Share

Bab 11

Author: Liazta
last update Last Updated: 2024-03-20 22:18:11

"Makanya jadi orang jangan mesum, kondisi sudah seperti ini masih mikir yang aneh-aneh." Zahira tertawa mengejek Arion.

Arion berusaha menahan ketawanya, Agar perutnya tidak terasa semakin sakit. "Aku akan membalas mu jika aku sudah sehat nanti. Lagi pula ini pertanda kalau aku ini normal Baby."

Zahira hanya diam tanpa menjawab.

"Tapi aku serius, aku tidak suka jika kamu melihat banyak milik pria." Arion kembali mengulang ucapannya.

"Aku ini seorang dokter, mulai dari anak bayi sampai kakek-kakek aku melihatnya dan bahkan aku sering memotongnya." Zahira tertawa kecil seperti psikopat.

Tangan Arion reflek menyentuh pistol airnya. Tiba-tiba saja nyalinya menciut setelah mendengar perkataan Zahira. .

Zahira semakin tidak habis pikir dengan ucapan si pria. Hubungan mereka hanya sebatas pasien dan dokter. Saat ini lelaki itu juga bisa menjadi pasiennya, karena masuk ke dalam rumahnya.

"Tidur." Zahira tersenyum dan menarik hidung Arion. Sejak tadi dia sudah sangat geram melihat tingkah s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
OmihOvie
kesan y terlalu berani, padahal baru kenal.. jadi kurng suka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 213

    Begitu banyak yang dilalui. Pada akhirnya ia sampai ke detik penuh kebahagiaan seperti ini. Dimana Alex mengucapkan ijab kabul untuknya.Air mata Fatimah menetes ketika bayangan kedua orang tua beserta kakaknya melintas dipandangnya. Mau seperti apapun orang-orang membenci keluarganya, namun dia tetap menyayangi mereka. Jika acara resepsi telah selesai, Fatimah ingin berkunjung ke makam keluarganya. Ia ingin memberi tahu kepada papi, mami berserta Alina, bahwa ia sudah menikah. Pernikahan yang diselenggarakan hanya dalam hitungan hari. Namun tetap saja berlangsung dengan mewah. Hanya saja tamu yang diundang sangat terbatas. Apa yang dialami Fatimah, membuat ia memiliki trauma jika berhadapan dengan orang banyak. "Padahal sudah janji, nikahnya sederhana." Fatimah berkata sambil memandang wajah tampan suaminya. "Ini sudah sangat sederhana," jawab Alex dengan santainya.Fatimah tersenyum dan kemudian menganggukkan kepalanya. Meskipun wujudnya telah berubah, si cantik Celine masih te

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 212

    "Nona Fatimah, Apa kamu bisa melihatku?" Dokter yang berdiri di depan Fatimah bertanya dengan tenang. Lagi-lagi Fatimah tidak menjawab Dia menangis dan detik kemudian memeluk Alex dengan erat. "Jika kamu tidak bisa melihat, aku siap menjadi matamu. Aku akan selalu bersamamu dan menjagamu. Kamu jangan sedih." Alex berbisik di telinga Fatimah, sambil mengusap punggung gadis tersebut. Fatimah menggelengkan kepalanya. "Aku akan selalu bersama denganmu. Aku tidak akan mempermasalahkan apapun." Lagi-lagi Alex berusaha meyakinkan gadis tersebut. Mengetahui mata Fatima tidak bisa melihat, tentu saja membuat ia kecewa. Namun cinta tidak dilihat dari fisik. Apapun kekurangan calon istrinya, Ia akan siap menerimanya. "Fatimah, bisa katakan seperti apa pandanganmu saat ini?" Tanya Vandra dengan cemas."Aku sudah bisa melihat." Fatimah mengusap air matanya dan kemudian menatap Alex. "Kamu bisa melihatku?" Alex begitu bahagia setelah mendengar jawaban dari Fatimah.Fatimah menganggukkan kepa

