Home / Romansa / Diputus Pacar, Dinikahi CEO / Bab 37. Kamar Perawatan Mewah

Share

Bab 37. Kamar Perawatan Mewah

Author: Agniya14
last update Huling Na-update: 2024-01-24 23:35:49

Wisnu diam sambil berpikir soal pertanyaan Arini, jawaban apa yang akan dia berikan pada perempuan itu.

"Lapor Polisi? Kayaknya belum dulu deh, Rin, karena belum cukup buktinya. Nanti pas ke kantor polisi ditanya apa, malah bingung jawabnya, menurut kamu gimana?"

Arini punya pikiran lain. "Lapor polisi aja, Mas. Biar nanti polisi yang cari dan tangkap orang yang sudah berbuat jahat sama Mas Wisnu. Kalau Mas Wisnu butuh temen ke kantor polisi, nanti aku yang temenin deh, gimana?"

Wisnu merasa senang dengan perhatian Arini padanya. Semakin ke sini perhatian Arini padanya semakin besar dan Wisnu merasa bersyukur untuk itu. Dicintai oleh Arini adalah kebahagiaan tersendiri untuk Wisnu.

"Nanti Mas pikirkan lagi soal lapor polisi itu, ya."

***

Dua hari kemudian, Wisnu sudah boleh pindah ke kamar perawatan. Soal pemindahan ini sudah diurus oleh Denis, Arini dan suaminya hanya bisa pasrah. Apa pun yang dilakukan oleh Denis, adalah perintah dari Kalingga, sehingga mau tidak mau mereka har
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
b3kic0t
emang kalau liat makanan enak suka bikin lupa ya Rin kalau lagi siapin orang apalagi pas lapar
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Diputus Pacar, Dinikahi CEO    Bab 87. Ending

    Wisnu menyandarkan tubuhnya ke kursi. Tatapannya menajam, penuh perhitungan.“Kalau aku kasih, apa jaminannya kamu enggak akan ganggu keluargaku lagi?” suaranya tenang, tapi tajam.Gilang menyeringai. “Jaminannya? Aku ini bapak kandung Rasyid, Wisnu. Aku bisa datang kapan saja, bilang siapa aku sebenarnya. Kamu tahu kan, anak remaja gampang goyah. Sekali aku bisikkan kebenaran, semua akan berubah.”Wisnu mengepalkan tangan di bawah meja. Dia tahu Gilang tidak main-main. Tapi, satu hal yang dia tahu, kebohongan tidak bisa disembunyikan selamanya. Cepat atau lambat, Rasyid akan tahu.“Dengar, Gilang,” ucap Wisnu mantap. “Kamu boleh saja ancam aku. Tapi aku enggak akan biarkan keluargaku hidup dalam bayang-bayangmu. Kalau kamu mau uang, ayo kita bicara baik-baik. Tapi jangan pernah pikir bisa merebut anakku. Karena Rasyid bukan hanya soal darah. Dia soal hati, soal siapa yang ada untuk dia sejak kecil. Dan itu aku.”Wajah Gilang mengeras. “Kamu yakin bisa jaga rahasia ini selamanya?”Wis

  • Diputus Pacar, Dinikahi CEO    Bab 86. Seratus Juta

    Wisnu masuk kamar Rasyid. Di usia Rasyid yang menginjak remaja, Wisnu dan Arini masih tinggal di rumah Ratih. Mereka ingin menjaga sang mama dan merenovasi rumah itu untuk menambah kamar untuk kedua anak mereka. Pria itu duduk di tepi ranjang anaknya. Rasyid duduk di meja belajarnya sambil membaca buku pelajaran. "Besok ada ulangan enggak, Syid?" tanya Wisnu memperhatikan anak itu membaca buku. Dia ingin bicara empat mata dengan anak itu saat itu juga. "Enggak ada sih, Pa, ada apa?" tanya Rasyid yang sebenarnya sudah tahu tujuan Wisnu masuk ke kamarnya. "Duduk sini dulu, dong!" Wisnu menepuk ranjang di sebelahnya. Rasyid bangkit dan berpindah tempat duduk menuruti perintah Wisnu. Dia pun duduk di sebelah papanya. Malam itu Rasyid belum siap mendengar kabar buruk tentang dirinya. "Papa mau tanya sesuatu. Tadi siang kamu ketemu siapa? Siapa yang bilang kalau kamu bukan anak kandung Papa?" tanya Wisnu dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaan anaknya. "Ada orang yan

