Share

Bab 2220

Author: Hazel
Lilian menyahut, "Pak, setengah jam yang lalu Tir ... eh ... Jawara menanyakan tempat tinggal presiden Negara Yumai kepadaku, lalu buru-buru pergi. Dia bahkan nggak beri aku kesempatan untuk mentraktirnya makan. Apa kalian mau mencarinya?"

Selesai bicara, Lilian memohon kepada Hasta, "Kalian bisa bawa aku nggak? Aku juga mau temui dia .... Dia itu ... idolaku."

"Apa? Ternyata Pak Tirta pergi ke tempat tinggal presiden Negara Yumai sendirian? Gawat ... sekarang masalahnya jadi rumit!" timpal Hasta.

Hasta berkeringat dingin sesudah mendengar perkataan Lilian. Sudah jelas dia tahu apa yang ingin dilakukan Tirta.

Hasta melanjutkan, "Nak, tempat yang akan kami datangi sangat berbahaya. Maaf, kamu nggak boleh ikut kami. Jiro, kamu bawa beberapa orang untuk antar mereka bertiga naik ke pesawat sampai pulang ke Negara Darsia. Yang lain ikut aku, kita harus pergi ke rumah presiden Negara Yumai secepatnya."

Sebelum orang lain menanggapi perkataannya, Hasta sudah berangkat terlebih dahulu. Dia ju
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2221

    Axel berkata, "Ada apa? Sebelumnya Pak Arata masih menjawab panggilan teleponku. Tapi, sekarang kita malah nggak bisa menghubunginya. Masa kita bertiga cuma bisa menunggu mati di sini?"Axel sangat sedih. Selain itu, dia juga makin membenci Tirta. Hal ini karena Axel merasa Tirta yang menyebabkan dirinya berakhir seperti ini.Arden menahan rasa sakit sembari menanggapi, "Jangan panik, Axel. Kemungkinan besar sekarang Pak Arata punya urusan penting. Aku telepon dia lagi. Dia pasti jawab panggilan teleponku begitu ada waktu."Axel membalas dengan geram, "Benar. Kamu terus telepon sampai Pak Arata jawab."....Sementara itu, di rumah presiden Negara Yumai. Setelah presiden memberikan perintah mendesak untuk berkumpul, sekelompok pejabat Negara Yumai termasuk Arata buru-buru datang.Begitu masuk ke ruang tamu, mereka mendengar Sagara membentak sembari melihat informasi yang dikumpulkan, "Sialan, Keluarga Gomies itu memang nggak berguna! Delapan ratus lebih praktisi ilmu mistis pergi ke Neg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2220

    Lilian menyahut, "Pak, setengah jam yang lalu Tir ... eh ... Jawara menanyakan tempat tinggal presiden Negara Yumai kepadaku, lalu buru-buru pergi. Dia bahkan nggak beri aku kesempatan untuk mentraktirnya makan. Apa kalian mau mencarinya?"Selesai bicara, Lilian memohon kepada Hasta, "Kalian bisa bawa aku nggak? Aku juga mau temui dia .... Dia itu ... idolaku.""Apa? Ternyata Pak Tirta pergi ke tempat tinggal presiden Negara Yumai sendirian? Gawat ... sekarang masalahnya jadi rumit!" timpal Hasta.Hasta berkeringat dingin sesudah mendengar perkataan Lilian. Sudah jelas dia tahu apa yang ingin dilakukan Tirta.Hasta melanjutkan, "Nak, tempat yang akan kami datangi sangat berbahaya. Maaf, kamu nggak boleh ikut kami. Jiro, kamu bawa beberapa orang untuk antar mereka bertiga naik ke pesawat sampai pulang ke Negara Darsia. Yang lain ikut aku, kita harus pergi ke rumah presiden Negara Yumai secepatnya."Sebelum orang lain menanggapi perkataannya, Hasta sudah berangkat terlebih dahulu. Dia ju

