Share

Chapter 19.

“Maaaa ..” panggilku untuk menyudahi ini karena ku malu di lihat oleh orang yang lewat.

“Tante! Cukup!” ucap mira itu mendorong mama.

Ku tahan tubuh mama agar tak jatuh. “Hey! Kamu berani mendorong orang tua?” teriakku lalu menurunkan kresna karena sangat kesal dan maju ke depan mama.

“Heh, salah siapa dia mukul orang sembarangan,”

“Yang sembarangan itu kam. Sana-sini gandeng aja! Tak tau sopan santun dan tak tau diri,” ucapku sedikit emosi.

“Heh, apa maksud kamu hah! Dasar gendut!” ucapnya lagi mengolok ku dan meludah ke samping.

“Udah—udah mir,” ucap mas Hanif.

“Mas! aku belain kamu loh. Kamu kenapa sih diam saja?” ucapnya pada mas hanif.

“Hey! Ini yang pantas untuk kamu wanita pelakor!” ucap mama yang maju lalu menampar mira.

Plak!

“Aw!" teriak nya dengan memegang pipinya.

“Maaahh!” ucap mas hanif yang kesal, dia melotot ke arah mama.

“Apa hah? Mata kamu! Seharusnya kamu itu! Wanita gak baik seperti ini kamu pilih dibanding Rina? Sinting kamu! Besok kamu pasti akan menyesal Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status