya. Menahan napas. Jantungnya berdegup kencang.

Langkah kaki mulai menggema. Baginda Kaisar pun memasuki aula.

“Sekarang Ayah mengerti kenapa kau yang tidak pernah akrab dengan Permaisuri Yitian tiba-tiba datang menjenguknya saat mendengar bahwa dia sudah melahirkan.”

Pangeran Pertama tertegun. Hal yang tak terpikirkan olehnya dalam situasi ini, justru tertebak begitu mudah oleh Baginda Kaisar.

“Katakan padaku, dari rumah bordil mana selir yang kau sembunyikan itu? Sudah ada berapa anakmu yang keluar dari perutnya?”

Tan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 190 : Tidak Mengkhianati Siapa Pun

    Setelah kejadian di depan paviliun itu, Pangeran Pertama berpikir keras sambil menunggu Ying Shi datang. Sebelum pergi ke Istana Kaisar untuk menghadap Baginda, Pangeran Pertama menurunkan perintah untuk segera menyelidiki siapa yang menyebarkan rumor tidak masuk akal itu. Ini adalah hal yang serius karena tidak ada seorang pun yang tahu tentang keberadaan Xue Ningyan di sisinya. Saat ini, satu-satunya orang yang mencurigakan baginya adalah Xiao Ci yang baru saja datang beberapa hari lalu. Dan saat ini, Ying Shi mungkin saja sedang mengamatinya dari dekat dan mencari tahu apakah rumor itu memang disebarkan olehnya atau tidak. Ying Shi datang tiga jam kemudian. Ia menjatuhkan lutut di depan Pangeran Pertama. “Saya sudah menyelidikinya, Yang Mulia.”“Tampaknya kau membutuhkan waktu yang sangat lama, ya. Sekarang sudah pukul dua belas.” “Maaf, Yang Mulia, kasus ini lebih rumit dari yang saya pikirkan.” Ying Shi menunduk bersalah. “Lalu?” “Tidak seperti yang diduga Yang Mulia, pe

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 189 : Tidak Pernah Dipercaya

    Istana Kaisar. Pangeran Pertama berlutut di aula yang besar, sedangkan ayahnya tak kunjung datang menemuinya. Ada beberapa hal yang dipertanyakan dari rumor yang tiba-tiba tersebar itu. Siapa? Kenapa dia sampai mengetahui tentang itu? Bahkan kehamilan Xue Ningyan saja selalu disembunyikan. Kenapa tiba-tiba muncul rumor yang begitu tidak mengenakkan dan menghancurkan reputasinya?“Baginda Kaisar tiba …!” kasim sudah berteriak. Pangeran Pertama menegakkan tubuhnya. Menahan napas. Jantungnya berdegup kencang. Langkah kaki mulai menggema. Baginda Kaisar pun memasuki aula. “Sekarang Ayah mengerti kenapa kau yang tidak pernah akrab dengan Permaisuri Yitian tiba-tiba datang menjenguknya saat mendengar bahwa dia sudah melahirkan.” Pangeran Pertama tertegun. Hal yang tak terpikirkan olehnya dalam situasi ini, justru tertebak begitu mudah oleh Baginda Kaisar. “Katakan padaku, dari rumah bordil mana selir yang kau sembunyikan itu? Sudah ada berapa anakmu yang keluar dari perutnya?” Tan

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 188 : Baginda Mengetahuinya

    “Aku cukup mengantarmu sampai sini saja.” Pangeran Pertama turun dari gerbong bersama Xue Ningyan. “Yang Mulia tidak mau ikut masuk?” Pangeran Pertama tersenyum, “Aku masih memiliki pekerjaan di istanaku, Xue Ningyan.” Xue Ningyan menatap wajah Pangeran Pertama, teringat perkataan Paman Lu saat ia bertanya tentang kecelakaan kereta kuda yang melibatkan Wangye dua puluh tahun lalu. Saat menyadari bahwa Pangeran Pertama memiliki hubungan yang buruk dengan Shen Qi yang terlibat dalam kecelakaan itu juga, Xue Ningyan jadi memikirkan beberapa pertanyaan dalam benaknya. Lalu, ia mulai bertanya, “Yang Mulia, bagaimana hubungan Yang Mulia dengan Pangeran Kedua?” Pangeran sedikit terkejut, “Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?” “Aku hanya tiba-tiba memikirkannya saja.” Pangeran Pertama tersenyum tipis, “Hubunganku dengannya memang terlibat buruk di mata orang lain. Tapi sebenarnya tidak terlalu buruk, kok.” “Tidak terlalu buruk?” Xue Ningyan memiringkan kepalanya. “Iya. Aku bah

