Share

22. Dua Pilar Cinta

Rania akhirnya bernapas lega. Ia terbayang kenikmatan hidup di rumahnya yang akan segera dirinya dapatkan kembali. “Biar aja si Raiko tinggal di sini. Dia pasti bakalan tebar pesona ke santri-santri cewek. Gue sampai bosan santri di sini ngomongin dia. Lagian apa sih yang menarik dari dia?”

Rania cemberut, terlebih saat membayangkan wajah merah dan malu-malu Rumi. “Mereka gak tau aja kalau si Raiko itu sebelas dua belas sama cebong. Muka kayak adonan cimol aja sok jadi idola santri.”

Rania terus mencibir Raihan sampai puas. Ketika melihat sebuah tangga kayu yang tergeletak di bawah pohon, ia segera mengambilnya, kemudian menyandarkannya ke tembok. Gadis itu menoleh ke kanan dan kiri, lalu mulai menaiki tangga. Setelah berhasil keluar dari pesantren, ia akan meminta pengawal untuk mengantarnya pulang.

Rania refleks menyembunyikan diri ketika cahaya senter hendak mengungkap keberadaannya. Arahnya berasal dari balik tembok. Saat menoleh ke d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status