Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 205 : Sumpah yang Baru

Share

Bab 205 : Sumpah yang Baru

Author: Xiao Chuhe
last update Last Updated: 2025-05-31 19:59:08

Xue Ningyan berdiri berhadapan dengan Shen Qi, air mata sudah membasahi pipinya. Shen Qi termangu diam.

Satu langkah kaki membuatnya semakin dekat, tangannya terulur ke depan, menyentuh perut yang terlihat berbeda itu.

Shen Qi memeluk Xue Ningyan dengan penuh kerinduan. Akhirnya, dia pun menangis, sambil menggumamkan namanya.

“Xue Ningyan …, Xue Ningyan ….”

“Tuan Muda, saya di sini ….” Xue Ningyan menjawab pelan.

Rasanya sangat hangat, seolah udara musim gugur ini bukan apa-apa. Pelukannya semakin erat.

“Xue Ningyan.” Shen Qi melepas pelukan mereka. “Aku minta maaf, aku tidak bisa berbuat banyak meski aku tahu kau sangat menderita selama ini.”

“Tanpa bantuan orang lain, aku tidak bisa menemukanmu. Aku tidak banyak berusaha. Aku membuatmu menunggu lama sampai kepercayaanmu terhadapku memudar.”

“Aku mengerti kalau kamu tidak ingin bertemu denganku, atau menerimaku seperti dulu. Aku sudah meninggalkanmu, mencampakkanmu, memperlakukanmu dengan buruk.”

“Aku bukan suami yang bisa dianda
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 208 : Pria yang Bersama Xue Ningyan

    Vila Selatan. Pangeran Pertama duduk di depan meja kerjanya. Ying Shi dan Gu Wan berlutut di bawahnya dengan kepala tertunduk. “Maaf, Yang Mulia. Saya tidak bisa menghentikan Nona Xue pergi.” Gu Wan membungkuk dalam. Pangeran Pertama tak kunjung memberikan respon. Ying Shi maju untuk melanjutkan perkataan Gu Wan, “Mereka benar-benar di luar kemampuan kami, Yang Mulia.”“Pertama kali, datang seorang pria yang mengaku ingin menjemput Nona Xue. Dia melumpuhkan saya dengan sangat cepat. Saat saya bangun, hanya ada Gu Wan yang terduduk diam di sebelah saya.” “Lalu saya segera berlari mengejar dengan anggapan mereka belum pergi jauh. Saat berhasil menyusul, saya tiba-tiba disergap orang-orang berbaju hitam yang tidak muda dikalahkan.” “Mereka berhasil lolos …, sementara orang-orang yang menyerang saya pun melarikan diri, beberapa orang yang tersungkur memilih untuk bunuh diri saat saya berhasil menangkap mereka.” Pangeran Pertama masih tidak memberi jawaban. Ying Shi dan Gu Wan tidak

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 207 : Pria yang Tiba-tiba Muncul

    “Kau merindukan Ibu, ya?” Shen Qi tersenyum. “Baiklah, tapi kita tidak pergi besok. Kau harus beristirahat total dulu selama tiga hari, baru setelah itu boleh beraktivitas kembali.”“Tuan Muda ….”“Aku berubah pikiran tentang tidak akan memberi syarat. Baru saja aku menyebutkan syarat yang harus kau penuhi sebelum aku mengabulkan permintaanmu.” Shen Qi menyeringai lebar, “Kembalilah ke kamar dan beristirahat, Xue Ningyan. Aku masih harus menyelesaikan pekerjaan.” Xue Ningyan mendengus pelan, “Baiklah ….”“Xue Ningyan, aku akan segera menemuimu begitu pekerjaanku selesai,” ucap Shen Qi. Xue Ningyan mengangguk, dan kembali ke kamarnya. Saat membuka pintu, ia tertegun sejenak, matanya menatap lukisan dirinya dan Shen Qi di dinding sisi kanan kamarnya. Teringat beberapa bulan yang lalu, Shen Qi tidak mengingatnya, dan menyuruh orang untuk membuang lukisan itu. “Kupikir benar-benar dibuang.” Seharusnya, Zhong Li yang melarang Kepala Pelayan benar-benar membuang lukisan itu. Xue Nin

