Share

38. Dua Pilar Cinta

Ingar bingar musik begitu menusuk telinga ketika Ramon memasuki tempat pertemuan yang diubah menjadi tempat pesta. Dentingan gelas berpadu bersama tawa canda dan asap rokok. Kedipan nakal dari wanita-wanita bergincu merah tebal tak menyurutkan langkah Ramon untuk menemukan seseorang yang ia benci di antara kerumunan.

“Gue mau bicara sama lu,” ucap Ramon saat menemukan Rendi tengah duduk selagi menikmati minuman.

“Dengan senang hati, Tuan Muda.” Rendi membungkuk singkat, kemudian menyodorkan segelas minuman. “Nikmati kemenangan yang kita raih, Tuan.”

Ramon langsung menepis hingga gelas dan isinya berceceran di lantai.  “Gue gak suka basa-basi. Gue tunggu di balkon.” Pria itu berbalik, lantas mendorong seorang wanita yang tiba-tiba bergelayut manja di lengannya.  Saat berada di balkon, Ramon teringat kembali dengan orang asing yang tiba-tiba muncul dalam perkelahiannya dengan Raihan.

“Tuan,&rdq

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status