Share

Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya
Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya
Penulis: Rira Faradina

Bab 1

Penulis: Rira Faradina
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-26 04:02:53

"Mbak, ini kembaliannya," ucap pelayan toko itu menyerahkan uang kembalian milik Raya.

"Iya, terima kasih," Jawab gadis itu sambil menghitung kembali uang yang diterimanya.

Untuk sesaat gadis itu mengerutkan kening karena nominalnya yang dirasa tidak sesuai dengan hitungannya. 

"Mbak, ini kurang lho uang kembaliannya. Kurang lima ratus rupiah lagi," keluh Raya.

Nita, sahabat baiknya yang berdiri disamping Raya segera menyenggol pelan lengannya, wajah gadis itu gusar seolah memberi kode jika Raya tak perlu melakukan hal bodoh seperti itu. 

"Oh, gak ada koin lima ratusan, mbak. Ambil permen saja ya, tuh ada toples permen didepannya Mbak. Ambil tiga ya," jawab pelayan toko itu enteng.

Mata Raya langsung mendelik mendengar jawaban dari pelayan toko ini. Raut wajahnya langsung berubah masam ketika pelayan toko ini menyodorkan tiga buah permen ini padanya.

"Kalau seandainya besok aku membayar belanjaanku dengan sekantong permen, apa Mbak mau terima?" Ketus Raya lalu mendengkus kesal.

Wajah sang pelayan toko terlihat kesal. Tak lama ia membuka laci uangnya dan mengambil sebuah koin senilai seribu rupiah lalu, menyerahkannya pada Raya.

"Ini ambillah."

"Nah, setidaknya ini tidak merugikan pembeli, Terima kasih, ya," jawab Raya sambil tersenyum.

Nita yang melihat kejadian itu hanya menggeleng pelan. Sudah sering ia melihat sahabatnya bertingkah menyebalkan seperti ini.

Mereka berdua keluar dari minimarket itu sambil menenteng dua kantong belanja. Perintah dari emak yang meminta Raya untuk membelikannya bahan bahan membuat kue, sedang Nita, gadis itu hanya menemani saja, karena mereka bertetangga.

"Anggap aja sedekah sih, lagian cuma lima ratus perak ini," Ucap Nita manyun.

"Lima ratus itu tetap saja uang namanya, Nit, terserah kau mau bilang aku pelit, medit atau materialistis. Yang penting aku nggak ngutang, nggak maling, dan nggak menolak uang kembalian lebih seperti ini," jelas Raya sambil tersenyum lebar. Selebar lapangan bola di samping rumah Pak RT.

"Lagipula, kalau aku belanja lagi ketoko itu, apa mereka mau kubayar pakai permen," jelas Raya terkekeh.

"Au ah, gelap," balas Nita sambil mencebik kesal pada Raya.

"Katanya hari ini, Mas Dhani akan pulang dari kota, apa kau tahu?" Tanya Nita.

"Iya, kata adiknya sih begitu, mungkin sore ini Mas Dhani nyampe sini," balas Raya.

Mata gadis baru saja menginjak usia dua puluh satu tahun itu terlihat berbinar. Penantian Raya selama tiga tahun ini akan selesai, karena Dhani bilang jika ia akan segera melamarnya begitu pulang.

Setahun sekali kekasih Raya itu akan pulang dari rantau. Sejak lulus kuliah dua tahun lalu, laki laki itu bekerja disebuah perusahaan skala nasional di ibukota, yang membuatnya hanya bisa pulang saat mengambil cuti tahunan saja.

Dhani, pria yang lebih tua tiga tahun dari Raya itu, masih tinggal di satu kecamatan yang sama dengannya. Meski mengalami pasang surut, Namun, hubungan mereka bertahan hingga tahun ketiga.

"Seandainya Mas Dhani punya cewek lain dikota, apa yang akan lakukan?" Tanya Nita tiba tiba.

"Apa maksudmu bilang seperti itu?"

"Nggak, hanya nanya saja. Cewek kota cantik cantik lho."

"Menurutmu, aku jelek, begitu!" Bibir Raya maju beberapa centi.

"Tidak, kan aku bilang seandainya."

Raya memilih mengatup rapat mulutnya. Tak lama gadis itu berucap lirih.

"Kalau memang Mas Dhani mengkhianatiku. Akan kubuat ia menyesal."

"Dah lah, mending cepetan pulang, ntar emak ngomel lagi, nih bahan kelamaan nyampe," sungut Raya.

