Share

245. Terlambat

Auteur: Raisaa
last update Dernière mise à jour: 2025-12-06 11:26:38
Viviene menendang jeruji besi dengan keras, sekali, dua kali, hingga rasa nyeri menjalar dari telapak kakinya ke seluruh tubuh. Tangannya memukul kurungan berkali-kali, logam dingin itu hanya membalas dengan bunyi nyaring yang memekakkan telinga. Kulitnya perih, persendiannya sakit, namun kemarahannya jauh lebih menyiksa dari luka fisik apa pun.

Ia tidak tahu sudah berapa lama terkurung di tempat ini. Hari dan malam melebur tanpa batas. Cahaya redup yang menyelinap dari celah atas penjara tak pernah berubah, seolah waktu sengaja berhenti hanya untuk menghukumnya.

Dan yang paling menyakitkan, Viviene tidak tahu kapan pintu ini akan terbuka.

Ia terengah, bersandar di dinding sel, napasnya memburu. Rambutnya kusut, napasnya bergetar, namun matanya masih menyala penuh kebencian.

Dirian pasti sedang kacau sekarang.

Ia yakin akan hal itu.

Viviene tahu betul lelaki itu, Duke yang dingin, keras, dan selalu ingin mengendalikan segalanya. Kehilangan Selene, apalagi dengan cara seperti ini, past
Raisaa

HALOO KAKAK KAKAK PEMBACA YANG MASIH SETIA MEMBACA CERITA INI, JANGAN LUPA MAMPIR DICERITA BARU SAYA JUDULNYA : NYONYA ELYSE, YANG MULIA KAISAR MENGINGINKANMU! DAN UNTUK CERITA INI SUDAH 5 BAB SETIAP HARI , TERIMAKSIH ATAS PERHATIAN DAN DUKUNGANNYA UNTUK CERITA INI . SEMOGA TIDAK BOSAN DAN SELALU MENDUKUNG SAYA. TERIMAKASIH KAKAK KAKAK YANG BAIK HATI

| 50
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (6)
goodnovel comment avatar
Iznania
bgaimana keadaanmu selene🥹 Bjorn lu siap2 di cincang ma dirian bjorn.........
goodnovel comment avatar
biru langit
lhaaa ini gimana dah, si penyihir malah mati
goodnovel comment avatar
Dennis Yoseph
seru banget
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   330. Akhir dari iblis

    DibiaraSetelah pendeta tua mengatakan pupa, obor-obor terangkat tinggi, namun cahaya justru memperjelas sesuatu yang membuat napas tercekat di dada. Beberapa pendeta mundur setengah langkah. Ada yang menjatuhkan obor karena tangannya gemetar.“Apa… itu…?” suara seseorang pecah, hampir tidak terdengar.Di dalam kurungan terakhir, sesuatu yang tidak seharusnya ada berdiri, diam, besar, dan menjijikkan dalam cara yang sunyi. Seluruh kurungan terbungkus rapat oleh lapisan putih keabu-abuan, berlapis-lapis, menempel pada besi, dinding, dan lantai seperti daging beku yang ditarik paksa.Udara di sana terasa salah.Bukan bau darah.Bukan bau busuk.Melainkan bau hidup yang dikurung terlalu lama.

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   329. Bertahan dengan keras kepala

    Di medan perang itu, pertarungan belum berhenti.Salju yang tadinya putih kini berubah menjadi hamparan kelabu tercampur tanah, darah, dan jelaga sihir. Udara dipenuhi bau besi panas dan mantra yang terbakar di udara sebelum sempat membentuk kehendaknya sendiri.Iblis itu berdiri di tengah medan, menjulang, bertanduk besar dengan tubuh merah darah yang berdenyut seperti jantung raksasa. Setiap tarikan napasnya menggetarkan tanah. Setiap gerakannya membuat udara terbelah.Aumannya kembali terdengar.Bukan sekadar suara melainkan panggilan.Salju di sekelilingnya terangkat, melayang sesaat sebelum hancur berkeping-keping. Beberapa prajurit terpental bahkan sebelum sempat mendekat. Ada yang jatuh dengan tulang patah, ada yang tidak bangun lagi.

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   328. Pupa

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   327. Tidak semudah itu

    Pertarungan itu meledak tanpa aba-aba.Raungan iblis banteng mengguncang udara, memecah barisan seperti gelombang badai. Tanah beku terbelah saat kakinya menghantam salju, tubuh raksasanya bergerak terlalu cepat untuk ukuran sebesar itu sebuah bayangan merah yang menerjang.“MAJU—!”Teriakan bercampur dengan dentang logam, mantra yang dirapal terburu-buru, dan jerit ketakutan yang pecah sebelum sempat ditelan keberanian.Dirian bergerak lebih dulu.Ia menurunkan tubuhnya, pedang menyambar dari sampingDUUUNG!Logam itu menghantam kulit iblis, namun hanya memercikkan bunga api. Tidak ada darah. Tidak ada luka. Hanya getaran keras yang menja

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   326. Memilih

    Lucien melangkah maju setengah langkah, matanya menyapu para penyihir yang kini berdiri gelisah di belakang Lamina. Nada suaranya keras, jujur, tanpa basa-basi.“Aku tidak ingin bertarung bersama penyihir,” katanya. “Kalian selalu meminta bayaran. Dan tidak ada jaminan kalian tidak akan mengkhianati bangsawan kalian sendiri ketika keadaan berbalik.”Beberapa pasukan mengangguk setuju. Ketidakpercayaan itu lama, berakar, dan berdarah.Lamina tidak tersinggung. Ia justru mengangkat dagunya, menatap Lucien balik dengan ketenangan yang tajam.“Benar,” katanya pelan. “Kami memang sering meminta bayaran.”Ia menoleh ke arah makhluk bertanduk itu iblis yang kini menggeram rendah, kukunya mencakar sa

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   325. Wadah Iblis

    Suara itu bukan berasal dari medan perang yang sudah membeku oleh ketakutan.Suara itu datang dari belakang.Semua kepala menoleh hampir bersamaan.Dari balik kabut salju yang mulai menipis, barisan baru muncul teratur, padat, dan sunyi dengan cara yang berbeda. Panji-panji yang dikenali oleh semua orang berkibar pelan, diterpa angin dingin utara.Lucien.Ia berdiri di depan, mantel perangnya dipenuhi salju, helmnya sudah dilepas. Wajahnya keras, mata tajam mata seorang pemimpin yang sudah melihat terlalu banyak kematian untuk mudah panik.Di sisinya, Eisach melangkah dengan tangan bertumpu pada tombak panjangnya, rahangnya mengeras ketika pandangannya jatuh pada wujud di tengah medan. Sylar berdiri

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status