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 211

    "Mas, aku gugup." Fatimah berkata sambil terus menggenggam tangan Alex. Hari ini adalah hari yang sangat ia nantikan. Dimana perban wajah dan perban mata akan dibuka. Namun entah mengapa Fatimah merasa takut dan juga gugup. Bagaimana jika operasi wajahnya gagal. Bisa saja wajahnya akan tampak menyeramkan. Atau mata yang tidak bisa melihat. "Jangan takut, operasi kamu pasti berjalan dengan sangat baik. Setelah ini kamu akan menjadi wanita tercantik." Alex paham dengan apa yang dirasakan calon istrinya. Karena itu dia menghibur calon istrinya tersebut. "Setelah buka perban, ternyata hasilnya di luar harapan. Apakah Mas masih mau dengan aku?" Fatimah berkata dengan nada sedih. Rasa cintanya sudah sangat besar untuk Alex, ia tidak akan sanggup jika kehilangan pria tersebut."Di luar harapan seperti apa maksudnya?" Alex tersenyum dan kemudian mencium punggung tangan Fatimah. "Banyak kan hasil operasi yang gagal. Misalnya saja setelah operasi wajahnya jadi aneh, atau mungkin menyeramkan

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 210

    Meskipun diminta untuk beristirahat, namun Alex tidak menuruti perintah Vandra. Dengan setia ia menunggu Fatima di depan ruangan observasi. "Tuan Alex, nona Fatimah sudah sadar." Dokter yang memantau kondisi Fatimah langsung memberi tahu Alex. Mereka sangat kagum melihat cinta Alex yang begitu tulus untuk Fatimah. Didunia ini sangat langka bisa di temukan pria seperti Alex. Pria yang mencintai tanpa memandang fisik. "Benarkah? Apakah saya bisa langsung melihatnya?" Alex yang sudah tampak kelelahan, langsung bersemangat ketika mendengar kabar tentang calon istrinya."Silahkan." Dokter berkaca mata itu membersihkan Alex untuk masuk. "Jika nanti nona Fatimah meminta minum, anda berikan saja minum sedikit. Di sana sudah ada gelas minum serta takarannya. Nona Fatimah boleh minum persatu jam." Dokter berkaca mata itu menjelaskan.Dengan cepat Alex menganggukkan kepalanya. Ia langsung masuk ke ruangan operasi. Hal pertama yang dirasakannya, rasa sakit dan perih. Ia tidak bisa membayangkan

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 209

    Alex menunggu di depan ruang operasi bersama dengan Arion dan Sebastian. Namun karena operasi berjalan sangat lama, Arion dan Sebastian pulang. Kini tinggal Alex seorang yang menunggu. 20 jam menunggu akhirnya lampu yang menyala di ruang operasi dipadamkan. Ini pertanda bahwa operasi telah selesai. Namun tetap saja Alex merasakan jantungnya yang berdebar dengan cepat. Bagaimana jika operasi tidak berjalan dengan baik. Hal itu rasanya tidak mungkin, mengingat tim dokter yang disediakan oleh Arion bukanlah tim Dokter sembarangan. Bahkan Arion mendatangkan dokter-dokter dari luar negeri yang memang sudah terkenal dengan kemampuan dibidangnya masing-masing. Pintu ruangan terbuka, tim Dokter pun keluar dari dalam ruangan. "Dokter Vandra, bagaimana kondisinya?" Alex langsung bertanya dengan Vandra yang merupakan ketua tim."Operasi berjalan dengan lancar namun pasien masih dalam keadaan kritis. Dalam artian kita akan menunggu selama 24 jam untuk memantau kondisi pasien. Jika kondisi pa

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 208

    Arion sibuk mengganti popok putrinya yang sedang pup. Dengan sangat telaten, pria tampan itu membersihkan pantat bayinya dengan tisu basah. Setelah bersih barulah memasangkan popok yang baru. Arion sangat menikmati perannya menjadi seorang ayah. Ketika putri kecilnya menangis, ia yang bangun lebih dulu. Jika bayi cantik itu bangun karena merasa tidak nyaman dan meminta diganti pipok, Arion tidak akan membangunkan istrinya, dia yang akan menganggti sendiri."Anak Daddy sudah wangi." Arion tersenyum dan mencium pipi bulat putrinya. "Kamu sangat cantik, Mirip mommy." Arion berkata sambil memandang Zahira yang tertidur lelap. Bayi cantik itu memandang Arion dengan bibir bulat. Seakan ia sedang berbicara dengan Daddy nya. Wajah bayi cantik itu sangatlah sempurna. Hidung mancung, bibir kecil, warna kulit putih kemerahan dan rambut yang berwarna coklat. Meskipun paras wajahnya mirip Zahira, namun warna kulit, hidung, mata, Serta alis, milik sang Daddy. Sepertinya bayi cantik itu sangat p

