Share

Bab 22

Bab 22

Arumi dan Ibrahim mulai memasuki area pendakian sekitar pukul satu dini hari. Hawa dingin mulai menerpa permukaan kulit wajah keduanya, satu-satunya area permukaan kulit yang tidak tertutup kain. Sebelum melakukan perjalanan, Ibrahim mengeluarkan dua buah masker untuk mereka kenakan sebagai penunjang kehangatan.

"Mas ...."

"Hmmm ...."

"Ini kita yakin tengah malam begini mau mendaki gunung? Nggak bahaya ta, Mas? Kenapa nggak siang-siang aja sih?" sembari mengenakan maskernya, Arumi bertanya dengan slogan 'nggak bahaya' yang sedang viral di kalangan anak-anak muda.

"Kita sudah sampai sini dan kamu baru bertanya saya yakin atau tidak? Saya nggak lagi mimpi, Arumi!" Ibrahim menutup kembali resleting ranselnya, lalu kembali menggendongnya.

"Duh ... Mas, tapi ini serem banget loh. Emang kenapa harus malam-malam?" Arumi masih tak habis pikir dengan kegemaran suaminya. Sebuah aktivitas yang sangat menyeramkan baginya.

"Karena surga keindahan kawah ijen itu memang saat malam menjelang p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Pena_Zahra
wkwkwkkw gitu ya
goodnovel comment avatar
Andin Gemoy
arumi byk bicara ibra irit bicara ha..ha.,perpaduan yg melengkapi.. tuh ibra merasa tdk menyesal menikahi arumi berarti bahagia dong ha..ha,.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status