Beranda / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 261 : Masa-masa Damai Akan Segera Berakhir

Share

Bab 261 : Masa-masa Damai Akan Segera Berakhir

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-17 23:16:44

Angin malam membawa aroma hujan salju yang turun, menyusup masuk melalui celah lorong panjang tempat Yang Yunshui melangkah keluar dari ruangan Baginda Kaisar.

Langkahnya tenang, namun ada ketegangan yang mengekori geraknya, seolah setiap ayunan lengan menyimpan sisa percakapan yang berat di dada.

Di luar aula, Yang Ye sudah menunggunya. Tubuhnya bersandar di sisi pilar batu, bayangannya jatuh ke tanah oleh cahaya lentera yang bergoyang. Ia menoleh saat mendengar langkah Yang Yunshui mendekat.

“Bagaimana hasilnya, Ayah?” tanyanya pelan.

Yang Yunshui tidak langsung menjawab. Ia berdiri di samping Yang Ye, lalu ikut menatap pekarangan kosong di depan mereka, seakan membiarkan malam menyerap emosi yang belum bisa diucapkan.

“Aku sudah menyampaikan semuanya. Termasuk tentang surat itu,” jawabnya, lembut tapi mantap.

Yang Ye menatap serius. “Ayah, apakah ini tidak terlalu awal?”

“Tidak. Jika terlambat sedikit saja, menunggu kesempatan lain membutuhkan waktu lebih lama. Kalau lebih lama,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 262 : Kelemahan

    Yang Yunshui berjalan masuk ke dalam kediaman bersama Xiao Ci yang diperintahkan untuk mengantar tamu masuk. Xue Ningyan memilih menunggu di halaman belakang karena tidak ingin mengganggu obrolan penting mereka. Karena dia sudah menyampaikan apa yang bisa dia sampaikan pada suaminya. Setelah memasuki ruangan Yang Yunshui membungkuk takzim. “Salam hormat, Yang Mulia Pangeran.”Shen Qi menatapnya. “Aku bahkan belum secara resmi diakui sebagai pangeran, Tuan Kanselir. Jangan dulu berbasa-basi seperti itu.”Yang Yunshui mengangguk. “Baik, Tuan Muda.” Yang Yunshui duduk di kursi yang disediakan. Lalu mulai membicarakan pertemuannya dengan Baginda Kaisar semalam. “Baginda Kaisar …, memiliki niat untuk mencari Anda, Tuan Muda.” Yang Yunshui mulai bicara. “Saya membuat taruhan dengan beliau. Taruhan untuk tidak memilih Pangeran Pertama maupun Kedua. Baginda Kaisar …, saya meminta beliau untuk membantu saya merebut surat wasiat Mendiang Permaisuri Zhang Jingyi dari tangan Pangeran Pertama

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 261 : Masa-masa Damai Akan Segera Berakhir

    Angin malam membawa aroma hujan salju yang turun, menyusup masuk melalui celah lorong panjang tempat Yang Yunshui melangkah keluar dari ruangan Baginda Kaisar. Langkahnya tenang, namun ada ketegangan yang mengekori geraknya, seolah setiap ayunan lengan menyimpan sisa percakapan yang berat di dada.Di luar aula, Yang Ye sudah menunggunya. Tubuhnya bersandar di sisi pilar batu, bayangannya jatuh ke tanah oleh cahaya lentera yang bergoyang. Ia menoleh saat mendengar langkah Yang Yunshui mendekat.“Bagaimana hasilnya, Ayah?” tanyanya pelan.Yang Yunshui tidak langsung menjawab. Ia berdiri di samping Yang Ye, lalu ikut menatap pekarangan kosong di depan mereka, seakan membiarkan malam menyerap emosi yang belum bisa diucapkan.“Aku sudah menyampaikan semuanya. Termasuk tentang surat itu,” jawabnya, lembut tapi mantap.Yang Ye menatap serius. “Ayah, apakah ini tidak terlalu awal?” “Tidak. Jika terlambat sedikit saja, menunggu kesempatan lain membutuhkan waktu lebih lama. Kalau lebih lama,

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 260 : "Saya Melayani Dinasti Xia."

