Share

Nginap Di rumah Shea

Happy Reading, semoga Suka ><

"MINTA MAAF..."

"Udah Arka saya tidak apa-apa, emang saya yang salah" 

"Saya minta maaf ya tadi pegang handphone gak sengaja menabrak kamu soalnya buru-buru, Ummi saya nelepon." Jelasnya dengan ramah tanpa ada rasa kesal ataupun marah gara-gara dijelek-jelekkin Shea

"Iyaa maaf juga" Shea hanya menjawab singkat dan memasuki mobil, Ana dan Laila mengikuti Shea, mereka hanya mengangguk senyum saat memasuki mobil.

"Duh, Shea memang seperti itu, mohon maaf ya lif atas kelakuan adikku." Arka meminta maaf karena merasa bersalah dengan kelakuan Shea.

"Tidak apa-apa santai aja Arka"

"Yasudah saya permisi pulang dulu ya Gus, terimakasih dan minta maaf." Pamit Arka sebelum masuk mobil, cowok itu mengangguk ramah dan mengucapkan hati-hati.

*****

Saat perjalanan Arka benar-benar mengabaikan Shea, Shea pun berusaha meminta maaf, dan sadar tadi perlakuannya salah.

"A Arka jangan diemin Shea dong, Shea gak suka. Maaf, Shea tau salah."

"Jangan mengulang lagi, Shea dia itu Gus, anak Kyai kamu sopan dikit bisa? Jaga adab."

"Maaf Shea kan gak tau, maafin Shea"

"Gapapa"

"Dimaafin kan?"

"Hmmm"

Ana dan Laila yang bingung gak mau ngapain akhirnya mereka cuman diam.

"Maaf ya nganggurin kalian, btw Minggu depan kan kita berangkat apa kalian gak nginep aja dirumahku? Sambil mempersiapkan aja, kalau mau"

"Aku sih ayo aja, kebetulan ibu sama ayah lagi gak dirumah tinggal chat aja gampang, kalau kamu An?"

"Ayoo boleh in syaa Allah, tapi kerumah dulu gapapa kan? Izin dulu hehe"

Lanjut kerumah Ana untuk meminta izin, dan Alhamdulillah ana di izinin juga.

*****

Mereka sampe dirumah sekitar jam 5 sore, karena tadi mampir dulu kerumah Ana ngobrol-ngobrol bareng orangtuanya.

Saat sudah sampai dan masuk rumah, Shea Ana dan Laila ke kamar untuk ganti pakaian, kebetulan mamah lagi di dapur jadi Mereka menggganti pakaian dulu lalu nyamperin mamah di dapur untuk bantu-bantu.

"Yaudah kita ke kamar aja dulu yuk, seminggu kedepan pake bajuku aja dulu gapapa kan?"

"Gapapa kok Shea, makasih banyak ya." Ucap Ana dan Laila

"Yaudah yuk" Shea mengajak mereka ke kamar, Laila dan Ana bukan sekali dua kali nginep di rumah, bisa kebilang sering, kita sudah seperti saudara, tapi mereka kurang akrab dengan Arka, karena waktu itu Arka sekolah dimesir.

elesai mandi dan mengganti pakaian, merrka lalu menuju dapur bantuin mama masak untuk makan malam.

"Hallo Tante, Laila sama Ana izin nginep ya." Ucap Laila saat itu.

"Eehh sudah pada pulang, iya boleh mau setiap hari juga gapapa atuh." Balas mama Alina dengan ramah sambil memasak.

"Makasih Tante, yaudah kita bantuin ya Tante." 

"Boleh boleh, sini"

Mereka pun membantu Mama Alina masak, sambil bercanda tawa.

******

Selesai memasak, Shea Laila dan Ana pergi ke kamar, menyiapkan barang-barang untuk Minggu depan.

"Apa yang kurang? Kayanya udah cukup deh." Timpal Shea saat mereka bertiga mengemas barangnya.

"Udah si, selesai tinggal berangkat." Balas Ana.

"Okee beress."

"Gais bingung banget nih, ada ide gak harus ngapain?" Ucap Laila.

"Tau gak si? Tadi HP ku pas Shea sama a Arka berantem hampir mau jatuh gara-gara kaget." Timpal Ana beralasan.

"Lah terus gmna dong An? HPnya gak kenapa-kenapa kan?" Shea terlihat mulai kaget dan merasa bersalah.

"Iya gapapa sih, soalnya aku tadi mode pesawat HPnya, hahahaha🤣🤣" Ana tertawa puas.

Laila yang loading lama gak ngerti, dia hanya menggaruk kepalanya dan heran, aku hanya bisa diam dengan kelakuan Ana.

"Dasar kamu ada-ada" Shea ikut ketawa dengan tebak-tebakan Ana.

"Apaan si maksudnya? Aku gak paham:(" Laila lagi.

