Beranda / Gairah / Dosen Fisiologi Cantik / Bab 1 Masuk Dari Mana

Share

Dosen Fisiologi Cantik
Dosen Fisiologi Cantik
Penulis: Yaya

Bab 1 Masuk Dari Mana

Penulis: Yaya
Namaku Sisil, aku seorang dosen fisiologi di sebuah universitas.

Aku memiliki wajah seindah bidadari dan tubuh yang sangat menggoda. Payudara besar dan putihku yang seolah bisa jatuh kapan saja, bokong montok yang lembut dan menggoda, serta kaki jenjang yang ramping adalah pesonaku yang paling mematikan.

Banyak pria di kampus menganggapku sebagai dosen yang dingin dan tak tertarik pada lawan jenis. Bahkan, tak sedikit yang menatapku dengan penuh kekaguman, seolah aku adalah sosok bintang yang tersentuh.

Namun siapa sangka, sebenarnya aku adalah pribadi yang kesepian dan penuh hasrat?

Orang tuaku sangat ketat dalam mendidikku, mereka melarangku untuk berpacaran sejak dini.

Setelah ujian masuk universitas, akhirnya aku menyerahkan diriku pada pacarku yang bernama Anton di malam perayaan itu. Mungkin karena sudah menahannya terlalu lama, aku malah melampaui batas.

Kami pun berhubungan selama empat tahun penuh!

Aku sangat terpikat pada postur tubuhnya yang kekar dan energinya yang luar biasa. Bersamanya, aku benar-benar merasakan kenikmatan yang sulit digambarkan….

Setelah lulus kuliah, aku diterima menjadi dosen mata kuliah fisiologi di universitas, sementara Anton bekerja di sebuah perusahaan perdagangan luar negeri sebagai marketing.

Pasangan yang dulu selalu lengket dan mesra, kini mulai renggang. Sudah lebih dari sebulan dia tak pulang. Terlalu lama menahan diri membuatku semakin merindukan keintiman antara pria dan wanita. Tubuhku yang selama ini penuh gairah, rasanya mulai kesepian….

Setiap malam, keinginan itu semakin menjadi-jadi. Rasa hampa yang terus menghantui membuatku tersiksa, hingga rasanya bisa gila karenanya.

Namun, karena tak ada pria, aku hanya bisa memuaskan diri dengan menonton situs-situs dewasa. Tubuhku menjadi semakin sensitif, bahkan sentuhan ringan saja sudah bisa memicu reaksi….

Tanpa sadar, pikiranku sering melayang saat mengajar kelas fisiologi dan memandang deretan mahasiswa pria di bangku bawah sana. Mereka masih muda, penuh energi, tubuhnya kekar dan berotot, benar-benar seperti serigala yang menggoda dan memancarkan aura maskulin.

Seorang dosen perempuan di kampus yang cukup dekat denganku pernah bercerita, katanya para mahasiswa jurusan olahraga itu luar biasa kuat, bahkan bisa mengangkatnya dengan satu tangan, memperlakukannya seperti mainan dan membuatnya kehilangan kendali setiap kali berhubungan.

Andai saja ada mahasiswa jurusan olahraga yang penuh tenaga itu mengambil keperawananku, pasti rasanya luar biasa sekali.

Napasku jadi terengah, tenggorokanku kering, sepertinya ada bara api yang membakar dalam diriku. Aku berlutut di ranjang, bokongku terangkat tinggi dan tak bisa menahan diri untuk menusukkan tiga jari ke dalam tenggorokanku.

Benar!

Harus sekasar dan sebesar ini, barulah aku bisa puas!

Keesokan paginya saat terbangun, rasanya seluruh tubuhku lemas tak bertenaga. Kepuasan kosong tadi malam yang kurasakan ternyata tak benar-benar mengisi kekosongan itu. Aku masih menginginkan lebih dan lebih lagi….

Aku masih ada kelas pagi ini dan waktunya sudah cukup mepet. Jadi, aku pun buru-buru cuci muka, sikat gigi dan membersihkan tubuh dari aroma tidak sedap itu.

Aku mengenakan setelan kerja berwarna hitam, dipadukan dengan kemeja putih berpotongan rendah di bagian dalam. Dada membusung penuh hingga membuat bajunya tampak ketat dan menggoda. Aku sengaja tak mengenakan bra, hanya menempelkan penutup puting kecil berwarna merah muda.

Payudaraku memang besar. Saat tak mengenakan bra, setiap langkahku membuat dua bukit itu bergoyang tak jelas di depan dada dan itulah aset yang paling kubanggakan!

Baru saja aku melangkah ke atas podium, tatapan panas penuh gairah dari para mahasiswa yang dipenuhi hormon membuat tubuhku lemas seketika, tangan dan kakiku serasa tak bertenaga.

