Share

Pamit Ke Rembang

“Anak-anak lain udah pada tanya-tanya kenapa kamu digendong Mas Arkan kemarin.”

Hana menaikkan sebelah alis, bertanya geli, “Terus jawabannya?”

“Kubilang karena kamu lagi sakit. Eh, emangnya kamu beneran sakit?” tanya Naura penasaran.

Hana menggeleng. Disesapnya teh hijau yang sebelumnya dibawakan salah satu khadimah.

“Terus kenapa kamu kemarin muntah-muntah? Keracunan?” tanya Naura lagi.

Keira yang sejak tadi mengintip ke bawah membalas sinis, “Jangan pura-pura gak tahu, Ra.”

“Kok kamu malah ngatain aku?” tanya Naura galak.

“Oh, jelas. Kamu masih pura-pura gak tahu kalau sebentar lagi kita mau punya keponakan baru?”

Naura melotot, lalu menatap Hana dan bertanya dengan nada bersemangat, “Beneran, Han? Kamu hamil?”

Hana mengangguk.

“Jangan kasih tahu temen-temen yang lain dulu,” lanjut Hana cepat-cepat. “Biar jadi kejutan.”

“Kenapa? Semua orang pastinya bakalan seneng kan?” tanya Naura bingung.

“Jangan sekarang.”

“Kamu takut ibu kamu tahu?” tebak Keira.

Hana mengangguk. Diseruputnya la
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status