"Aahh Lola lu" timpal Ana.

Shea hanya ketawa dengan kelakuan mereka yang bisa aja membuat orang ngakak.

*****

POV Kamar Arka

Arka Fathan Nataprawira, kakak satu-satunya Shea yang disayangi meskipun Arka adalah sosok yang dingin namun rasa sayangnya mengalahkan dinginnya es dikutub.

Kebiasaan Arka, setiap sore adalah murajaah. Ia adalah penghafal Al-Qur'an 30 Juz, saat sedang sekolah di Al-Azhar Cairo ia ditargetkan untuk mempunyai hafalan 30 Juz.

Arka adalah sosok yang tidak peduli soal perempuan, ia hanya fokus pada keluarganya dan hafalannya. Papa meminta agar Arka untuk menikah setelah selesai pendidikan, namun ini pertama kalinya Arka menolak karena ia belum ingin menikah. 

Arka meminta izin untuk menjadi dokter di Indonesia dengan segala kemampuannya karena ia menginginkan Shea sembuh dari sakitnya. 

Shea tak pernah tau sakit apa dan gak pernah ada yang ngasih tau termasuk mama dan papanya, akhirnya dengan pasrah papa mengizinkan Arka untuk menjadi dokter.

Namun, ia belum resmi menjadi seorang dokter karena harus menunggu lulus test, katanya kelulusannya akan diumumkan pada bulan lusa, tepat dimana Shea sedang PKL.

Saat, dikamar Arka sedang ditelepon seseorang.

"Assalamu'alaikum Arka"

"Wa'alaikumussalam Gus Aif, Afwan tumben nelepon ada apa nih?"

"Maaf sebelumnya Arka jika lewat telepon, saya mau pamit pulang ke kampung, Abi tiba-tiba telepon dan menyuruh saya pulang."

"Maa syaa Allah, iya gapapa hati-hati malam-malam begini Gus, salam untuk Pak kyai ya."

"Siap saya sampaikan, saya pamit ya arka assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh"

*****

Adzan berkumandang, semua yang dirumah ke mushola rumah untuk melaksanakan sholat Maghrib berjamaah, Arka bagian menjadi Imam karena papa Darwin lagi pergi keluar kota.

"ALLAHU AKBAR" memulai sholat dengan takbiratul ihram.

Mereka semua melaksanakan sholat berjamaah dengan khusyu' menghadap kiblat untuk bertemu Allah dalam sholat mengikuti Imam.

"Assalamu'alaikum warahmatullah" salam diucapkan tanda sholat selesai. Shea mengecup tangan mama dan Arka, begitupun Laila dan Ana, namun Arka dilewati karena bukan mahramnya.

Lalu mereka berdo'a dengan khusyu'.

Setelah itu, Arka melanjutkan Tadarus, begitupun dengan Shea dan lainnya.

Kebiasaan dirumah adalah setelah Maghrib mereka tidak lupa untuk Tadarusan hingga menuju Isya' pasalnya agar tidak tanggung karena jarak Maghrib ke Isya' sangat dekat.

*****

Setelah selesai sholat Isya dan makan malamnya, Shea, Laila dan Ana menuju kamar.

Ini adalah tradisi mereka setiap malam menginap di rumah siapapun, yaitu Maskeran, dan saling curhat.

"Gaisss... Demi apa?! Ari ngechat aku?" Ujar Laila kaget.

Ari adalah mantan Laila yang terakhir, tentu saja alasan putus mereka karena Laila sudah benar-benar berubah dan tidak mau lagi pacaran, tidak asing lagi bahwa pacaran dalam Islam itu mendekati Zina dan Laila tau sangat hal itu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ  ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا

wa laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa-a sabiilaa

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)

Begitu jelas dalilnya. 

"Udaah Laaa, jangan dibales ntar kamu kecantol lagi hatinya, gagal lagi niatnya." Saran Shea kepada Laila.

"Nggak lah, kaget aja ada apa dia chat, tapi pasti ngajak balikkan" Laila lagi, "Aku udah punya A Arka ya sorry Ri." Ucap Laila menatap layar ponselnya melotot dan mengarang cerita tersebut, membuat Ana dan Shea tertawa.

"Lailaaaaaaaa... Maskerku pecaah aaahhhh kamu" Teriak Ana dengan kesal.

"Aku kan gak nyuruh kamu ketawa An, gimana si." Laila yang sedikit bolot dan polos.

"Udah-udah, udah kering juga yuk kita cuci mukanya" Shea yang gak berhenti ketawa dari tadi.

Setelah maskeran mereka pun tidur bareng.

Shea yang tak tidur melamunkan Cowok yang tadi di kajian, yap... temannya Arka.

Gus Alif? Namanya bagus, orangnya juga ... Eh asstagfirullah. Shea yang mulai tersadar dengan lamunanya lalu tertidur.

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status