Share

21. Dua Pilar Cinta

Ramon memasuki sebuah bangunan kecil di tengah hutan. Beberapa orang sudah tiba lebih dahulu di sana. Saat masuk, asap rokok dan bau alkohol menyambutnya. Pria itu lantas duduk di kursi depan, menatap satu per satu orang yang akan menjadi bagian dalam misinya.

“Gue pengen lu semua kerahin anak buah buat ngawasin pesantren selama satu minggu ke depan,” ucap Ramon tanpa basa-basi, “ini misi penting dan gue gak mau ada kesalahan sekecil apa pun. Jangan sampai orang-orang Ratnawan curiga. Untuk tugas selanjutnya, gue bakal kasih info lagi sama lu semua.”

Semua orang yang ada di ruangan serempak mengangguk. Suara tembakau yang terbakar dan dentingan gelas menjadi pengiring saat Ramon pergi. Kabar tentang anak buahnya yang dihabisi Ratnawan cukup membuatnya kesal. Ia masih beruntung memiliki satu mata-mata lagi di pasukan musuh bebuyutan papanya itu.  

Ramon memasuki mobil, lantas memacu kendaraan melewati jalan setapak di antara rindangny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status