Share

Bab 434

Author: Hazel
Hasil kali ini jauh lebih mengerikan daripada yang sebelumnya. Kepala Tigor langsung menghancurkan kandang segi delapan. Tigor terjatuh di luar arena.

Meskipun masih bernapas, penampilan Tigor babak belur. Sekujur tubuhnya sampai mengejang. Sekalipun tidak mati, dia tetap sekarat. Bagaimanapun, darah sampai mengalir keluar dari hidung, mulut, telinga, serta matanya.

Dengan demikian, pertarungan kedua dimenangkan lagi oleh Tirta. Tirta lagi-lagi memperoleh uang para penonton dan menghasilkan 100 miliar lebih. Hebatnya, dia mengalahkan semua lawannya dengan mudah.

Hasil ini membuat Tirta menjadi dipenuhi minat. "Mudah sekali mendapat uang dari arena tinju ini. Kalau jadi dokter, entah berapa pasien yang harus kuobati dulu. Cuma 2 ronde dan waktunya nggak sampai 3 menit, aku sudah dapat sebanyak ini."

Hanya saja, jika Pil Kecantikan bisa dijual sampai ke luar negeri, Tirta jelas bisa meraup keuntungan yang lebih banyak lagi.

Kini, tidak ada lagi penonton yang mengumpat. Grizzly mengecewak
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
hans
***** mantap lanjut
goodnovel comment avatar
Amier Sham
setan betul ini udh pulsa terpotong 39294.0 TPI TDK bisa buka bab berikutx ......
goodnovel comment avatar
Amier Sham
kenapa pulsa udh terpotong dgn 30 lebih TDK ada bonus TDK bisa buka bab
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1985

    Orion menyahut dengan ekspresi muram, "Dua hari ini, nggak ada orang dari luar negeri yang mati lagi. Kemungkinan mereka sudah menyerah. Tentu saja, mungkin juga karena kedua pejabat senior mengutus pasukan untuk menjaga rumah kita. Jadi, mereka tidak berani masuk ke area rumah Keluarga Hadiraja lagi."Saat menebak orang dari luar negeri mengincar cara pembuatan kedua barang yang mereka jual dan ingin melawan Tirta, Orion sudah memberi tahu Marila dan Devika.Kedua pejabat senior mengetahui masalah ini dari Marila dan Devika. Kemudian, mereka mengutus anggota Badan Perlindungan Negara untuk berjaga di rumah Keluarga Hadiraja.Shazana menimpali seraya mengernyit, "Aku harap memang begitu. Takutnya orang dari luar negeri itu belum menyerah dan bersembunyi di suatu tempat. Mereka mencari kesempatan untuk bertindak."Orion melambaikan tangannya dan menanggapi, "Apa pun kemungkinannya, kita tetap jangan keluar dari rumah dan tunggu Tirta pulang. Sudah, sekarang situasinya lagi ramai. Jangan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1984

    Althea yang tiba-tiba teringat sesuatu menghentikan tangan Tirta yang bergerak dan menambahkan, "Tapi, aku punya permintaan terakhir dan kamu harus menyetujuinya! Kalau nggak, aku akan melompat dari Pedang Terbang. Aku nggak akan biarkan kamu menyentuhku ...."Mendengar ucapan Althea, Tirta tertegun sejenak. Dia menenangkan dirinya, lalu menelan ludah dan menimpali, "Eh ... Kak, cepat bilang permintaanmu. Aku pasti berusaha memuaskanmu!"Althea mengungkapkan kekhawatirannya yang terakhir, "Bajingan mesum, sebelum Pedang Terbang kehilangan kendali sepenuhnya, aku berharap kamu bisa berusaha mengendalikan Pedang Terbang untuk mendarat di tempat yang sepi seperti di tengah pegunungan. Aku nggak ingin orang lain melihatku telanjang setelah mati ...."Althea memang tahu dia tidak tahu apa-apa lagi setelah mati, tetapi dia ingin mempertahankan harga dirinya yang terakhir. Jika orang lain tahu dia mati bersama Tirta dengan posisi seperti itu, kemungkinan besar orang di dunia misterius akan me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1983