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 187 : Seseorang Membocorkannya

    “Jiang Shuyi katamu?!” Pangeran Pertama berseru tertahan, melotot tajam pada Ying Shi. “Kita tidak bisa kembali ke Istana Selatan sekarang, Yang Mulia.” Ying Shi menunduk, pertanda bahwa dia memohon dengan sangat agar Pangeran Pertama menuruti kemauannya. “Kita kau bilang? Apa hubungannya denganku? Yang lebih dulu mencari masalah dengannya kan hanya kau.” Pangeran Pertama berjalan tidak peduli, “Aku harus mengambil jubahku.” “Kita pergi ke vila sekarang saja, Yang Mulia.” “Kau pikir perjalanannya hanya sejauh dua langkah, heh? Anginnya sangat kencang dan dingin saat malam, saat ini pakaianku terlalu tipis.” Pangeran Pertama menolak. “Kalau begitu, beli di tengah jalan saja.” “Mana bisa begitu, bodoh.” “Yang Mulia …, saya tidak mungkin berani mengaku sebagai Yang Mulia, kan?” Ying Shi menatapnya dengan raut datar. Pangeran Pertama berdecih, “Sialan. Memang tidak mungkin kau mengaku sebagai ‘aku’ dengan pakaianmu yang sekarang. Saat itu kebetulan saja karena kita memang sedang b

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 186 : Wang Jingyi

    Keputusan itu, tentu saja diputuskan setelah ribuan kali berpikir. Pangeran Pertama tidak ingin bertemu ibu sambungnya. Tapi seperti yang dikatakan Pangeran Kedua, tidak ada salahnya mencoba menjenguk adik yang baru lahir, itu seperti edukasi untuk masa depan. Tidak. Bagi Pangeran Pertama, itu tidak sepenuhnya masa depan. Pangeran Pertama menatap Ying Shi yang masih berdiri dengan wajah datar di sampingnya. “Ying Shi, kapan biasanya wanita hamil akan melahirkan?” Ying Shi menoleh dan berkedip beberapa kali. “….”‘Pertanyaan macam apa itu?’ “Jawablah, Ying Shi.” “Saat sudah mencapai usia kandungan sembilan bulan.” Ying Shi menjawab datar.“Lalu setelah bayinya lahir?” “Tabib akan membersihkannya.” “Lalu?” Pangeran Pertama semakin antusias. “Lalu, biasanya tabib akan memberikannya pada Ayah bayi itu karena ibunya lelah setelah mengejan, karena itulah, sebagian pria di dinasti ini diberi pelajaran mengasuh anak saat istrinya sedang mengandung lima bulan. Untuk persiapan mengasu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 185 : Penyelidikan Pribadi

    Kediaman Sementara Marquis Pingnan. Jiang Shuyi merenung di kamarnya, semua pakaian sudah disiapkan dan barang-barang pribadinya sudah dimasukkan ke kotak kayu. “Nona, Tuan Marquis merubah jadwal perjalanan kita.” Pelayannya memberi pesan. “Aku tahu. Karena bagi pria tua itu, dua hari terlalu lama. Jadi dia pasti ingin aku secepatnya kembali ke Perbatasan.” “Nona …. Anda diminta untuk pergi sekarang.” “Katakan padanya aku harus pergi ke suatu tempat. Dan akan memulai perjalanan pada malam hari.” Jiang Shuyi meraih mantelnya dan meninggalkan kediaman. “Anda mau ke mana, Nona?” “Jangan mengatakannya pada Ayah. Aku ingin menemui Yang Mulia Pangeran untuk terakhir kali.” Jiang Shuyi menutul pintu kamarnya dengan kencang. ‘Ini adalah kesempatan terakhirku untuk mendapatkan beliau.’‘Setidaknya aku bisa memberi alasan bahwa aku akan kembali ke Perbatasan dan berpamitan padanya.’ ***Wilayah Barat. Xue Ningyan berjalan menuju rumah Paman Lu, salah satu orang yang menyaksikan kecela

