Beranda / Gairah / Dosen Fisiologi Cantik / Bab 2 Praktek Langsung

Share

Bab 2 Praktek Langsung

Penulis: Yaya
Seketika, wajahku pun memerah. Ada banyak mahasiswa lain di kelas, tapi bisa-bisanya Ken bicara seblak-blakan itu?

“Silakan duduk, Ken. Aku bisa jelaskan bagian struktur fisiologisnya.”

Namun, ada sorotan hasrat yang samar dari tatapan matanya, seperti serigala jantan yang sedang birahi. Entah kenapa, tubuhku jadi gemetar tanpa bisa dikendalikan.

Mahasiswa lainnya juga menambahkan, “Bu, kami semua masih perjaka, jadi kami juga mau melihat struktur fisiologis perempuan. Karena kamu punya banyak pengalaman dalam teori, bagaimana kalau buka celananya dan mengajariku langsung?”

Benar-benar keterlaluan!

Dadaku terasa berdebar dan tubuhku panas membara. Aku menatap mereka dengan tatapan tajam dan penuh amarah.

“Ada batasan antara laki-laki dan perempuan. Kalau kalian mau lihat yang nyata, cari pacar sendiri saja.”

Awalnya, aku hanya berniat menjelaskan struktur fisiologis secara lisan saja. Tapi, sebagai dosen, tugasku adalah menyampaikan ilmu dan menjawab kebingungan. Kalau sampai ada mahasiswa yang tak benar-benar paham soal ini, lalu nanti malah menyakiti pasangannya saat berhubungan, aku pasti akan merasa bersalah.”

Aku sempat ragu sejenak, tapi akhirnya tetap memasukkan flashdisk dan membuka file presentasi yang paling tersembunyi. Itu adalah gambar struktur fisiologis tubuh perempuan dalam bentuk 3 dimensi. Sangat detail dan tampak begitu nyata.

Pelajaran masa pubertas di SMP biasanya disampaikan dengan penuh penyamaran, tapi sekarang ini adalah bangku kuliah, semuanya sudah dewasa. Aku menampilkan ilustrasi struktur tubuh dengan gaya gambar yang sangat realistis, lengkap dengan label penjelasan.

Bagian mana yang digunakan melahirkan, bagian rahim dan bagian ovarium….

Aku bahkan menyalakan fitur animasi yang memperlihatkan prosesnya secara visual, seperti film pendek versi animasi, dilengkapi dengan suara narasi dari aktor sungguhan.

Namun, para mahasiswa hanya menatap beberapa detik, lalu tampak bosan dan mulai berkomentar.

“Cih, kupikir bakal menarik, hanya ini saja?”

“Dari delapan tahun lalu, aku sudah nggak menonton versi anime lagi. Sekarang sudah banyak video asli. Kalau ibu nggak dapat, aku bisa kirim, kok.”

“Menurutku, biar Bu Sisil mengajarnya dengan memberi contoh langsung saja. Dia itu ahli dalam teori, pasti sangat menyenangkan kalau dipraktekkan!” ujar Ken, tatapannya menatap dada dan pantatku dengan penuh nafsu, bahkan air liurnya hampir mengalir keluar.

Si mesum ini mau meniduriku?

Dia tiba-tiba menggerakkan pinggangnya ke depan dengan kuat. Melihat pinggang dan kakinya yang kekar, tatapanku tanpa sadar memancarkan hasrat.

Akhirnya, kelas pun selesai. Saat berjalan keluar, thong renda yang kupakai sudah menempel erat karena berkeringat. Aku pun tak bisa menahan diri untuk menggoyangkan kedua kaki demi mengurangi rasa gerah.

Sepertinya, aku harus kembali ke asrama dulu untuk ganti celana dalam. Kalau tidak, rasanya benar-benar tidak nyaman.

Begitu mendorong pintu kamar, tiba-tiba sosok tinggi besar dan berotot langsung menerobos masuk, lalu pintu pun tertutup rapat.

Ternyata itu Ken, mahasiswa jurusan olahraga. Dia diam-diam membuntutiku sampai ke asrama!

Belum sempat aku berteriak, dia sudah memelukku dari belakang. Napasnya yang berat menghembus di telingaku, sementara perutnya yang berotot menekan erat ke pinggang dan bokongku.

“Bu, aku punya pertanyaan pribadi yang mau kutanyakan. Aku belum begitu paham tentang struktur fisiologi pria. Bisakah kamu mengajariku?”

Jantungku berdetak semakin cepat, seakan mau melompat ke tenggorokan, “Kamu… kamu mau apain?”