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 207

    "Paman, sudah 1 bulan aku disini. Aku bosan mencium aroma obat dan juga aroma desinfektan. Aku rindu aroma kamar. Aku rindu dengan tempat tidur yang empuk seperti di dalam kamar ku. Paman, Aku ingin pulang. Apa Paman bisa meminta izin dengan dokter?" Tanya Shelina. Alex diam beberapa saat. "Ya Paman, aku sudah tidak mau lagi merasakan seperti ini. aku ingin pulang saja. Aku sudah lelah merasakan jarum suntik yang selalu menusuk kulit ku. Aku juga sudah bosan minum obat, hingga lidah ku terasa pahit. Aku ingin menikmati hidup, makan yang banyak tanpa larangan. Minum-minum yang manis dan segar. Aku juga ingin makan bakso dengan cabe rawit." Shelina sudah seperti orang yang pasrah dan putus asa. Ia tidak ingin menghabiskan sisa umurnya di atas tempat tidur pasien. "Kamu jangan bicara seperti itu. Dokter sedang mengatur jadwal operasi kamu. Ada orang yang bersedia mendonorkan mata serta ginjalnya." Alex memberi tahu Shelina. Setelah mendengar ini, ia berharap Shelina akan bersemang

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 206

    Mendengar perkataan Arion, Zahira pun menganggukkan kepalanya. Dia kembali mengejan. Satu kali, dua kali hingga 3 kali, akhirnya terdengar suara bayi memenuhi ruangan. Suaranya benar-benar ngebas dan melengking. "Bisa dipastikan bakal jadi rocker." Dokter yang membantunya berkata dengan tertawa. Bayi perempuan itu benar-benar sangat cantik dengan hidung yang mancung seperti Daddy nya. Sedangkan bibir kecil seperti mommy nya. "Ini tidak mirip dengan dokter Zahira." Dokter itu langsung memberikan penilaian sambil mengamati wajah cantik bayi tersebut."Iya, mirip dengan Daddy nya," kata suster yang satunya. "Ini mirip dokter Zahira." Suster yang sedang membersihkan bayi cantik itu ikut berbicara. "Mirip sekali dengan dokter Zahira," kata dokter anak yang sedang memeriksa detak jantung bayi. Arion dan Zahira tampak kebingungan ketika melihat tim medis yang ribut memperdebatkan masalah anak yang mirip ibu atau mirip ayahnya. "Sebaiknya kalian jangan berkelahi. Kami membuat dan saling

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 205

    Didalam mobil Sebastian duduk di posisi tengah. Sedangkan Zahira di sebelah kiri dan Zia disebelah kanan. Pria itu tampak kewalahan ketika menghadapi istri, serta istri dari keponakannya. Rambutnya ditarik dari sebelah kanan dan kiri. Hingga dia harus merasakan sakit di kulit kepalanya. Mengapa kedua wanita ini begitu sangat kejam hingga menyiksanya seperti ini. Sebenarnya yang salah siapa, apakah calon anak dan juga calon keponakannya? Sebastian hanya bisa pasrah ketika rambutnya di tarik dari segala arah. Bukan hanya rambut saja yang ditarik Zahira dan Zia, tangan kiri kanan juga menjadi sasaran kesakitan kedua wanita tersebut.Selama perjalanan ke rumah sakit, Sebastian merasakan penderitaan yang luar biasa. Kedua wanita itu yang akan melahirkan, namun dia juga merasakan kesakitan yang tidak kalah hebatnya. Belum lagi Zia yang mengomel karena menganggap ini semua karena ulah Sebastian.Namun rasa kesal di hatinya mendadak hilang ketika melihat wajah Zia yang begitu sangat kesaki

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status