Hari-hari yang Vika lalui sekarang hanya sekedar dirumah membanru ibunya memasak, lalu merawat tanaman sesekali mengobrol bersama dengan ibunya dan Vina diruang keluarga.
Tetapi belakangan Vina adik perempuan Vika yang cantik masih imut-imut itu jarang sekali bergabung diruang keluarga, saat pulang sekolah dia langsung masuk kamar keluar hanya makan lalu kembali kekamar lagi.
Gadis SMA yang benama lengkap Ervina putri itu terlihat sibuk di dunia nya sendiri, ya Vika maklum karena dia juga pernah merasakan masa SMA, masa dimana hari-harinya sibuk dengan teman-temannya, Vika dan Vina hanya berbeda umur tiga tahun, jadi Vika tau pergaulan anak sekarang, hanya saja Vika termasuk orang yang setia dan taat pada aturan ayahnya sehingga dia tidak mudah terpengaruh oleh pergaulan anak Sma kala itu, saat dia mulai kuliah baru Vika mencoba-coba untuk berpacaran dan berakhir dengan penderitaan.
Setelah mengalami pahitnya hidup vika
Angga yang tidak pernah menyerah ingin bertemu dengan Vika menghalalkan segala cara agar bisa menghubungi Vika ,dia membeli kartu baru kusus untuk menelpon Vika.Vika sudah memblokir semua kontak telepon ataupun sosial media Angga, dia benar-benar tidak mau berhubungan lagi bahkan mengetahui kabarnya.Malam itu Vika sedang mendengarkan murotal Al-Qur'an,dokter bilang itu bagus untuk menstimulasi janin dalam kandungannya,,Drtt...dering handphone vika berbunyi..Vika tidak langsung menjawab karena nomernya tidak diketahui, tapi rasa penasarannya membuatnya memberanikan diri untuk mengangkat panggilan itu.."Hallo ,siapa ya.." lalu suara yang sangat vika benci dan tak ingin lagi mendengar nya itu menjawab dengan memelas."Vik, aku mohon jangan ditutup, aku hanya mau minta maaf atas khilaf ku malam itu, dan aku juga punya informasi tentang hubungan adik-adik kita." Tadinya vika sudah langsung mau menekan tombol merah
Saat itu Vika sangat khawatir Vina akan pergi ke kosan Rendi, meskipun kecemasan nya itu salah.Vika merasa lega dan tetap dirumah dengan tenang menemani ibunya menonton tv.Sesekali matanya memandang jam dinding, tak terasa waktu menunjukkan pukul sebelas malam, tetapi Vina tidak kunjung pulang.Kali ini ibunya mulai gusar dan menyuruh Vika menghubungi Vina.Vika mencoba menghubungi beberapa kali tetapi tidak dijawab.Mereka berdua jadi panik tetapi Vika menenangkan ibunya siapa tau sebentar lagi pulang dan vika menyuruhnya untuk istirahat duluan, saat Vina datang dia akan mengabari.Ibu Vika setuju. Sedangkan Vika tidak tau lagi berapa kali dia mencoba menghubungi Vina tetapi tidak ada respon bahkan yang tadinya menyambung sekarag menjadi tidak dapat dihubungi.Vika semakin panik,tidak tau lagi mau menghubungi siapa, dia mencoba menelpon Riki, tetapi sudah j
Beberapa hari berjalan seperti biasanya, Vika sesekali mendengarkan Vina berbicara ditengah malam dengan seseorang di ponselnya, sejujurnya Vika benar-benar khawatir adiknya hanya dimanfaatkan Angga untuk mengusiknya lagi.Tetapi Vina sungguh seperti orang dimabuk cinta,sampai dia tidak menggubris apa yang di nasehat kan oleh Vika, bahkan Vina terlihat menghindari, seperti enggan mengobrol dengan kakaknya itu.Keadaan Vika saat ini sedang hamil tidak mungkin dia bisa mengikuti Vina kemanapun , dia hanya lebih mendetail saat Vina ingin pergi-pergi atau pulang terlambat dari sekolah nya, itu yang membuat Vina seperti malas bertemu Vika, bahkan saat mau ijin keluar dia secara diam-diam pamit ke ibunya , saat Vika tau Vina pergi ibunya langsung menyelamatkan dengan ijin yang sudah ia berikan.Saat ini Vika hanya bisa berdoa agar adiknya selamat dari dugaan dan kecemasan Vika yang mungkin terlihat berlebihan, tetapi semua itu
