Share

Bab 656

Author: Hazel
Benar saja. Setelah mengetahui kebenarannya, Shinta merasa marah sekaligus malu hingga wajahnya tampak pucat. Perlu diketahui bahwa dia ini adalah cucu dari tangan kanan mantan penguasa negara dan dewa perang, Saba!

Dari orang tua sampai saudara-saudara dan kerabatnya, semuanya memegang posisi dan kekuasaan penting di negara ini. Dengan status Shinta saat ini, mungkin hanya segelintir orang yang mampu disandingkan dengannya.

Biasanya, orang akan bersikap hormat, segan, dan bahkan menyanjungnya saat bertemu. Namun, ternyata dia malah diperalat oleh Aaris dan Tabir dalam kejadian hari ini. Apalagi, semua ini dilakukan di hadapan banyak orang! Mana mungkin Shinta bisa menerima semua ini?

Shinta bergegas maju ke hadapan Tabir untuk mempertanyakannya, "Pak Tabir, sia-sia saja aku melindungimu tadi. Nggak kusangka kamu malah membohongiku! Apa kamu nggak merasa bersalah sudah memanfaatkan kepercayaanku?"

Menghadapi pertanyaan dari Shinta, wajah Tabir sontak memucat dan langkahnya menjadi limb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1801

    Bahera yang dicecar banyak pertanyaan oleh Gaurav tampak tegang. Dia segera mencari alasan dengan mengatakan, "Pak Presiden, bukan begitu. Ini karena mereka bukan cuma berendam dan bermalas-malasan di lapangan pelatihan, bahkan melawanku. Jadi ...."Bahera menambahkan, "Aku memang belum menemukan bukti Pak Saba dan Pak Yahsva memberi instruksi kepada pemuda ini."Gaurav menyergah, "Kalau kamu belum menemukan bukti, berarti itu nggak benar. Lagi pula, aku yang mengizinkan anggota pasukan khusus berendam. Kamu malah langsung menyuruh master untuk melukai anggota pasukan khusus tanpa mencari tahu kebenarannya. Benar-benar keterlaluan!""Ini ...," ucap Bahera. Dia tidak bisa berkata-kata. Sudah jelas Bahera tidak menyangka ucapan Yahsva waktu itu memang benar.Gaurav membantah, "Tapi, Pak Bahera sudah banyak berkontribusi dan anggota pasukan khusus juga nggak terluka. Jadi, aku nggak akan mempermasalahkan hal ini lagi. Mengenai masalah cucumu, dia memang pantas merasakan akibatnya."Gaurav

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1800

    Bahera tanpa sadar mundur setengah langkah, lalu memandang Tirta dengan ekspresi marah dan berujar, "Ternyata kamu!"Bahera pernah melihat Tirta di video, jadi dia bisa mengenali Tirta. Namun, Tirta tidak pernah melihat Bahera. Hanya saja, dia merasa Bahera agak familier. Tirta bertanya, "Kenapa? Kamu kenal aku?"Bahera tertawa sinis, lalu menyipitkan matanya dan menyahut, "Tentu saja! Aku nggak mungkin melupakan tampangmu selamanya!"Tirta yang bingung bertanya, "Kamu punya dendam padaku?"Bahera membentak, "Aku punya dendam kesumat padamu!"Melihat situasi ini, Devika yang terkejut membatin, 'Gawat! Dilihat dari sikap Pak Bahera, dia pasti sudah tahu Tirta mencelakai Coby!'Devika takut Bahera mengadukan Tirta kepada ayahnya. Namun, dilihat dari kondisinya sekarang, hal ini tidak bisa dihindari lagi.Devika merencanakan dalam hati, 'Nanti aku suruh pria berengsek minta maaf kepada Pak Bahera di depan Ayah dan mengobati Coby. Semoga amarah Pak Bahera bisa reda.'Siapa sangka, masalah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1799