Kali ini, kebetulan aku menggantikan dosen untuk mengajar mata kuliah fisiologi bagi anak-anak jurusan olahraga. Melihat ekspresi mereka yang penuh gairah, rasanya mereka sudah paham soal fisiologi?

Aku menggigit bibir, mencoba mengusir pikiran aneh yang melintas di benakku.

“Murid-murid sekalian, hari ini kita akan belajar mata kuliah fisiologi. Siapa di antara kalian yang sudah punya pacar? Coba angkat tangan.”

Para mahasiswa jurusan olahraga saling pandang, tapi tak satu pun yang bergerak.

Anak-anak jurusan olahraga ini memang terkenal bandel di kampus. Mereka sering bolos pada saat teori, tapi kalau mata kuliah fisiologi, mereka justru paling semangat datang.

Detik berikutnya, tiba-tiba seorang mahasiswa bertubuh kekar dan tinggi berdiri. Tingginya hampir dua meter. Saat berdiri, dia tampak seperti menara hitam yang menjulang. Otot di lengannya menonjol begitu jelas, bahkan lebih besar dari pahaku….

Tanpa sadar, pandanganku melirik ke bagian bawah pinggangnya, bagian depan celananya tampak menonjol jelas.

Sepertinya bagian itu pria ini luar biasa sekali?

Saat pikiranku mulai melayang, tiba-tiba terdengar suara lantang mahasiswa itu, “Bu, aku Ken dari tim basket. Dulu aku pernah pacaran, tapi… aku bahkan nggak tahu harus masuk dari mana. Bisakah kamu mengajariku?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 7 Dia Pantas Yang Lebih Baik

    Melihat aku diam saja, Pak Budi kembali menenangkan, “Bu Sisil, jangan terlalu sedih. Kamu masih muda, nanti juga pasti ketemu orang yang lebih baik.”Menurutku, Pak Budi memang orang yang baik. Meskipun hanya satpam, dia tahu cara menenangkan orang.Aku hanya bisa tersenyum paksa dan mengangguk pelan sebagai tanda terima kasih padanya.Namun, saat aku pikir hidupku akan perlahan membaik dan bisa keluar dari bayang-bayang masa lalu itu, kehadiran mantan pacarku justru kembali mengacaukan segalanya.Malam itu, tiba-tiba aku menerima sebuah video dari mantan.Begitu melihat isi videonya, aku langsung membeku.Itu adalah rekaman saat aku dan Ken berselingkuh. Dalam video itu, wajahku merah merona, terlihat seperti sedang menggoda Ken, tampak sangat liar dan murahan.Aku sendiri hampir tak percaya bahwa itu adalah diriku, seorang dosen universitas yang dulu begitu anggun dan bermartabat. Bagaimana bisa menjadi seperti itu?Apa dia berniat mengancamku dengan video ini? Tubuhku langsung tera

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 6 Selingkuh Di atas Ranjang

    Yang benar-benar tak kuduga, malam ini pacarku pulang lebih awal!Dia punya kunci kamar juga, jadi kebetulan langsung memergoki aku dan Ken yang sedang berselingkuh.Wajahnya tampak menyeramkan, emosinya langsung meledak. Dia langsung melayangkan tamparan ke wajahku sambil berteriak, “Dasar jalang! Bisa-bisanya kamu melakukan ini padaku? Aku kerja banting tulang untuk masa depan kita, tapi kamu malah mencari pria lain! Empat tahun hubungan kita, sia-sia semuanya!”Yang kurasakan hanya perih yang menyengat di pipi, bengkaknya seperti roti isi darah. Aku benar-benar tak tahu harus menjelaskan apa. Ketahuan selingkuh saat di ranjang, mana bisa beralasan lagi….Aku hanya bisa menenggelamkan kepala di depan dada dan menangis.Ken di sebelahku juga jelas ketakutan. Dia hanya memakai celana dalam dan bersembunyi di pojok kamar sambil gemetaran. Padahal badannya tinggi besar hampir dua meter, tapi sekarang malah seperti kelinci mati!Kemudian, dia mengatakan sesuatu yang membuat hatiku benar-b

