Share

Ayam betutu bikin sendu

Penulis: Skavivi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-21 23:38:43

Damian menutup pintu mobilnya seraya menarik Sassy dan mendekapnya. Tak akan lama karena dia langsung menyuruh orangnya untuk menanyakan keberadaan Pamela Khandita Kilmer di dalam rumah sakit.

Sassy memukul dadanya, “Bisa nggak sih Pamela nanti lagi!” desaknya. “Aku cemburu!”

“Bukannya ini sudah risiko jadi pacar kedua?” Damian menyelipkan sehelai rambutnya ke belakang telinga. Isi kepala Sassy harus di isi dengan realita. Kecemburuannya kadang tidak masuk akal. Slalu menuntut lebih seperti lakonnya menjadi perebut milik orang. Ingin berkuasa.

“Sabar dulu. Ngerti dong. Pamela bagaimana pun harus aku cari. Dia bisa menghancurkan hidupku. Jadi sebelum dia melakukan itu, aku akan menghancurkannya dulu!” Damian bersitegang dengan waktu, semakin cepat ketemu, semakin baik.

Rumah sakit adalah tujuan utama sejak kehilangan Pamela semalam. Dan rumah sakit saat ini adalah rumah sakit ke lima sejak subuh tadi dia mendatangi lembaga pelayanan kesehatan di Bali.

“Mungkin Pamela di klinik-klinik kecil atau tukang urut. Bisa jadi tangannya cuma terkilir, Dam?” tukas Sassy dengan nada melunak. Dia mencium rahang Damian sebelum lelakinya mencium bibirnya beberapa saat.

“Bagaimana?” tanya Damian ke orang suruhannya mengetuk kaca mobil.

“Tidak ada yang namanya Pamela, Bos.”

“Nah kan.” sahut Sassy, “Coba sekarang cari di tukang urut dekat pantai. Aku yakin si melon itu pasti masih di sekitar sana!”

Damian enggan menggampangkan ucapan Sassy yang terbiasa menikmati kemudahan termasuk menjadi pacar kedua.

“Kalian cek kembali semua mobil yang kita cari. Pastikan di semua parkiran kalo perlu sampai di luar wilayah rumah sakit!” pungkas Damian seraya menaikkan kaca mobilnya.

Sassy mengelus rahangnya dengan lembut, berusaha mengendorkan otot-otot tegang Damian. Sassy percaya pernyataan Damian untuk menghancurkan Pamela bukan isapan jempol.

Damian Airlangga adalah pria petualang yang senang bermain risiko. Sudah bulanan ia menemani pria langganan kamarnya hingga mengerti sisi gelapnya.

“Lagian kalo Pamela di bawa mobil semalam, apa dia selamat? Gimana kalo dia malah—”

Damian mencengkeram rahangnya sambil mendelik tajam. Kalau sudah begitu, Sassy biasanya hanya diam dan memutuskan menampung kemarahannya sampai emosinya luluh sendiri.

Damian cenderung temperamen setiap kali dia menjelekkan Pamela dan berharap yang tidak-tidak, Damian slalu tersulut emosi seakan tidak terima Pamela kenapa-kenapa. Oh, sial. sampai Sassy kadang-kadang tidak memahami Damian cintanya kepada siapa?

Tidak mungkin dengan Pamela! Dia berselingkuh.

Tidak mungkin juga dengannya karena Damian masih betah mempertahankan hubungan kotor mereka tanpa ikatan yang jelas.

“Pamela masih di bumi, dia masih bisa di cari!” Damian menggeram sembari melepas cengkeramannya.

Sassy mengelus rahangnya seraya menggeser posisi duduknya. Sudah berbagi cinta, kasar lagi, apa yang bisa di banggakan dari Damian jika bukan uang dan ketampanannya?

Damian memalingkan wajahnya yang muram, biarpun Pamela hanyalah gadis yang dia kencani saban malam Minggu saja untuk keperluan asmara dan hubungan kerjasama dengan ayahnya, sebentuk hatinya tetap menyayanginya.

Damian memandangi orang-orangnya yang berseliweran di sekitar mobil Ace.

Satu diantaranya menuding mobil Ace. “Aku yakin ini mobilnya!” tukasnya lalu mengernyit, memeriksa kesamaan foto yang diberi Damian dan wujud asli mobilnya.

