Share

40. Tidur Bersama

"Kenapa? Aku suamimu, Dea. Dan selamanya akan jadi suami kamu," lirih Bian seraya merapat ke arah istrinya.

"Perjanjian kontrak satu tahun. Kakak harus ingat. Dan sekarang Dea sudah tidak mengandung anak Kakak."

Bian mendekatkan wajahnya. Sehingga Dea bisa merasakan hembusan nafasnya.

"Itu hanya sebuah sandiwara. Agar kamu menyetujuinya." Bian memegang dagu Dea. Menghunuskan tatapan dalam seperti mata pisau yang sangat tajam. "Yang harus kamu tahu adalah rasa cintaku yang sangat besar sejak dulu."

Dea tak bisa berkata-kata lagi. Ia seakan terhipnotis oleh semua ucapan Bian. Gadis itu memejamkan kedua matanya saat merasakan bibirnya sudah kembali menyatu dengan bibir sang suami.

Amelia yang baru saja selesai dari kamar mandi merasa bingung saat kesulitan membuka pintu ruangan Dea.

"Kenapa pintunya dikunci?" Amelia berteriak sambil mengetuk pintu. "Dea, apakah kamu baik-baik saja?"

Dea segera mendorong tubuh Bian. Ia kebingungan di tempatnya.

"Kak Bian, lepaskan! Bukakan pintu untuk Mama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status