***

Mata Raya tak berkedip saat melihat laki laki yang dinantikannya selama ini terlihat menggandeng seorang gadis. Beberapa kali ia mencubit lengannya, demi menyakinkan apa yang baru saja dilihatnya. Seorang gadis dengan dandanan modis dan kekinian terlihat bergelayut manja dilengan kekasihnya. Seolah mereka pasangan paling serasi yang ada di kecamatan ini.

Gadis itu mungkin dari keluarga kaya dan berpendidikan. Terlihat dari pakaian dan tas yang dikenakannya. Raya melirik penampilannya yang memang tak sekeren dan semodis dirinya.

Tak lama, mulut Raya terlihat mengumpat. Ia marah, kesal, dan kecewa. Cukup lama gadis itu mematung menatap kemesraan mereka. Menahan rasa amarah dan sakit hatinya.

Dhani dan gadis kota itu berdiri didepan sebuah warung sayur tempat emak biasa belanja dan menitipkan kue - kue buatannya. Entah apa yang mereka lakukan di warung itu. Karena tak ada barang yang bisa dicari oleh seorang gadis kota, di warung kecil yang menjual cabe dan terong itu.

Raya tersenyum lebar sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapi, ia mencoba menyamarkan perasaan sakit hatinya saat ini. Tangannya mengepal erat, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri dan menyapa mereka.

"Hai!"

Wajah Dhani berubah ketika menoleh dan melihat siapa yang baru saja menyapanya. Pria itu cukup terkejut dengan kedatangan Raya. 

"Apa kabar, mas?" Tanya Raya sambil melirik gadis kota yang masih bergelayut di lengan laki laki ini.

"Raya ...!"

"Yah, itu masih namaku, mas. Kupikir kau lupa." Ucap Raya sinis, membuang muka lalu mencari keberadaan Wak Husna, sang pemilik warung ini.

"Wak, mau ambil sisa kue ya," ucap Raya seakan tak peduli dengan tatapan dua orang di sampingnya.

"Iya."

"Nih sekalian titip buat emak ya." Wak Husna menyerahkan sejumlah uang pada Raya.

"Terima kasih, Wak."

Raya membalikkan badan. Untuk sesaat ia menatap Dhani. Pria yang selalu mengumbar janji akan menikahinya selama setahun terakhir ini. Matanya menatap marah pada laki laki itu.

"Kembalikan jam tangan yang kau pakai itu, mas. Setengah tahun aku menabung demi memberimu hadiah itu. Sekarang, aku minta kembali jam tangan itu karena kita sudah tak ada hubungan lagi." 

Bersambung.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
betul jangan Ampe merugi pokoke
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Baru diomongin udah kejadian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 83 Ending / Terima kasih pembaca

    "Terima kasih kau sudah bekerja keras untukku selama ini, jika perasaanku sudah lebih baik. Aku akan segera kembali, saat itu kau ambil semua kontrak. Aku tak akan menolaknya." Ujar Stella lalu menutup teleponnya."Maaf, tapi yang kubutuhkan saat ini adalah menjauh, karena jika aku tetap melihat Alex dan Raya bersama, akan membuatku sulit untuk bertahan. Aku butuh waktu untuk melepas segala beban ini dan menerima semua kenyataan ini." Aku butuh ketenangan untuk menata hidupku kembali." Bisik Stella hampir tak terdengar.****Tiga minggu kemudian."Kau benar- benar akan pergi?" Tanya Alex pada Arya, kakak tirinya. Ia sengaja datang ke rumah keluarga Pak Bambang. Untuk memastikan ucapan ibunya yang mengatakan bahwa Arya akan berangkat ke Australia, awal bulan depan."Iya, aku sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikanku disana." Jelas Arya membenarkan pernyataan Alex."Kapan kau akan pergi?" "Minggu depan." Jawab Arya."Kau pergi bukan karena menyerah, bukan?""Anggap saja itulah a

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 82

    Maaf, Kita Sudah MantanWajah mereka saling berhadapan satu sama lain, rona kemerahan nampak dipipi Raya, rasa malu membuat gadis itu memalingkan wajahnya, melihat sikap Raya yang masih malu, Alex membelai lembut pipi wanitanya."Aku ingin memiliki anak darimu, bisakah kita memulainya malam ini," goda Alex."Kau memang pria mes*m, entah mengapa aku bisa mencintaimu." Balas Raya tersenyum.***Tiga hari sudah Alex berada dirumah mertuanya, dan hari ini mereka akan kembali ke Jakarta, karena pekerjaan Alex yang sudah menunggu. Ada rasa haru ketika Bu Hartati melepas kepergian anak dan menantunya. Namun, setidaknya ia tak perlu khawatir lagi, karena Alex sudah berjanji akan menjaga dan membahagiakan putrinya seumur hidup.Tangan Bu Hartati melambai begitu Alphard hitam itu bergerak dan semakin menjauh, duduk dikursi belakang ada Alex yang berdampingan dengan Raya, sementara Pak Budi duduk dibelakang kursi kemudi. Perjalanan belasan jam akhirnya dilewati tanpa terasa karena rona bahagia