“Mobil orang kaya ini, platnya satu. Bisa jadi nggak pakai ini. Orang-orang kaya biasanya pemilih.” tukas yang lain.

“Terus menurutmu penggede gak ada hati nurani?” sahut yang lain.

Kerumunan yang berjumlah lima orang itu berkacak pinggang. Berpikir.

“Kita intai saja!” pungkas pria bertato naga di lengannya. Yang lain mendatangi Damian. Memberitahunya.

Ego Damian melarangnya untuk menyerah sekarang meski rasa lelahnya lumayan parah. Dia mabuk semalam dan bangun dengan mata bengkak karena kebanyakan menangis. Entah menangisi apa, Sassy yang menemaninya sampai terheran-heran dengan tingkah lelakinya.

“Kita cari di rumah sakit lain dan klinik-klinik pijat di sekitar sini, Bli. Kalian amankan mobil itu!”

Ace mengamati rombongan Damian pergi dari parkiran rumah sakit dari kejauhan.

“Apa sudah selesai papa?” tanya Berlian setelah Ace berdiri di dalam pos satpam. Dalih bermain petak umpet dengan monster penculik putri duyung berhasil tanpa adanya campur tangan pertanyaan Berlian. Itu hebat menurutnya.

“Sudah, kerja bagus!” Ace menyunggingkan senyum seraya menarik ponselnya dari kantong celananya. Dia menghubungi seseorang lalu menyinggung keberadaan mobilnya.

“Selesai. Ayo kita cari ayam betutu!”

-

Pamela membuka mulutnya lebar-lebar untuk menyantap ayam betutu dari tangan Asih. Pamela merasa saat ini semua terasa berbeda, Asih memperhatikannya seperti seorang ibu yang sudah fasih mengurusinya hingga membuat dadanya menghangat.

Dua tahun sudah berlalu sejak Tuhan mengambil ibunya dari hidupnya. Sudah dua tahun Pamela kehilangan perhatian dan kasih sayang dari sosok penuh pengertian dan tanpa pamrih itu hingga ia merasa dirinya hanyalah tamu dalam semesta ini. Tamu yang tak di undang sebab masih jelas di telinganya bahwa ia anak hasil hubungan di luar nikah.

Banyak yang terjadi dua tahun terakhir itu.

Pertama, ayahnya menikah lagi setelah lima bulan kematian ibunya dengan senior Damian. Karena itu ia menjalani dinasti asmara kantoran setelan mendatangi banyak kegiatan non resmi perusahaan dan dijodoh-jodohkan oleh ibu tirinya. Dia terpaksa melakoni istilah pacaran dulu cintanya belakangan. Damian tidak keberatan saat itu, dia justru bahagia karena pada akhirnya berakhir sudah tekanan dari seniornya.

Kedua, dia memiliki dua adik tiri masih SMP dan SMA, dia membencinya karena mereka sering minta traktiran. Dan ini yang paling merepotkan dan menyebalkan sekali dalam hidupnya selama dua tahun ibunya tiada. Dia memiliki adik bayi! Bayangkan berapa banyak selisih umurnya. Dia lebih pantas menjadi tantenya daripada kakak.

Ketiga, ayahnya mendukung seratus persen hubungannya dengan Damian. Bagi Anang Brotoseno, Damian adalah lelaki matang dan mapan. Punya apartemen dan mobil sendiri. Pokoknya paket komplit mantu idaman yang bisa di banggakan di kampung halaman. Mungkin Anang Brotoseno akan menyangkal jika nanti ia mengetahuinya anaknya babak belur karena lelaki kebanggaannya? Tapi untuk hal itu Pamela tidak begitu khawatir. Dia sudah pisah dengan Damian. Aman.

Keempat, hari ini dia harus melihat betapa manisnya Ace mengasuh Berlian. Ace menyuapinya dengan sabar sambil sekali-kali berlagak membawa sendok pesawat sebelum mulut putrinya mangap.

Pamela mencebikkan bibir. ‘Agak gila sih orangnya. Bisa semanis itu sama anaknya tapi sama aku dan Asih mirip AC lama lupa servis. Nggak dingin banget, dan berisik. Sama-sama nyebelin pokoknya.’