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 5 Dilema

    “Jangan pedulikan dia, Bu Sisil. Ayo, kita lanjut lagi, aku belum puas….” bisik Ken di telingaku, sementara tangannya semakin liar.Aku menggigit bibir, menahan gejolak dalam hati, lalu menghentikannya.“Halo Pak Budi, ada apa?” tanyaku dengan suara gemetar setelah mengangkat telepon.“Bu Sisil, barusan aku seperti melihat ada mahasiswa masuk ke kamarmu. Kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Pak Budi, satpam kampus yang terdengar khawatir.Jantungku langsung berdebar. Aku menoleh ke arah Ken yang masih rebahan di sampingku dengan tatapan penuh hasrat.“Oh, nggak apa-apa, Pak Budi. Aku yang menyuruhnya datang untuk les tambahan. Nggak perlu khawatir,” jawabku pura-pura tenang.Pak Budi terdiam sejenak, dia tampak tak percaya dan bertanya lagi, “Les tambahan malam-malam begini, Bu Sisil?”“Iya, soalnya ada materi yang belum dia pahami. Jadi, aku bantu jelaskan lagi.”Akhirnya, Pak Budi pun tak bertanya lebih lanjut lagi. Dia hanya mengingatkan untuk hati-hati, lalu menutup telepon.Aku melemp

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 4 Menahan Dulu

    Setelah menunggu lebih dari setengah jam, akhirnya dia membalas, “Sisil, aku baru bisa pulang seminggu lagi, kamu tahan-tahan dulu, ya.”Selalu saja jawaban seperti itu. Dia pikir semudah itu?Hasrat yang dipancing oleh Ken tidak juga mereda, malah semakin lama semakin membara.Perasaan gelisah dan keinginan yang sulit dijelaskan semakin menguasai hati dan pikiranku, bahkan sempat terlintas pikiran untuk nekat mencari pria lain demi mengisi kekosongan ini.Tiba-tiba, ponselku bergetar.Aku membuka Whatsapp, ternyata ada pesan dari nomor baru, [Bu Sisil, aku Ken, ada hal yang ingin kutanyakan.]Jantungku sontak berdebar kencang. Setelah ragu cukup lama, akhirnya aku membalasnya.Ken pun langsung membalas lagi, [Bu Sisil, aku masih belum paham beberapa hal soal mata kuliah fisiologi, boleh minta les tambahan darimu?]Menatap kalimat di layar itu, seketika pikiranku menjadi kacau.Di satu sisi, aku sadar tak boleh lagi terjerumus ke dalam hubungan berbahaya itu. Tapi di sisi lain, bayanga

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 3 Terbawa Gairah

    Sambil berbicara, tangan Ken terus bergerak mendekat ke arah dadaku. Tubuhku tak bisa menahan dan gemetar hebat. Dia langsung menggenggam dua buah dadaku, napasnya menjadi berat, lalu mulai meremas dan menekan tanpa ragu, lalu menjelajahi tubuhku sedikit demi sedikit.Bagian itu bukan hanya membesar, tapi juga sangat lembut. Jari-jarinya langsung tenggelam, seolah-olah ditelan habis seluruhnya.Tanpa bra, hanya dengan menarik lepas kancing baju, dua buah dada yang montok langsung melompat keluar.“Uhm… geli sekali….” desahku dengan wajah memerah, lalu mendorongnya menjauh sambil menegangkan dada untuk menolak.Namun, tubuhku yang sensitif sudah lebih dulu luluh tak berdaya. Aku merapatkan kedua kaki dengan gelisah, terus-menerus menggesekkan paha, rasanya seperti ada banyak serangga yang merayap di dalam, menggigit dan mencabik kulitku dari dalam.Tangan besar Ken semakin kelewatan, bahkan langsung menyelipkan dua jari dan mulai menggesek….Bagaimana bisa dia melakukan itu? Itu bagian

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 2 Praktek Langsung

    Seketika, wajahku pun memerah. Ada banyak mahasiswa lain di kelas, tapi bisa-bisanya Ken bicara seblak-blakan itu?“Silakan duduk, Ken. Aku bisa jelaskan bagian struktur fisiologisnya.”Namun, ada sorotan hasrat yang samar dari tatapan matanya, seperti serigala jantan yang sedang birahi. Entah kenapa, tubuhku jadi gemetar tanpa bisa dikendalikan.Mahasiswa lainnya juga menambahkan, “Bu, kami semua masih perjaka, jadi kami juga mau melihat struktur fisiologis perempuan. Karena kamu punya banyak pengalaman dalam teori, bagaimana kalau buka celananya dan mengajariku langsung?”Benar-benar keterlaluan!Dadaku terasa berdebar dan tubuhku panas membara. Aku menatap mereka dengan tatapan tajam dan penuh amarah.“Ada batasan antara laki-laki dan perempuan. Kalau kalian mau lihat yang nyata, cari pacar sendiri saja.”Awalnya, aku hanya berniat menjelaskan struktur fisiologis secara lisan saja. Tapi, sebagai dosen, tugasku adalah menyampaikan ilmu dan menjawab kebingungan. Kalau sampai ada mahas

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status