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 81

    [Aku mencintai Raya. Tolong jangan mengganggunya lagi.]Kalimat itu terdengar sangat tegas diucapkan Alex. Membuat Arya mengerti jika ia tak akan pernah bisa bersaing dengan Alex. Ia pasrah jika akhirnya harus melepas Raya kembali pada Alex.Arya membuka laci meja kerjanya dan melirik pasport yang ada didalamnya. Tangannya kemudian meraih pasport itu dan menatapnya cukup lama."Mungkin sudah saatnya bagiku untuk mencari seseorang yang benar-benar bisa menerimaku." Lirihnya pelan.***Alphard hitam menepi tepat didepan pagar rumahnya. Deru mobil itu masih terdengar, tak lama nampak ada seorang pria yang keluar dari arah pintu kemudi, lalu berputar arah, mengeluarkan sebuah travel bag dan koper.Raya dan Bu Hartati masih memperhatikannya, sinar lampu tak cukup terang untuk melihat siapa gerangan yang baru saja keluar dari sana. Rasa penasaran membuat Bu Hartati fokus menatap pria itu."Mobil siapa itu?" Bu Hartati mengulang pertanyaannya, tanpa menoleh."Entahlah, aku tak tahu, mak. Tap

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 80

    "Kau ada disini, Raya? Mak pikir kau sudah tidur, nak?"Sapaan Bu Hartati membuat Raya sedikit terkejut, refleks ia menoleh kearah ibunya yang berdiri di bibir pintu lalu duduk di sebelahnya, di kursi rotan panjang ini."Belum.""Apa hubunganmu dengan Alex, masih bermasalah?" Tanya Bu Hartati pada putrinya.***"Sedikit," jawab Raya."Kau mau cerita pada emakmu ini, nak?"Raya menghela nafas panjang begitu mendengar ucapan ibunya. Ada rasa terharu dalam hatinya atas pertanyaan ibunya. Membuat perasaan saat ini sedikit lebih baik."Alex dan aku memang menikah karena suatu alasan. Kami bertemu pertama kali di ..." Raya mulai menceritakan awal mula pertemuan mereka hingga akhirnya sepakat untuk menikah. Sesekali gadis itu terdiam, dan mengigit bibirnya, kala ia harus menceritakan bagaimana selama pernikahan, mereka tidak pernah berbagi tempat tidur.Bu Hartati menggelengkan kepalanya tatkala mendengar penjelasan putrinya. Ada rasa iba saat ia menatap ke wajah anak sulungnya itu. Sorot ma

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 79

    "Aku hanya kau tidak ingin melewatkan kesempatanmu untuk menjadi lebih bersinar. Karirmu sedang bagus saat ini. Cobalah untuk berpikir ulang dan mempertimbangkannya lagi."Stella menghela nafas panjang, ia tahu akan sulit baginya untuk menolak keinginan managernya. Hanya saja saat ini yang diperlukan olehnya adalah menyembuhkan luka hatinya."Baiklah. Aku akan mempertimbangkannya lagi, tapi jika nanti keputusanku sudah final, kuharap kau bisa menerimanya." Ujar Stella lalu memutuskan sambungan teleponnya.****Mata Bu Hartati mendelik tajam pada Raya, putri sulungnya yang baru saja tiba lima menit yang lalu dari Jakarta. Tatapan wanita berusia empat puluh tahunan itu terasa menghujam seakan mengetahui alasan dibalik kepulangan putrinya. Meski dalam hati sebenarnya ia gembira karena Raya pulang mengunjunginya tetap saja ia tak bisa menepis rasa kecewanya akan sebuah kebohongan.Dua hari yang lalu, Bu Sekar, besannya telah meneleponnya dan membeberkan alasan dibalik pernikahan mereka, i