    Tirta memang menyetujui Althea, tetapi dia belum menyerah. Kedua tangannya mulai bergerak ke atas. Dia berniat membelai payudara Althea.Namun, kali ini Tirta sangat pintar. Dia sengaja membuat Pedang Terbang berguncang dan berpura-pura tidak sengaja meremas payudara Althea. Tirta berujar, "Aduh, gawat. Kak, ada angin kencang! Cepat pegangan yang erat! Jangan sampai kamu jatuh!"Althea tidak menyangka Tirta mempunyai banyak ide licik. Biarpun payudaranya diremas Tirta, Althea berusaha menahan rasa takutnya dan menenangkan Tirta pada saat-saat genting, "Hei, bajingan mesum! Kendalikan Pedang Terbang dengan tenang. Kalau nggak, kita berdua pasti jatuh!"Tirta berbohong, "Kak, aku nggak bisa tenang. Aku takut sekali. Aku baru memasuki tingkat pembentukan fondasi. Ini pertama kalinya aku menaiki Pedang Terbang."Jika sekarang Althea berbalik, dia pasti bisa melihat ekspresi Tirta yang puas dan cabul. Mendengar ucapan Tirta, Althea sangat panik.Althea menegur, "Apa? Bajingan mesum, kamu ba

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1982

    Walaupun menaiki Pedang Terbang, Tirta yang berangkat dari Sekte Mujarab juga membutuhkan waktu sehari untuk sampai di Sekte Kristala. Dalam waktu sehari, Tirta bisa memeluk Althea dari belakang sambil melakukan banyak hal.Sekarang Althea tidak mempunyai tempat tinggal. Tirta ingin memberikan rumah yang hangat untuk Althea.Althea memperhatikan tatapan Tirta yang intens. Dia mempunyai firasat yang buruk. Althea bertanya dengan enggan, "Bajingan mesum, kenapa aku berdiri di depanmu? Apa aku nggak bisa bersangga padamu di belakang?"Tirta menggeleng dan menjelaskan dengan ekspresi serius, "Nggak bisa. Kak, ini pertama kalinya kamu menaiki Pedang Terbang. Kamu pasti nggak bisa berdiri dengan stabil, nanti kamu jatuh dari langit waktu berbelok. Sebaiknya aku memapahmu di belakang saja."Tirta yakin pengetahuan wanita dunia misterius tentang hal itu sangat sedikit. Althea juga masih perawan, jadi dia pasti tidak tahu gaya bercinta dari belakang.Ekspresi Althea tampak ragu. Mungkin dia tak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1981

    Kemudian, Heidi akan membawa Elisa ke tempat terpencil untuk menghindari Tirta. Dia membatin, 'Elisa, jangan salahkan Guru. Aku melihatmu tumbuh besar, jadi aku nggak akan biarkan kamu terus diperdaya bajingan mesum itu.'....Sementara itu, Tirta sudah keluar dari Sekte Mujarab. Dia ingin melihat Althea sudah pergi atau belum, jadi dia mendaratkan Pedang Terbang. Hubungan mereka memang tidak terlalu baik, tetapi Althea adalah gurunya Tina.Saat Tirta belum mendarat di tanah, Althea yang belum pergi bertanya dengan ekspresi kaget, "Kamu bisa terbang dengan menaiki pedang? Bajingan mesum, kamu sudah memasuki tingkat pembentukan fondasi?"Tirta menyimpan Pedang Terbang, lalu membalas, "Benar. Kamu berencana pergi ke mana?"Althea juga merupakan wanita yang sangat cantik. Biarpun tadi Tirta terpesona pada Heidi, sekarang hatinya tetap bergejolak setelah melihat Althea.Mata Althea berkaca-kaca. Dia memandang Tirta dengan ekspresi bimbang. Perasaan Althea campur aduk. Entah dia membenci at

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1980

    Whoosh! Tirta yang menaiki Pedang Terbang menembus awan dengan cepat. Awan rendah yang bagaikan bulu lembut seperti terbelah. Tirta melaju ke gerbang Sekte Mujarab.Elisa merasa tidak rela. Dia yang berdiri di tempat memandangi sosok Tirta yang menjauh sambil termenung. Elisa bergumam, "Tirta ... kamu harus kembali dengan selamat."Heidi tidak pernah melihat hal seperti ini. Dia menunjukkan ekspresi terkejut pada wajahnya yang cantik.Heidi bergumam, "Ternyata bajingan mesum itu bisa terbang? Seharusnya pesilat tingkat abadi juga nggak bisa melakukan hal itu. Apa pandanganku kabur?"Selain itu, tadi Heidi berbicara seperti itu untuk memprovokasi Tirta. Jadi, Tirta bisa menjauhi Elisa. Heidi sudah menyiapkan skenario terburuk, yaitu Tirta menidurinya dan Elisa karena marah.Namun, Tirta malah langsung pergi dan tidak melakukan apa pun. Hal ini benar-benar di luar dugaan Heidi.Pada saat bersamaan, ketua dan beberapa tetua Sekte Mujarab yang menunjukkan jalan untuk Eira dan Amaris juga m

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status