Asih menyipitkan mata, reaksi Pamela seperti aksinya saat Ace menggunakan sikap kebapak-bapakannya dengan tulus menyenangkan. Mau juga digituin, tapi langsung sadar diri ia siapa.

“Emang suka gitu, Mbak. Maklum ibunya sudah nggak ada!” bisik Asih. Takut Ace mendengar dan marah lagi. Kapok dia memancing emosi duda sentimentil, bawanya marah terus seperti kurang minum dan pelepasan.

“Dua tahun lalu perginya.”

“Kok sama. Mamaku juga meninggal dua tahun lalu, Bi.”

Asih tersenyum sedih. Kesulitan mencari canda untuk menghibur suasana. Tapi ia cukup pintar mendapat jawaban dengan cepat.

“Mungkin takdir yang berkuasa di atas itu semua, Mbak!”

-Next-

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
KAMSIAH CHI
bagus ceritanya, seru
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
takdir yang berkuasa di sini mba vii ya asih
goodnovel comment avatar
Claresta Ayu
Oh.... Pamela dan Damian itu di jodohin??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda    Akhir Yang Bahagia

    Pamela siap menjumpai Damian di tengah kebahagiaan pria itu. Mau tak mau, penantian panjang atas getirnya sebuah perasaan lama harus dia sanjung dengan senyuman dan pujian kepada mereka yang mengambil sebagian isi pikirannya dalam beberapa bulan.Pamela melewati jalan setapak yang membelah kebun pisang sebelum memberi seulas senyum pada sebagian besar tamu Asih yang merupakan keluarganya sendiri dan teman kerja di Jakarta.Ada Burhan dan Wulan, mereka akan menyusul ke jenjang pernikahan satu bulan lagi untuk memberi jeda bagi Ace mengatur keuangannya yang luber-luber. Ada pula Arinda dan Seno, puzzle-puzzle yang berserakan membuat mereka perlu mencocokkan satu persatu kesamaan dengan percekcokan, marahan, dan rayuan, meski begitu mereka tetap berada di dalam pengawasan mak comblang—Ace—hingga membuat kedekatan mereka tetap terjalin secara terus menerus. Di dekat meja prasmanan, Anang Brotoseno bersama anak-anaknya mirip juri ajang lomba masak-memasak, mereka menyantap semua makanan

  • Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda    Di hati, Senyum dan Merana

    Damian dan Asih tidak mempunyai waktu yang begitu lama untuk mengumumkan keberhasilan cintanya. Maka pada pukul lima sore. Dua bulan setelah mereka memastikan tidak ada lagi yang menghalangi pendekatan mereka, Asih menagih janji Ace di ruang kerjanya.Ace tersenyum lebar setelah menaruh ponselnya. Dengan hangat dia memberikan selamat atas keberhasilannya mengambil hati Damian. Dekatnya hubungan kekeluargaan mereka menandakan prospek bagus. Usahanya berhasil, Asih tidak menjadi beban sepenuhnya, tidak di goda ayahnya, tidak menjadi perawan tua. Itu hebat, dan Asih membalas ucapan selamat itu dengan senyum ceria.“Bapak tidak lupa dengan hadiah kemarin, kan?””Mau nikah di mana?” kata Ace.“Di rumah.” Asih berkata sebelum menyunggingkan senyum. “Bapak ibuku mau semua rangkaian acaranya di rumah, katanya biar jadi kenangan terindah mereka melihatku nikah.” Ace mengangguk. “Kamu sendiri sudah yakin sepenuhnya menikah dengan Damian?” “Kalau aku tidak yakin sudah lama aku minta bubar, Pak

  • Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda    Asyik... Restu Turun Tangan

    Asih masih mengingat dengan jelas percakapan antara dirinya dengan Pamela saat mereka bersama-sama menenangkan si kembar sambil membahas orang tua Damian. Tetapi tidak ada satupun percakapan yang meredakan kegalauan di hatinya. Asih dapat membayangkan sosok galak bermata tajam Ayah Damian, dia juga dapat membayangkan mulut besar dan cerewet ibunya. Sekarang, selagi masih dalam perjalanan ke rumahnya, dengan keluwesan yang bersifat grogi, Asih memeluknya. Damian memberikan penegasan bahwa memeluknya boleh saja dengan meremas punggung tangan Asih. “Tumben... Kenapa? Grogi mau ketemu mama?” kata Damian. Suaranya terdengar riang apalagi waktu merasakan tangan Asih begitu dingin.Asih ingat ketika Damian mengatakan bahwa Ibunya santai. Tapi tetap saja kan bertemu dengan seseorang yang akan menjadi ibu mertua itu rasanya seperti sensasi naik rollercoaster. Jantung deg-degan parah, adrenalin terpacu, dan grogi itu sudah pasti. “Itu pertama kali bagiku, Mas. Emangnya kamu sudah keseringan

  • Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda    Jatuh Cinta

    Damian dan Asih sampai di parkiran gudang penyimpanan Mirabella Mart ketika jam makan siang baru di mulai. Kedatangan Damian yang sangat terlambat pun memancing rasa tidak suka Arinda yang melihat kedua orang itu masuk kantor dengan keadaan semringah."Professional bisa nggak sih, Dam?" katanya lantang. "Tanggal ini kamu sudah janji handle pengepakan barang dan pengiriman ke toko cabang, tapi mana? Ini kamu makan gaji buta setengah hari."Damian memberikan tempat duduknya untuk Asih. "Aku mulai dulu pekerjaanku, ya. Kamu tidak masalah aku tinggal-tinggal?" Asih jelas tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka sudah menghabiskan waktu dengan sarapan dan makan siang bersama sambil menonton film di home teather rumah Ace. Dan itu sesungguhnya sangat bagus karena dia bisa bernapas dengan tenang."Kamu dibikinin kopi dulu?" Asih menawarkan. Damian mengangguk seraya mencari kursi nganggur di dekat Seno. "Bentar lagi kamu dapat projects bagus dari Pak Ace, di terima, jangan di tolak." bisiknya

  • Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda    Aku belum biasa, Mas.

    Perjuangan apa yang hendak Arinda lakukan? Damian tidak habis pikir mengapa wanita selalu saja bertindak sesuai kebutuhannya sendiri daripada menerima ajakan yang jelas-jelas sudah membuka usaha yang begitu enak menuju terangnya kejelasan.Damian menatap halaman rumah Ace ketika pagi telah mengganti malam yang begitu dingin dan rangsang. Awan putih terlihat menggantung di langit biru dan cerah. Kendati begitu, Asih masih tetap terlelap seakan menikmati waktu istirahatnya tanpa mengingat kegiatannya ketika pagi. "Apa dia terlalu lelah sampai alarm di tubuhnya tidak menyala?" Damian menatap wajah Asih dengan teliti. "Waktu muda dulu kamu memang terlihat seperti kembang desa. Cantik dan menarik. Sekarang masih sama, tapi seperti kembang gaceng." Seketika Asih membuka matanya seperti langsung sadar dari tidur lelapnya. "Apa itu kembang gaceng?" Damian menyunggingkan senyum, wanita lain pasti akan sebal mendengar arti kembang gaceng sesungguhnya, tapi Asih tidak. Dia justru tertawa sam

  • Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Duda    Hujan Bagi Arinda

    Damian mengulum senyum sewaktu Asih muncul di depan pintu. "Ganggu waktu istirahatmu?" tanyanya lembut. Asih menanggapinya dengan meringis sebentar sebab ada kecanggungan yang amat besar sekarang, terutama ketika Ace menatapnya sambil tersenyum-senyum senang seolah dia mengolok-oloknya punya kekasih baru."Aku itu nunggu ini selesai dan belum istirahat. Jadi tidak ganggu kok." Asih menyunggingkan senyum. "Maaf, ya. Mas Damian ini pasti terpaksa terima perjodohan ini.""Nggak, nggak terpaksa. Aku sudah menimbangnya selama sebulan untuk memilihmu atau bersama yang lain." Damian mengaku, "Ini pengakuan jujur, kamu boleh percaya atau tidak."Hidung Asih terlihat membesar, mau percaya atau tidak itu bukan urusan yang gawat lagi baginya. Damian berani ke rumah Ace tanpa membawa seorang wanita itu saja sudah menjawab pernyataan itu. "Terus ini mau bagaimana?" Asih terlihat sungkan ketika duduk di sebelah Damian. Ace yang menyuruh."Kalian bisa pacaran dulu atau langsung menikah." saran Ace

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status