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 78

    "Aku dalam perjalanan ke Palembang." Lapor Alex pada istrinya begitu panggilan teleponnya tersambung. Tak lama, wajah Alex nampak mendengkus kesal, karena lagi lagi Raya memutus sambungan teleponnya."Dasar kepala runcing. Entah mengapa aku bisa jatuh cinta dan menikahi wanita keras kepala seperti dirinya." Rutuk Alex yang langsung di sambut gelak tawa oleh Pak Budi."Jangan tertawa, pak." Sungut Alex kesal."Maaf, tapi aku tak bisa menahan tawa," ucap Pak Budi lalu menghentikan tawanya."Jangan kesal. Wanita memang seperti itu. Kita para laki-laki yang harus mengerti dan berjiwa besar menerima sikap mereka yang kadang kadang absurb dan membuat kesal. Istri saya juga sering marah pada saya tanpa alasan yang jelas." "Istri saya, kalau sudah kelihatan gelagatnya mau marah, saya langsung menyingkir pak. Soalnya bisa panjang urusannya. Apalagi kalau sudah mengomel. Wah, alamat tidur sama guling di luar saya pak," gurau Pak Budi sambil tetap fokus dengan kemudinya."Biasanya apa yang bisa

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 77

    "Itu biasa terjadi, karena Mas Alex panik. Maka, hal kecil dan terlihat sepele bisa terlupa.""Mungkin saja kau benar. Terima kasih karena sudah membantuku dan maaf, jika aku sudah mengganggu waktu istirahatmu." Tutur Alex."Sama sama dan cobalah untuk menelponnya lagi. Siapa tahu kali ini Raya akan menjawabnya." Winda mencoba memberi saran.****Raya memandang ke luar jendela. Pemandangan malam yang gulita kini menghampirinya. Sesekali tampak kerlipan lampu jalan, membuat perjalanan pulangnya terasa syahdu. Rasa rindu kepada keluarga membuatnya tak sabar ingin segera bertemu dengan keluarganya.Malam kini semakin larut, Raya melirik layar ponselnya yang sudah menunjukkan pukul sebelas tiga puluh malam, ada puluhan notifikasi panggilan telepon masuk ke ponselnya yang tidak disadarinya. Sejak keluar dari rumah Alex, ia mengaktifkan mode senyap (silent) pada ponselnya.Sepanjang perjalanan Raya hanya diam, membuang pandangan keluar jendela, menikmati pemandangan malam, di sebelahnya dud

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 76

    "Tak apa. Jadikan itu sebagai pelajaran untukmu. Jika suatu saat nanti ada pemuda yang jatuh cinta padamu, kau bisa lebih menghargainya." Ujar Arya bijak.Stella tersenyum getir mendengarnya. Tak lama, ia kembali menuangkan wine yang tersisa di botol ke dalam gelas, lalu dengan cepat, tanpa sempat dicegah, ia meminumnya sampai habis. ***"Hidupku terasa menyedihkan. Aku ditolak oleh orang yang selama bertahun tahun, perasaan cintanya kuabaikan. Rasanya tak akan ada lagi yang bisa mencintaiku seperti dirinya dulu." Isak Stella lirih.Lama Arya terdiam, karena tak tahu bagaimana harus bersikap atas pernyataan Stella barusan. Stella meliriknya seakan menunggu reaksinya. Karena merasa Arya mengacuhkan pernyataannya, akhirnya membuat Stella berdiri dan mengambil sebotol Red wine lagi dari dalam lemari kaca yang berada tak jauh darinya."Jangan minum lagi," Arya berusaha mencegah ketika melihat Stella memegang alat pembuka tutup botol."Kau tak perlu cemas. Aku tak akan mabuk." Stella terk

  • Ditinggal Mantan, Dinikahi Pria Kaya   Bab 75

    "Bu Raya bilang jika nanti bapak pulang, tolong masuk ke kamarnya."Setelah mendengar pesan yang disampaikan Pak Anton, Alex langsung membuka kunci rumahnya dan langsung berjalan menuju ke kamar Raya. Perasaan gelisah bercampur dengan rasa penasaran membuat Alex lupa untuk menelpon Raya dan bertanya langsung padanya. Tangan Alex nampak jelas sedikit gemetar begitu membuka pintu kamar Raya. Matanya menjelajahi tiap sudut ruangan. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah amplop berwarna putih di atas nakas.***Drrtttt!Ponsel Arya bergetar, tepat disaat ia baru saja hendak keluar dari ruang kerjanya. Dengan cepat tangannya merogoh ponselnya dari dalam saku jasnya.Raut wajah Arya seketika berubah ketika melihat nama yang tertera dilayar pipih itu. Sebuah pesan singkat yang dikirim Stella padanya. Pesan yang berisi agar ia bisa datang ke apartemen gadis itu.Arya meraih tas kerjanya lalu keluar dari ruangannya. Ia melirik sekretarisnya yang masih merapikan mejanya, lalu berjalan menuju temp

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status