Share

16/2. Kehilangan Sebagian Jiwa

Pagi kelabu. Jemarinya yang lentik bergerak mengusap kaca jendela yang terlihat buram karena embun. Terasa dingin dan lembap di kulit. Iris matanya tak lepas dari orang-orang di bawah sana yang tak cukup hanya memakai baju yang berlapis-lapis saja, jaket pun wajib dipakai untuk melindungi diri dari dinginnya yang menusuk. Bagaikan semut-semut kecil di mata Syila, tampak kecil dilihat dari ketinggian.

Mata Syila bergerak lucu memperhatikan bola-bola kapas terjun bebas dari langit kelabu untuk pertama kalinya. Sempat takjub dan berkali-kali bergumam menyatakan kekaguman. Kalau boleh, ia tak akan berpikir dua kali untuk pergi keluar, merasakan langsung butiran salju itu menempel pada kulit. Pasti sensasi dinginnya akan berbeda ketimbang menyentuh bunga es yang menempel pada kulkas.

Sayangnya, orang yang sedari tadi ia tunggu-tunggu, tak mengizinkannya keluar. Beralasan karena Syila baru pertama kali menginjakkan kaki di London, aka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status