    Asap dupa mulai menipis. Salju di luar sana belum juga berhenti. Seiring waktu berjalan, butir-butirnya menjadi lebih rapat dan lambat, seperti sengaja ingin menetap lebih lama di atas atap yang tertutup diam.Di dalam ruangan, suasana terasa lebih sunyi daripada sebelumnya. Suara jam air berdetak pelan dari sudut ruangan, dan detik-detik itu serasa menyeret waktu turun ke dasar batin masing-masing orang yang ada di dalam.Yang Yunshui masih berlutut dengan punggung tegak. Matanya mengamati wajah Baginda Kaisar yang mulai kehilangan kilau. Sisa-sisa wibawa kekaisaran yang dulu begitu agung, kini mulai dikelupas oleh usia …, dan penyesalan.“Baginda,” Yang Yunshui berucap lirih. “Apakah Anda menyelidiki anak itu?”Baginda Kaisar tidak langsung menjawab. Jemarinya menyentuh permukaan cangkir teh yang dingin, lalu bergerak pelan menggulirnya sedikit di atas meja.“Aku menyelidikinya,” katanya pelan, “Tepat setelah percakapan kita tempo hari di ruangan ini. Aku perintahkan orangku menyusu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 259 : Bayangan di Bawah Hujan

    Istana Kekaisaran. Aula Dalam. Langit di atas ibu kota masih kelabu. Salju turun tipis sejak fajar, menyelimuti atap-atap istana dan pepohonan yang tumbuh rapi di halaman utama. Di ruang pertemuan pribadi, asap dupa bergulung pelan, memenuhi udara dengan aroma kayu cendana dan ketenangan yang dalam. Baginda Kaisar duduk di kursi utama yang menghadap ke taman kecil. Jubah panjangnya terulur hingga ke lantai, berwarna gelap dengan bordiran naga emas di bagian dada dan jubah belakangnya. Matanya menatap kosong ke arah luar jendela, ke salju yang terus turun tanpa suara. Yang Yunshui datang membawa langkah yang tertata. Ia membungkuk dalam-dalam, memberi salam sebelum akhirnya berdiri di hadapan Kaisar. “Salam, Baginda. Baginda memanggil saya?” “Duduklah, Tuan Kanselir,” ujar Baginda Kaisar perlahan. “Aku ingin berbicara tentang persiapan pesta tahun baru.” Yang Yunshui duduk di kursi rendah di hadapan Kaisar. Ia meletakkan gulungan laporan di atas meja kecil, lalu berkata, “Se

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 258 : Perayaan Tahun Baru yang Berbeda

    Kediaman Tuan Muda Keempat. Angin berhembus kencang, Shen Qi mendongak, menatap keluar jendela, awan pekat menguasai langit ibu kota, menandakan musim dingin akan datang lebih panjang dari biasanya. Di dalam ruang kerja, suasana tetap hening, hanya ada suara ringan hembusan angin yang melintasi telinga. Shen Qi duduk di balik meja, sebuah surat telah dibuka dan diletakkan di samping tangannya. Cap merahnya sudah dibuka rapi, dan kertas tipis itu sedikit mengerut di sudut karena uap dari cangkir tehnya yang belum tersentuh.Itu adalah surat dari Zhong Li.Bukan hal yang mengejutkan. Shen Qi membaca isinya dengan tenang, lalu meletakkannya kembali di atas meja.“Memang tisak disangka-sangka, Pangeran Pertama bergerak ke Beizhou …, karena Ying Shi,” gumamnya rendah.Shen Qi tak bisa menyalahkannya. Jika dia adalah Pangeran Pertama, dia pun akan melakukan hal yang sama. Ying Shi adalah bayangan tertua yang pernah dimiliki sang pangeran—pengawal pribadi yang pernah menyelamatkan hidupny

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 257 : Seorang Janda Muda

    Nanzhou. Distrik Kesenangan.Zhong Li berdiri di depan pintu sebuah rumah hiburan yang sangat ramai. Orang-orang yang berlalu-lalang memperhatikan pakaiannya yang gelap dan misterius.Sebuah kain menutupi wajahnya dari hidung hingga leher. Dan mengenakan caping lebar.Langkahnya terlihat mantap. Dia datang ke tempat ini, bukan untuk bersenang-senang dengan wanita.Ada seseorang yang harus dia temui di sini. Dia didekati seorang pelayan. Lalu dia membisikkan sebuah kode.“Baik, Tuan. Xiao Yi akan mengantar Anda ke ruangan yang sudah Anda pesan.” Pelayan itu adalah mantan penghibur yang bekerja di kediaman lama Lv Xian.Setelah Lv Xian dipindahkan ke tempat ini, dia juga membawa semua prajurit berharganya, dan menempatkan mereka kembali ke rumah hiburan ini.Beberapa di antara mereka kembali menjadi penghibur kelas atas, beberapa yang lain memilih tetap menjadi pelayan.Lorong panjang itu harum oleh dupa dan suara kecapi samar dari balik pintu yang setengah terbuka. Tapi langkah Zhong L

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status