“Mau! Mau apa-apain kamu!”

Dia sengaja mempermainkan perkataanku dan tatapan matanya dipenuhi hasrat, seolah-olah aku akan diperkosa olehnya kapan saja.

Kedua tangannya mencengkeram pinggangku yang ramping dan lembut. Lalu dengan lengan berotot yang penuh tenaga, dia menjepit ketiakku dan mengangkatku seperti boneka, langsung melemparkanku ke atas ranjang di asrama.

“Bu Sisil, pinggangmu ramping dan lembut sekali, memang diciptakan untuk menggoyahkan siapapun.”

Napas panas yang dihembuskannya nyaris membuatku lemas, kakiku gemetar tanpa bisa dikendalikan dan pikiranku dipenuhi adegan-adegan intim antara pria dan wanita.

Sepertinya Ken mengerti apa yang ada di pikiranku. Tiba-tiba, dia meletakkan kedua tangannya yang terkulai di sisi tubuh ke antara pahaku, lalu meremasnya pelan. Telapak tangannya terasa panas membara, dengan sentuhan kasar seperti amplas yang menggesek kulit, membangkitkan hasrat yang selama ini kusembunyikan dalam hati.

“Bagaimana kalau kita ulangi mata kuliah fisiologi sekali lagi?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 7 Dia Pantas Yang Lebih Baik

    Melihat aku diam saja, Pak Budi kembali menenangkan, “Bu Sisil, jangan terlalu sedih. Kamu masih muda, nanti juga pasti ketemu orang yang lebih baik.”Menurutku, Pak Budi memang orang yang baik. Meskipun hanya satpam, dia tahu cara menenangkan orang.Aku hanya bisa tersenyum paksa dan mengangguk pelan sebagai tanda terima kasih padanya.Namun, saat aku pikir hidupku akan perlahan membaik dan bisa keluar dari bayang-bayang masa lalu itu, kehadiran mantan pacarku justru kembali mengacaukan segalanya.Malam itu, tiba-tiba aku menerima sebuah video dari mantan.Begitu melihat isi videonya, aku langsung membeku.Itu adalah rekaman saat aku dan Ken berselingkuh. Dalam video itu, wajahku merah merona, terlihat seperti sedang menggoda Ken, tampak sangat liar dan murahan.Aku sendiri hampir tak percaya bahwa itu adalah diriku, seorang dosen universitas yang dulu begitu anggun dan bermartabat. Bagaimana bisa menjadi seperti itu?Apa dia berniat mengancamku dengan video ini? Tubuhku langsung tera

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 6 Selingkuh Di atas Ranjang

    Yang benar-benar tak kuduga, malam ini pacarku pulang lebih awal!Dia punya kunci kamar juga, jadi kebetulan langsung memergoki aku dan Ken yang sedang berselingkuh.Wajahnya tampak menyeramkan, emosinya langsung meledak. Dia langsung melayangkan tamparan ke wajahku sambil berteriak, “Dasar jalang! Bisa-bisanya kamu melakukan ini padaku? Aku kerja banting tulang untuk masa depan kita, tapi kamu malah mencari pria lain! Empat tahun hubungan kita, sia-sia semuanya!”Yang kurasakan hanya perih yang menyengat di pipi, bengkaknya seperti roti isi darah. Aku benar-benar tak tahu harus menjelaskan apa. Ketahuan selingkuh saat di ranjang, mana bisa beralasan lagi….Aku hanya bisa menenggelamkan kepala di depan dada dan menangis.Ken di sebelahku juga jelas ketakutan. Dia hanya memakai celana dalam dan bersembunyi di pojok kamar sambil gemetaran. Padahal badannya tinggi besar hampir dua meter, tapi sekarang malah seperti kelinci mati!Kemudian, dia mengatakan sesuatu yang membuat hatiku benar-b

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 5 Dilema

    “Jangan pedulikan dia, Bu Sisil. Ayo, kita lanjut lagi, aku belum puas….” bisik Ken di telingaku, sementara tangannya semakin liar.Aku menggigit bibir, menahan gejolak dalam hati, lalu menghentikannya.“Halo Pak Budi, ada apa?” tanyaku dengan suara gemetar setelah mengangkat telepon.“Bu Sisil, barusan aku seperti melihat ada mahasiswa masuk ke kamarmu. Kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Pak Budi, satpam kampus yang terdengar khawatir.Jantungku langsung berdebar. Aku menoleh ke arah Ken yang masih rebahan di sampingku dengan tatapan penuh hasrat.“Oh, nggak apa-apa, Pak Budi. Aku yang menyuruhnya datang untuk les tambahan. Nggak perlu khawatir,” jawabku pura-pura tenang.Pak Budi terdiam sejenak, dia tampak tak percaya dan bertanya lagi, “Les tambahan malam-malam begini, Bu Sisil?”“Iya, soalnya ada materi yang belum dia pahami. Jadi, aku bantu jelaskan lagi.”Akhirnya, Pak Budi pun tak bertanya lebih lanjut lagi. Dia hanya mengingatkan untuk hati-hati, lalu menutup telepon.Aku melemp