Angga tersenyum dan mendekati Bella, "aku tau bell, kamu sudah lama suka sama aku, makannya aku minta bantuan kamu, tetapi aku tidak menyangka syarat nya kamu minta aku buat melakukan ini ke kamu, aku pikir kamu jomblo, kamu gak takut pacar kamu tau.""Hehehehe, pacar aku kan tinggalnya di bandung ngga, kalau aku pulang kampung baru deh kita ketemu, aku gak takut ngga sebenarnya aku maunya kamu yang jadi pacarku bahkan suamiku, aku bersedia kok walau harus tinggal dikosan persegi empat ini.""Ngawur kamu bell, terus ngapain masih dilanjutkan kalau memang gak cinta, ?"" Yah dia baik , mapan tapi usianya jauh diatas aku ngga, jadi kurang Hot, hahaha""Wah gila jadi kamu coba-coba disini cari yang Hot gitu,"" Ya enggak lah,dulu mantan pertamaku yang mencuri keperawanan ku begitu perkasa di ranjang ngga, jadi aku gak bisa move on, tapi ya mau gimana lagi, hidup kan harus terjamin dia buat stok terakhir ku aja.hahahaha"Bella sebetulnya gadis y
Sejak hari itu bella berusaha mendekati Riki, dengan cara mencari tau semua jadwal mengajar, alamat rumah bahkan nomor handphone pribadinya, Dia mengakui kalau Riki tidak mudah ditaklukkan, judes dan saat bella bertanya jawabannya selalu singkat.Sudah dua minggu berlalu tidak ada kemajuan apapun, Angga marah pada Bella yang dianggapnya tidak becus."Aku sudah berusaha ngga, tapi dia memang berbeda, membuatnya senyum atau merespon pertanyaan ku saja butuh beberapa kali aku tanya."" Kalau gitu coba kamu langsung aja kerumahnya , merayunya pakai baju seksi atau kalau perlu beri dia minuman yang bisa membuat dia terperangkap sama kamu,'kamu harus dapat Foto-foto yang aku mau Bell.""Yaa, oke-oke aku akan berusaha lagi ngga, tapi kamu harus sering main kesini yaa, "Bella tanpa malu menarik tubuh angga.Angga yang tidak siap spontan jatuh diatas kasur, Bella tersenyum ,dia segera men
Riki memberikan baju ganti dan handuk ,lalu Bella memasuki kamar mandi, Riki meminum tehnya tadi beberapa teguk, tak lama Bella keluar dari kamar mandi Riki sudah memegang kepalanya, dia merasa pusing dan Bella menangkapnya pas Riki hampir terjatuh. Lalu membantunya duduk disofa, tak butuh waktu lama Riki benar-benar terpejam, Bella memasukkan obat tidur kedalam minuman Riki. Bella melancarkan aksinya untuk mendapatkan foto-foto yang Angga inginkan, membuka kemeja Riki dan dia sendiri membuka bajunya yang sudah ia persiapkan untuk menjebak Riki. Tak butuh waktu lama Bella mendapatkan apa yang dia mau dan mengirimkan nya ke Angga, Angga sangat senang saat tau Bella berhasil, lalu dia memberi instruksi agar Bella tetap menemani Riki hingga sadar, agar terlihat oleh Riki dan juga meyakinkan Riki jika dia sudah melakukan hal yang bodoh. Waktu menunjukkan pukul sembilan mala
Vika segera dibawa kerumah sakit, ibu Vika berusaha menghubungi Riki untuk ikut menyusul kerumah sakit.Riki panik setelah mendapat telepon dari ibu mertuanya, Riki segera menyusul kerumah sakit, saat sampai di IGD Riki berusaha menemui Vika ,tetapi Vika menyuruh Riki pergi, Riki terkejut, "kenapa Vika marah padanya,apa karena tidak mengantar kedokter tadi" banyak pertanyaan dibenak Riki.Karena khawatir Vika akan bertambah panik, Riki menurut dan segera menunggu diluar ruang,,Dokter mengatakan bayinya harus segera di keluarkan, karena perut Vika kontraksi terus-menerus dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi.Setelah 20 menit terdengar suara tangisan bayi, " Alhamdulillah" ucap syukur Riki dan segera bergegas mengikuti bayi yang segera dibawa keruangan kusus bayi.Karena belum cukup waktu bayi itu lahir prematur jadi harus mendapatkan perawatan khusus.
Vika pulih dengan cepat, dia sudah bersiap pulang dari rumah sakit setelah 3hari hanya bisa tertidur diruang rawat, keadaan bayinya juga sehat dan tumbuh dengan cepat walaupun Vika harus memompa ASI nya untuk diberikan melalui botol karena bayinya masih di ruang khusus karena belum sehat betul.Riki meminta Vika pulang kerumahnya tetapi Vika menolak, Riki paham karena dia belum sempat mencari bukti untuk ditunjukkan ke Vika.Walaupun Riki belum bisa memberikan bukti Vika memiliki kepercayaan penuh pada Riki karena dia mengenal Riki dengan baik, hanya saja sekarang Vika sedang fokus untuk merawat anaknya dan dia ingin dekat dengan ibunya di masa-masa beratnya sekarang, belum lagi tubuhnya yang masih baru melahirkan rasanya tubuhnya belum kembali seperti sedia kala.Vika mau memperbaiki rumah tangganya lagi tetapi setelah foto-foto kemarin jelas dan anaknya sudah sehat.Riki memakluminya dia deng