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 184 : Kunjungan Pangeran Kedua

    Istana Selatan. Pangeran Pertama sudah berada di mejanya sejak pagi. Tangannya tak berhenti memeriksa dokumen dan menandatanganinya. Ying Shi berdiri di sampingnya dengan setia. Lantas pintu diketuk beberapa kali, Kepala Pelayan membuka pintu dan memasuki ruangan. “Yang Mulia, Yang Mulia Pangeran Kedua datang berkunjung.” “Minta dia menunggu di paviliun barat. Aku akan segera menyelesaikan pekerjaanku.” “Baik, Yang Mulia. Saya akan segera menyampaikannya pada beliau.” Kepala Pelayan mengangguk takzim. Ying Shi menatap Pangeran Pertama yang tak berhenti memeriksa dokumen. “Yang Mulia, pekerjaan Anda tidak bisa diselesaikan dengan cepat karena terlalu banyak. Kalau Anda menemui Pangeran Kedua dulu, kita akan terlambat.” Pangeran Pertama tersenyum jengkel, “Adikku itu tidak akan pergi sebelum bertemu denganku, Ying Shi. Apakah kau masih tidak mengerti? Dari pada membiarkannya melihatmu, lebih baik meladeninya dulu sebentar.” “Baik, Yang Mulia.” “Bagaimana dengan hal yang kuminta

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 183 : Jangan Bicara Tentangnya

    Suasana cukup lengang setelah Xiao Ci mengeluarkan pertanyaan seperti itu. Xue Ningyan tidak menunjukkan reaksi apa pun. Xiao Ci menyentuh punggung tangannya, “Apakah ada yang salah, Nyonya Muda?” Xue Ningyan tersenyum lebar, “Xiao Ci, apakah kamu akan memberitahunya?” “A-apa?”“Apakah, kau akan memberitahu Shen Qi tentang kehamilanku?” Xue Ningyan mengulangi pertanyaannya. Xiao Ci menghela napas tipis, “Kalau Nyonya Muda tidak mau, saya tidak akan mengatakannya pada siapa pun, Nyonya Muda.”“Benar kau akan begitu?” Xue Ningyan menatap penuh harap. “Tentu saja, karena majikan saya itu kan, hanya Nyonya Muda. Saya tidak akan mematuhi perintah siapa pun kalau itu bukan perintah Nyonya Muda.”“Xiao Ci, terima kasih ….” Xue Ningyan menyeka ujung matanya. “Coba saya lihat, sudah seberapa jauh ia bertumbuh?” Xiao Ci dengan bahagia mengusap perut Xue Ningyan.“Anda menghilang tiga bulan yang lalu, dan perut Anda sudah sangat terlihat, Nyonya Muda. Pasti sehat sekali, ya ….” Xiao Ci ter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 182 : "Ba-Ba-bb-bayi?!"

    Sebelum pergi ke ruang makan untuk berkumpul dengan Xiao Ci lagi, Gu Wan memberi saran agar Xue Ningyan merias wajah dan mengganti pakaian. “Selama berada di sini, Anda tidak memiliki aura seperti nona dari keluarga bangsawan, tahu?” Gu Wan terkekeh pelan, “Karena sekarang pelayan lama Anda sudah datang, mari kembali membangkitkan aura yang bersinar itu!” “Sepertinya kamu yang lebih bersemangat, ya,” Xue Ningyan hanya tersenyum kaku. Tapi Gu Wan seperti tidak mendengarnya, ia menatap barisan pakaian Xue Ningyan yang ada di dalam lemari. “Nona, apakah Anda menyadari sesuatu?” Gu Wan bertanya dengan suara rendah. “Menyadari apa?” Xue Ningyan memiringkan kepala, bertanya penasaran. Gu Wan berbalik dengan mata yang hampir melompat keluar. “Nona Xiao Ci itu …, tidak memberi reaksi apa pun saat bertemu Anda pertama kali!” Xue Ningyan terdiam kaku, “Hah? Bukankah tadi itu sampai sangat berisik?”“Bukan bagian itu, Nona!” Gu Wan tertunduk dengan kedua tangan mengepal hingga bergetar.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status