Share

Bab 380

Author: Hazel
Putro tidak lagi terlihat meremehkan lawannya. Asalkan bisa menang dalam ronde ketiga, dia sudah merasa sangat puas.

Putro menghibur diri sendiri dalam hati, 'Baguslah kalau begitu. Karena Pak Sandy begitu yakin, seharusnya semuanya akan baik2 saja.'

Di sisi lain, Aina yang ditampar 2 kali hanya bisa berdiri di samping Putro dengan ekspresi masam tanpa melontarkan apa pun.

Aina tidak bisa bersikap arogan seperti sebelumnya lagi. Meskipun demikian, dia yang masih kesal dan mencoba untuk melampiaskan amarahnya kepada staf di samping."Hei, kamu tuli ya? Kamu nggak dengar omongan Kak Putro? Cepat belah batunya! Jangan buang-buang waktu!"

Staf pun mengerlingkan matanya dengan kesal. Meskipun demikian, dia tetap membelah batu itu. Tatapan semua orang tertuju pada batu terakhir yang dipilih oleh Sandy.

Begitu dibelah, terlihat kilauan ungu di dalamnya. Staf berseru takjub, "Ada isinya! Warnanya ungu!"

Sandy seketika merasa bersemangat. Dia membelalakkan matanya sambil mendesak, "Cepat belah!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1981

    Kemudian, Heidi akan membawa Elisa ke tempat terpencil untuk menghindari Tirta. Dia membatin, 'Elisa, jangan salahkan Guru. Aku melihatmu tumbuh besar, jadi aku nggak akan biarkan kamu terus diperdaya bajingan mesum itu.'....Sementara itu, Tirta sudah keluar dari Sekte Mujarab. Dia ingin melihat Althea sudah pergi atau belum, jadi dia mendaratkan Pedang Terbang. Hubungan mereka memang tidak terlalu baik, tetapi Althea adalah gurunya Tina.Saat Tirta belum mendarat di tanah, Althea yang belum pergi bertanya dengan ekspresi kaget, "Kamu bisa terbang dengan menaiki pedang? Bajingan mesum, kamu sudah memasuki tingkat pembentukan fondasi?"Tirta menyimpan Pedang Terbang, lalu membalas, "Benar. Kamu berencana pergi ke mana?"Althea juga merupakan wanita yang sangat cantik. Biarpun tadi Tirta terpesona pada Heidi, sekarang hatinya tetap bergejolak setelah melihat Althea.Mata Althea berkaca-kaca. Dia memandang Tirta dengan ekspresi bimbang. Perasaan Althea campur aduk. Entah dia membenci at

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1980

    Whoosh! Tirta yang menaiki Pedang Terbang menembus awan dengan cepat. Awan rendah yang bagaikan bulu lembut seperti terbelah. Tirta melaju ke gerbang Sekte Mujarab.Elisa merasa tidak rela. Dia yang berdiri di tempat memandangi sosok Tirta yang menjauh sambil termenung. Elisa bergumam, "Tirta ... kamu harus kembali dengan selamat."Heidi tidak pernah melihat hal seperti ini. Dia menunjukkan ekspresi terkejut pada wajahnya yang cantik.Heidi bergumam, "Ternyata bajingan mesum itu bisa terbang? Seharusnya pesilat tingkat abadi juga nggak bisa melakukan hal itu. Apa pandanganku kabur?"Selain itu, tadi Heidi berbicara seperti itu untuk memprovokasi Tirta. Jadi, Tirta bisa menjauhi Elisa. Heidi sudah menyiapkan skenario terburuk, yaitu Tirta menidurinya dan Elisa karena marah.Namun, Tirta malah langsung pergi dan tidak melakukan apa pun. Hal ini benar-benar di luar dugaan Heidi.Pada saat bersamaan, ketua dan beberapa tetua Sekte Mujarab yang menunjukkan jalan untuk Eira dan Amaris juga m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1979