  • Diputus Pacar, Dinikahi CEO    Bab 85. Papa Kandung Rasyid

    Rasyid sudah berusia lima tahun dan Wisnu ingin memasukkan anak itu ke sekolah. Dia bertanya pada Arini rencana memasukkan Rasyid ke sekolah. "Rin, boleh enggak Mas masukin Rasyid ke sekolah TK yang bagus. Nanti dia sekolah dua tahun di sana, terus baru kita masukin ke SD, gimana menurutmu?" "Aku setuju aja. Nanti antar jemputnya gimana, Mas?" "Mas yang anter sekolah, pulangnya kamu naik ojek aja, nanti langganan sama salah satu ojek yang ada di pangkalan." "Ok. Terus kapan daftar sekolahnya, Mas?" "Minggu depan aja, nanti kita ke sekolah dulu buat daftar. Biar kamu tahu tempatnya di mana. Jadi, bisa jemput Rasyid pulang sekolah nanti." "Ok, Mas.""Kamu tuh dari tadi ok-ok aja, Rin," protes Wisnu pada Arini. "Ya kan memang jawaban yang tepatnya ok, Mas." Arini tertawa lebar. Keduanya setuju menyekolahkan Rasyid di usia lima tahun. Sementara putri kedua mereka sudah berumur dua tahun. Masih bermain di rumah bersama Arini. Tidak terasa anak-anak mereka cepat besar. Rasyid sudah

  • Diputus Pacar, Dinikahi CEO    Bab 84. Anak Kedua

    Malam itu Wisnu sudah membuat reservasi di sebuah restoran mewah untuk makan malam bersama Ratih dan keluarganya. Ratih merasa sangat senang diajak jalan oleh Wisnu bersama Arini dan Rasyid. Seketika perempuan paruh baya itu merasa kebahagiaannya lengkap bersama anak dan cucu."Nu, Mama sudah bahagia bersama kalian. Semoga kehidupanmu dan Arini beserta anak kalian bahagia juga selalu."Wisnu tersenyum bahagia mendapat doa yang baik dari Ratih. Dia pun merasa kebahagiaannya lengkap bersama Airin dan Rasyid walaupun. Perjuangannya menunggu Arini tidak pernah sia-sia."Aamiin. Makasih doanya ya, Ma. Semoga kita semua selalu bahagia."Selesai makan malam, Wisnu tidak langsung mengajak pulang kembali ke hotel. Dia mengajak mertua, istri dan anaknya mengelilingi kota Bogor. Baru kemudian kembali ke hotel.Malam itu Ratih tiba-tiba ingin mengajak Rasyid tidur bersamanya."Nu, tolong bawa Rasyid ke kamar Mama. Mama lagi enggak pengen tidur sendiri. Biar kamu menikmati waktu bersama Arini mala

  • Diputus Pacar, Dinikahi CEO    Bab 83. Jalan Bersama Ratih

    Saat Rasyid sudah berusia dua tahun, Wisnu mulai mengajak Arini untuk membicarakan soal anak kedua pada Arini. Namun, Arini masih enggan untuk hamil lagi apalagi menambah jumlah anak. Wisnu terus membujuknya untuk memikirkan soal anak kedua. "Ayolah. Rin. Rasyid kan sudah dua tahun. Kasian dia kalau sendirian terus. Jadi, enggak ada teman mainnya." Begitulah salah satu cara Wisnu membujuk Arini. Arini menghela napas. "Mas, aku masih ingat gimana rasanya melahirkan itu. Jadi, aku masih belum mau hamil dan melahirkan lagi dalam waktu dekat." Arini sedikit trauma dengan yang namanya melahirkan itu. Dia masih berusaha untuk menghindarinya. "Gitu, ya? Ya sudah deh nanti aja kalau gitu." Arini tahu suaminya kecewa dengan penolakannya, tetapi dia memang masih belum mau untuk hamil lagi. Kali ini dia masih berusaha menolak sebisanya sebelum, tetapi jika nanti ternyata Arini hamil, dia akan menerima itu bukan karena terpaksa. Sebisa mungkin dia akan menghindari perasaan itu. ***Wisnu su

  • Diputus Pacar, Dinikahi CEO    Bab 82. Berdamai Dengan Baskara

    Wisnu sudah menyerahkan hasil pemeriksaan tes DNA pada Baskara. Pria itu menunggu jawaban dari sang papa saat setelah membaca hasil pemeriksaan itu.'Maaf katena sudah berbohong, Pa, tapi Rasyid juga butuh pengakuan. Jangan abaikan dia hanya karena dia bukan anak kandungku,' ucap Wisnu dalam hati sambil berdoa semoga hati Baskara mau melunak."Jadi, Rasyid benar anak kandungmu?" tanya Baskara untuk memastikan apa yang dia baca itu adalah benar adanya."Iya, Pa. Kan aku sudah bilang Rasyid itu anakku. Sekarang Papa percaya kan setelah melihat hasil tes DNA ini?""Sekarang Papa percaya jika Rasyid adalah cucu Papa. Maaf karena sudah mengabaikannya selama ini. Untuk urusan berita murahan itu kamu tidak usah khawatir lagi, Nu. Semua sudah selesai.""Iya, Pa."Baskara menepuk lengan Wisnu beberapa kali. "Kerja bagus. Kalau ada waktu main ke rumah bawa Arini dan Rasyid sekalian. Papa mau bertemu dengan mereka."Wisnu diliputi perasaan bahagia. Dia belum pernah sebahagia itu bisa mempertemuk

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status