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 4 Menahan Dulu

    Setelah menunggu lebih dari setengah jam, akhirnya dia membalas, “Sisil, aku baru bisa pulang seminggu lagi, kamu tahan-tahan dulu, ya.”Selalu saja jawaban seperti itu. Dia pikir semudah itu?Hasrat yang dipancing oleh Ken tidak juga mereda, malah semakin lama semakin membara.Perasaan gelisah dan keinginan yang sulit dijelaskan semakin menguasai hati dan pikiranku, bahkan sempat terlintas pikiran untuk nekat mencari pria lain demi mengisi kekosongan ini.Tiba-tiba, ponselku bergetar.Aku membuka Whatsapp, ternyata ada pesan dari nomor baru, [Bu Sisil, aku Ken, ada hal yang ingin kutanyakan.]Jantungku sontak berdebar kencang. Setelah ragu cukup lama, akhirnya aku membalasnya.Ken pun langsung membalas lagi, [Bu Sisil, aku masih belum paham beberapa hal soal mata kuliah fisiologi, boleh minta les tambahan darimu?]Menatap kalimat di layar itu, seketika pikiranku menjadi kacau.Di satu sisi, aku sadar tak boleh lagi terjerumus ke dalam hubungan berbahaya itu. Tapi di sisi lain, bayanga

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 3 Terbawa Gairah

    Sambil berbicara, tangan Ken terus bergerak mendekat ke arah dadaku. Tubuhku tak bisa menahan dan gemetar hebat. Dia langsung menggenggam dua buah dadaku, napasnya menjadi berat, lalu mulai meremas dan menekan tanpa ragu, lalu menjelajahi tubuhku sedikit demi sedikit.Bagian itu bukan hanya membesar, tapi juga sangat lembut. Jari-jarinya langsung tenggelam, seolah-olah ditelan habis seluruhnya.Tanpa bra, hanya dengan menarik lepas kancing baju, dua buah dada yang montok langsung melompat keluar.“Uhm… geli sekali….” desahku dengan wajah memerah, lalu mendorongnya menjauh sambil menegangkan dada untuk menolak.Namun, tubuhku yang sensitif sudah lebih dulu luluh tak berdaya. Aku merapatkan kedua kaki dengan gelisah, terus-menerus menggesekkan paha, rasanya seperti ada banyak serangga yang merayap di dalam, menggigit dan mencabik kulitku dari dalam.Tangan besar Ken semakin kelewatan, bahkan langsung menyelipkan dua jari dan mulai menggesek….Bagaimana bisa dia melakukan itu? Itu bagian

  • Dosen Fisiologi Cantik   Bab 2 Praktek Langsung

    Seketika, wajahku pun memerah. Ada banyak mahasiswa lain di kelas, tapi bisa-bisanya Ken bicara seblak-blakan itu?“Silakan duduk, Ken. Aku bisa jelaskan bagian struktur fisiologisnya.”Namun, ada sorotan hasrat yang samar dari tatapan matanya, seperti serigala jantan yang sedang birahi. Entah kenapa, tubuhku jadi gemetar tanpa bisa dikendalikan.Mahasiswa lainnya juga menambahkan, “Bu, kami semua masih perjaka, jadi kami juga mau melihat struktur fisiologis perempuan. Karena kamu punya banyak pengalaman dalam teori, bagaimana kalau buka celananya dan mengajariku langsung?”Benar-benar keterlaluan!Dadaku terasa berdebar dan tubuhku panas membara. Aku menatap mereka dengan tatapan tajam dan penuh amarah.“Ada batasan antara laki-laki dan perempuan. Kalau kalian mau lihat yang nyata, cari pacar sendiri saja.”Awalnya, aku hanya berniat menjelaskan struktur fisiologis secara lisan saja. Tapi, sebagai dosen, tugasku adalah menyampaikan ilmu dan menjawab kebingungan. Kalau sampai ada mahas

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status