Share

kejutan

"Anya plis ...." Heru menggeleng kepalanya agar Anya tidak memberitahu kebenarannya pada Silvia.

"Ternyata benar, wawasanmu hanya selebar selangkangan, Silvia. Seharusnya kamu mencari tahu dulu siapa sebenarnya mangsamu sebelum kau menaklukkannya. Agar kami tidak merasa dirugikan dikemudian hari."

"Jelas mas Heru orang kaya, kamunya aja yang sok berkuasa," celetuk Silvia.

"Mas Heru sama sepertimu. Benalu! Manusia yang bisanya hanya menumpang hidup dirumah mertua. Jika bukan aku yang meminta, dia tidak akan perna merasakan empuknya kursi direktur. Kamu pikir dia siapa tanpa keluarga Wijaya. Hah," jelas Anya lantang.

Terlihat jelas raut wajah Silvia berubah.

"Kenapa kamu? Keget?" tanya Anya. Berusaha untuk menahan tawanya.

"Jelaslah dia kaget, Heru bukan siapa-siapa tanpa keluargamu." Luna menimpali sambil berkutat terus dengan ponselnya.

"Nggak kalian bohong. Perusahaan itu milik mas Heru!" Silvia tetap kekeuh.

"Bodoh, itu adalah perusahaan cabang milik keluarga kami dan aku yang memin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status