    Tirta mendengar Heidi membentaknya, "Bajingan mesum, minggir! Kamu nggak usah berpura-pura baik!"Sekarang Tirta benar-benar merasa canggung. Dia berdeham dan tangannya yang hendak mendorong kursi roda terhenti.Melihat situasi ini, Elisa merasa gugup. Dia membantu Tirta menjelaskan, "Guru ... Tirta bukan orang jahat. Jangan begitu membencinya."Heidi mencibir dan menanggapi, "Dia bukan orang jahat? Elisa, kamu sudah diperdaya bajingan mesum ini! Nggak masalah kalau dia setia padamu. Apa kamu nggak sadar dia berniat jahat padaku?""Guru .... Tirta, dia ...," kata Elisa. Seketika dia tidak bisa membalas ucapan Heidi.Bagaimanapun, Elisa melihat Tirta bereaksi saat melihat Heidi. Jika Heidi tahu Tirta mempunyai banyak kekasih di dunia fana, dia pasti makin marah. Apalagi, Elisa juga berniat mengajak Heidi tinggal di dunia fana bersamanya.Heidi marah-marah, "Kenapa? Kamu nggak bisa bicara lagi? Aku bisa tebak dia pasti punya banyak kekasih selain kamu! Biarpun kemampuannya hebat, orang y

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1978

    Tirta menjelaskan, "Begini, Pak. Aku datang ke Sekte Mujarab karena ingin meminta kalian menjaga kedua wanita ini dan Bi Elisa untuk sementara waktu. Setelah melihat Bi Elisa dan gurunya sekali lagi, aku akan segera pergi. Nanti aku baru kembali setelah urusanku selesai."Tirta menambahkan, "Selama aku pergi, kalian harus menjamin keselamatan Bi Elisa dan kedua wanita ini."Tirta malas bicara panjang lebar dengan mereka lagi. Selesai bicara, dia berjalan melewati mereka yang mengadangnya untuk mengejar Elisa dan Heidi.Tadi Tirta memang kehilangan akal sehat setelah mendengar penjelasan Genta. Sekarang dia sudah sadar. Tirta merasa dia tidak boleh menunda waktu lagi. Sebaiknya dia berangkat ke Sekte Kristala secepatnya.Melihat Tirta yang mengejar Elisa dan Heidi, Amaris bertanya sembari memandangi sosok Tirta, "Guru, kita mau ikut nggak?"Mendengar perkataan Tirta, Eira berpikir Tirta ingin bermesraan dengan Elisa sebelum pergi. Dia menjawab, "Nggak usah. Sebentar lagi ... Tirta mau p

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1977

    'Kak, apa omonganmu benar?' tanya Tirta. Heidi memang merupakan wanita yang sangat cantik. Hanya saja, dia terlihat sangat lemah seperti bisa tumbang jika tertiup angin. Tirta tidak percaya Heidi adalah wanita yang bisa bertarung tanpa henti dengannya."Memangnya aku pernah membohongimu? Dia memang kelihatan lemah, tapi fisiknya sangat langka. Mungkin cuma ada satu di dunia misterius ini," timpal Genta. Dia mendesah, sepertinya dia juga takjub dengan keberuntungan Tirta.Mendengar ucapan Genta, Tirta makin penasaran dengan fisik Heidi. Dia mendesak Genta, 'Kak, beri tahu aku dengan jujur sebenarnya apa kelebihan fisiknya. Jangan berbelit-belit lagi, aku sudah nggak tahan!'Suara Genta terdengar di benak Tirta lagi. "Pecundang, kamu lihat ke bagian itu ... baik-baik. Kamu akan menemukan dia punya daya isap yang luar biasa secara alamiah! Biarpun kamu mencari puluhan wanita untuk berhubungan intim denganmu, rasanya juga nggak bisa menandingi kenikmatan saat berhubungan intim dengannya ..

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1976

    Namun, sekarang Tirta sedang mengawasi ketiga murid yang berlutut di depan Elisa. Jadi, dia tidak melihat ke arah Heidi."Kami ... bertindak sendiri saja!" ucap ketiga murid. Mereka memang merasa sangat tidak rela, tetapi sekarang mereka hanya bisa memotong lidah sendiri supaya bisa hidup.Ketiga murid Sekte Mujarab ini sangat kesakitan. Mereka berbaring di tanah sambil menjerit histeris.Ketua Sekte Mujarab tidak tahan mendengar jeritan mereka lagi. Dia memerintah 9 murid di belakangnya dengan perasaan gundah, "Kalian bawa mereka bertiga ke ruang obat. Murid lain juga bubar sekarang.""Oke, Pak!" sahut para murid. Semua murid termasuk yang kaget setengah mati di taman obat buru-buru kabur.Biarpun dulu para murid sangat menyukai kecantikan Elisa, sekarang mereka juga tidak berani mengincarnya lagi. Bahkan, mereka bergidik begitu memikirkan hal ini. Mereka takut dibunuh Tirta setelah ketahuan.Sementara itu, sekarang anggota Sekte Mujarab hanya tersisa ketua sekte, Estiono, Nardi, Heid

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status