    Akan tetapi, sebelum para dokter menyelesaikan ucapan mereka, Gaurav melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan mereka keluar. Dia berkata, "Cukup. Pemuda ini sudah datang, kalian nggak usah obati lukaku lagi. Kalian keluar saja."Para dokter merasa tidak tenang melihat Tirta masih begitu muda dan tidak menghormati Gaurav. Salah satu dokter bertanya, "Pak Presiden, apa pemuda ini bisa menyambung tulang Bapak?"Gaurav menegaskan, "Pokoknya dia bisa mengobatiku. Ini nggak ada urusannya dengan kalian lagi.""Oke, Pak Presiden," sahut dokter.Setelah para dokter pergi, Gaurav bertanya dengan ekspresi bingung, "Tirta, kudengar kamu yang pelihara anjing hitam itu?"Sudah jelas Gaurav mendapatkan informasi dari seseorang. Tirta berpura-pura tenang saat maju dan menjawab, "Bisa dibilang begitu. Pak Presiden, kenapa?"Sambil bicara, Tirta menyambung tulang Gaurav dan memulihkan tulang yang remuk dengan energi spiritual. Seketika Gaurav merasakan sakitnya berkurang.Gaurav menyipitkan matanya da

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1798

    Devika mengangkat alisnya dan bertanya, "Kenapa? Kamu terlihat terpaksa, apa kamu nggak mau pergi?"Tirta sengaja menggoda Devika, "Bukan begitu. Aku lagi pikir nanti mau beri tahu presiden hubungan kita atau nggak."Devika membalas, "Jangan bicara sembarangan ... memangnya aku punya hubungan dengan pria berengsek sepertimu? Kalau kamu bisa jaga omonganmu, cepat obati ayahku. Kalau nggak bisa, kamu tetap di sini saja!"Ekspresi Devika terlihat kesal. Dadanya yang berisi naik turun. Hal ini karena ucapan Tirta membuat Devika malu untuk menghadapi Marila. Namun, Marila sama sekali tidak bereaksi.Justru Shinta yang terus memandangi Tirta dan Devika. Dia mulai berpikiran macam-macam, 'Ini baru berapa hari ... tapi, Kak Tirta sudah meniduri Kak Devika yang menyukai wanita?'"Kenapa kamu begitu emosional? Apa aku nggak boleh bercanda?" timpal Tirta. Dia mengangkat bahunya, lalu berjalan keluar dari vila terlebih dahulu.Devika membalas seraya memelotot, "Mana ada yang bercanda seperti itu?

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1797

    Devika menganga saking kagetnya. Bagaimanapun, dia tidak pernah melihat anjing yang bisa bicara. Devika juga tidak pernah mendengarnya.Pada saat yang sama, Devika memikirkan suatu kemungkinan. Dia bergumam dengan ekspresi bingung, "Selain itu, ternyata baju yang dipakai anjing hitam itu milik Tirta? Apa tadi anjing hitam yang menabrak ayahku?"Selain itu, anggota Badan Perlindungan Negara yang menangkap "pembunuh" juga masuk ke ruang tamu. Mereka terkejut melihat situasi ini. Seketika mereka tidak berani maju.Salah satu anggota Badan Perlindungan Negara menceletuk, "Sudah kubilang tadi, itu bukan pembunuh, tapi anjing hitam yang bisa bicara. Nggak disangka, aku memang nggak salah lihat! Bukannya hewan nggak boleh jadi siluman lagi setelah negara berevolusi? Jangan-jangan dia memang siluman anjing?"Melihat Devika yang tertegun, Tirta berpura-pura menunjukkan simpati dan juga kemarahannya saat berkata, "Bu Devika, kebetulan kamu datang. Pelaku yang melukai ayahmu itu anjing sialan ini

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1796

    Kemudian, Tirta menahan anjing hitam dan meninjunya berkali-kali. Terdengar suara hantaman beruntun.Anjing hitam menggonggong dan berujar, "Aku juga nggak sengaja! Pemuda berengsek, kalau kamu terus pukul aku, jangan salahkan aku bermusuhan denganmu!"Teriakan histeris anjing hitam bergema di ruang tamu. Dia terus menggerakkan keempat kakinya. Namun, dia tidak terluka.Saba dan Yahsva melihat anjing hitam itu tidak biasa. Ekspresi mereka terlihat khawatir. Saba berucap, "Anjing hitam ini begitu kuat. Apa nyawa presiden terancam setelah ditabrak anjing hitam ini?"Selain itu, mereka juga ingat sebelumnya Tirta membicarakan tentang anjing hitam ini saat menelepon di lapangan pelatihan.Berbeda dengan Saba dan Yahsva yang khawatir, Shinta malah sangat tertarik pada anjing hitam. Dia menceletuk, "Bu Bella, aku baru pertama kali melihat anjing yang bisa bicara. Apa kamu tahu cara Kak Tirta melatihnya?"Bella melihat anjing hitam yang dihajar sampai wajahnya berkerut dan keempat kakinya ber

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status