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 206 : Permintaan Ke-tujuh

    Liu Ling tersenyum lebar, “Ya …, ini aku, Nyonya Muda Keempat. Senang melihatmu baik-baik saja, selama ini Shen Qi sangat mengkhawatirkanmu, tahu.” Xue Ningyan diam saja saat bahunya dirangkul hangat oleh Liu Ling. Di belakangnya, Xiao Ci melambaikan tangan ke arah Man'er, pelayan Liu Ling. “Man'er, sudah lama, ya …!” “Bagaimana kabarmu? Akhirnya kembali juga,” Man'er tersenyum ramah. Xue Ningyan menatap keduanya bergantian. ‘Seberapa banyak hal yang berubah sejak aku pergi, ya?” “Xue Ningyan, kita masuk dulu saja. Nanti kuceritakan pelan-pelan sambil minum teh bersama. Aku sudah menyuruh Man'er membuatkan perjamuan teh kecil untuk kita berdua.” Liu Ling terus saja berbicara akrab dengannya. Xue Ningyan tersenyum kikuk, “Berdua …, denganku?” “Tentu saja! Memangnya dengan siapa lagi?” Liu Ling tertawa. “Tapi, Putri. Kita bahkan tidak pernah saling mengenal—”“Sekarang kan, kita juga termasuk keluarga, tahu?” Liu Ling mendudukkan Ningyan di paviliun taman. Mata Xue Ningyan menj

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 205 : Sumpah yang Baru

    Xue Ningyan berdiri berhadapan dengan Shen Qi, air mata sudah membasahi pipinya. Shen Qi termangu diam. Satu langkah kaki membuatnya semakin dekat, tangannya terulur ke depan, menyentuh perut yang terlihat berbeda itu.Shen Qi memeluk Xue Ningyan dengan penuh kerinduan. Akhirnya, dia pun menangis, sambil menggumamkan namanya. “Xue Ningyan …, Xue Ningyan ….”“Tuan Muda, saya di sini ….” Xue Ningyan menjawab pelan.Rasanya sangat hangat, seolah udara musim gugur ini bukan apa-apa. Pelukannya semakin erat. “Xue Ningyan.” Shen Qi melepas pelukan mereka. “Aku minta maaf, aku tidak bisa berbuat banyak meski aku tahu kau sangat menderita selama ini.”“Tanpa bantuan orang lain, aku tidak bisa menemukanmu. Aku tidak banyak berusaha. Aku membuatmu menunggu lama sampai kepercayaanmu terhadapku memudar.”“Aku mengerti kalau kamu tidak ingin bertemu denganku, atau menerimaku seperti dulu. Aku sudah meninggalkanmu, mencampakkanmu, memperlakukanmu dengan buruk.” “Aku bukan suami yang bisa dianda

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 204 : Kalau Bisnisnya Hancur

    Beberapa jam sebelum Shen Qi datang, Lv Xian membawa Xue Ningyan ke butik pakaiannya. Dan menyuruh Xue Ningyan memilih beberapa gaun musim dingin yang cantik. “Bolehkah? Aku tidak punya uang untuk membayar, loh.” Xue Ningyan menyeringai. Itu tidak salah, Xue Ningyan sudah menjadi tahanan rumah selama berbulan-bulan tanpa memegang uang. Lv Xian melambai tak peduli, “Toh, sebentar lagi Tuan Muda akan datang menjemput. Jadi pilih saja sesuka Anda. Tagihannya akan saya kirim ke Kediaman Tuan Muda besok pagi.” “Memangnya harus banyak? Seharusnya di kediaman juga masih tersisa beberapa pakaianku.” Xue Ningyan mencoba mengingat. Lalu tiba-tiba menyesal. “Aku membawa semua pakaianku ke rumah orang tuaku ….”“Lagipula kenapa Anda harus membawa semua pakaian Anda, Nyonya Muda? Bukannya sempat tinggal di sana, Anda bahkan sampai diculik Yang Mulia Pangeran Pertama.” Lv Xian terkekeh. Xue Ningyan menutup wajah, itu adalah kebodohan yang tak terkira. Matanya menatap berbinar pada gaun-gaun y

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 203 : Dia Punya Rumah Bagus

    Shen Qi dalam perjalanan pergi ke rumah Lv Xian. Dia menolak untuk mengikuti perjamuan perburuan yang diadakan Pangeran Kedua karena itu membuang terlalu banyak waktu. Karena perjamuan bagi para pria adalah menghabiskan waktu sepanjang malam untuk menghabiskan arak bersama rekan seperjuangan. Shen Qi mengundurkan diri dari acara itu dan mendapat izin langsung dari penyelenggaranya. Dan Yang Ye diperintahkan oleh Kanselir untuk mengantarnya pergi. Shen Qi mendengus kesal. “Suasana hatimu tampaknya semakin memburuk sejak kasus Nona Ketiga Jiang terbongkar, ya ….” Yang Ye, yang duduk di depannya, dalam gerbong kereta yang sama, tertawa pelan. “Aku tahu dia akan melakukan apa pun untuk membersihkan namanya, tapi yang tadi itu berlebihan sekali. Dia juga sembarangan menculik anak perempuan yang tidak tahu apa-apa untuk diasuh oleh si Tua Bangka itu.” “Kalau Xue Ningyan tahu bahwa Xiao Nv kesayangannya hilang, entah akan menjadi seperti apa perasaannya yang lembut itu.” “Lagipula, t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status