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2219

    "Ini ...," ucap Hasta. Dia baru menyadari dirinya salah bicara. Hasta lupa menutupi identitas Tirta yang sebenarnya.Lilian makin penasaran melihat Hasta tidak menjawab pertanyaannya. Dia mendesak, "Pak, dilihat dari responsmu, kamu pasti tahu, 'kan? Beri tahu aku ya .... Kalau kamu beri tahu aku, nanti aku pasti beri tahu kalian dia pergi ke mana."Hasta masih ragu-ragu, tetapi ucapan pria paruh baya di samping langsung membuatnya berubah pikiran. "Pak Hasta, aku lihat Pak Tirta cukup memperhatikannya. Lagi pula, kita semua ini orang Negara Darsia. Beri tahu dia saja. Kita harus cari tahu keberadaan Pak Tirta dari gadis ini. Kalau nggak menemukan Pak Tirta, kita nggak bisa memberikan penjelasan pada Pak Saba!"Hasta mendesah dan berkata, "Oke. Nak, aku akan beri tahu kamu. Tapi, kamu harus janji nggak boleh beri tahu siapa pun."Hasta menarik Lilian ke tepi danau. Kebetulan tadi Tirta berdiri di tempat ini. Hasta berbisik, "Jawara itu nama palsu, nama aslinya itu Tirta Hadiraja. Sekar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2218

    Brianna yang berada di samping kaget. Dia menunjuk saku Lilian dan berkata sembari memelotot, "Ah ... Lilian, cepat lihat! Sepertinya lingkaran cahaya itu terbentuk dari barang di dalam sakumu!""Apa?" sahut Lilian. Dia menunduk dan melihat asap tipis berwarna kuning terus menyebar ke lingkaran cahaya yang aneh itu.Saat Lilian mengeluarkan jimat itu, dia melihat simbol pada jimat memancarkan cahaya. Dia merasa takjub dan juga bingung.Lilian berucap, "Barang di dalam sakuku ... jimat ini? Tapi, bukannya Jawara bilang jimat ini palsu? Kalau ini memang jimat asli, itu berarti ... batu giok ini juga air spiritual yang dijual Keluarga Hadiraja? Tapi, kenapa Jawara bilang kedua barang ini palsu?"Perhatian Brianna juga teralih. Dia berseru kaget, "Ternyata ... itu barang yang diberikan pria berengsek kepadamu? Astaga, ajaib sekali! Kenapa dia bisa punya barang sehebat ini? Kenapa dia rela memberikannya kepadamu?"Penjahat yang digigit anjing berdiskusi dengan rekannya, "Sialan, barang ini

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2217

    Melihat dua penjahat menunjukkan tatapan galak dan memegang pisau, Brianna sangat ketakutan. Dia menggenggam ranting pohon dengan erat sampai-sampai hampir patah. Brianna bertanya, "Lilian ... apa yang harus kita lakukan sekarang?"Wajah Lilian juga pucat pasi dan dahinya berkeringat. Dia menyahut, "Aku juga nggak tahu. Alangkah baiknya kalau tadi Jawara belum pergi. Kalau dia ada di sini, pasti bisa bantu kita ...."Brianna menyela, "Aduh, aku rasa nggak ada gunanya biarpun dia ada di sini .... nyalinya lebih kecil dari wanita ...."Brianna memang bicara begitu, tetapi sebenarnya dia berharap Tirta kembali. Setidaknya Brianna lebih tenang jika bertambah satu orang.Walaupun tadi Lilian dan Brianna memberanikan diri untuk kembali, sekarang mereka hampir menangis saking takutnya saat benar-benar menghadapi penjahat.Wajar saja jika Lilian dan Brianna takut. Bagaimanapun, mereka hanya mahasiswi yang polos. Saat ini, mereka juga berada di negara lain. Mana mungkin mereka berani melawan du

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2216

    Brianna tidak memercayai ucapan Lilian. Dia membalas, "Apa? Lilian, kamu pasti salah lihat. Pria berengsek itu bukan siapa-siapa, mana mungkin dia menyelamatkan kita?"Namun, Kinsella melihat ekspresi Lilian menunjukkan dia tidak seperti berbohong. Jadi, Kinsella berusaha sabar saat bertanya, "Lilian, coba kamu ceritakan bagaimana caranya dia selamatkan kita? Kalau memang dia itu penyelamat kita, nanti kita harus langsung berterima kasih padanya."Lilian berbicara dengan emosional, "Bu Kinsella, Brianna, apa kalian masih ingat jelas-jelas kita nggak mengantuk waktu bersembunyi di toilet? Tapi, setelah Jawara bilang sesuatu, kita tiba-tiba tertidur. Selain itu, aku baru ingat aku melihat jelas dia mengganti celana sebelum aku tertidur.""Bahkan Jawara langsung berjalan keluar dengan menembus pintu toilet! Hal ini nggak mungkin bisa dilakukan orang biasa. Dengan kemampuannya ini, wajar saja kalau dia bisa melawan Axel. Kalau nggak, orang seperti Axel nggak mungkin melepaskan kita," lanju

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status