Share

6 OBSESSION

"Baiklah, jika kau tak mau. Aku akan tidur di kamarku saja," Arabella melangkahkan kakinya melewati Draco menuju kamarnya yang berada tak jauh dari kamar milik Brianna.

"Tunggu!" Draco menarik cepat lengan Arabella.

"Ada apa?" tanya Arabella. "Kau menyembunyikan sesuatu? Itu terlihat jelas pada raut wajahmu," 

"Jangan mendekati kamar yang berada tak jauh dari kamarmu," pinta Draco.

Arabella menyeringai. "Kau sedang memintaku? Oke, apapun yang kau minta memang sudah seharusnya aku turuti, bukan?" sahut Arabella kemudian.

"He-em, jangan berbuat yang aneh-aneh apalagi macam-macam. Aku akan mengawasimu,"

"Terserah apa katamu, namun berbaik-baiklah pada ibu dan ayahku nanti. Mereka berdua sebentar lagi akan sampai disini," Arabella memberitahu Draco.

"Mereka adalah partner kerjaku, maka aku akan bersikap baik pada mereka berdua. Namun asal kau tahu, aku menemukan sesuatu yang aneh dari data-data yang telah kuterima," 

Arabella mengerutkan keningnya. "Maksudmu?" tanyanya.

Draco hanya tersenyum tipis. "Kau akan tahu jika semuanya sudah jelas. Maka berbaik-baiklah jika kau ingin berada disini. Tapi jika nanti aku tahu bahwa kau pun ikut terlibat di dalamnya ..." Draco enggan mengatakannya lebih lanjut pada Arabella. Ia lebih memilih untuk meninggalkannya saja dengan sejuta pertanyaan, yang mungkin sekarang sudah memenuhi pikiran istri kontraknya tersebut.

***

ACKERLEY CASTLE

Kastil yang ditinggali oleh Harry merupakan kastil utama yang juga ditinggali oleh James dan Lily. Kedua orangtua kandungnya yang tak lain dan tak bukan adalah Raja dan Ratu Inggris. 

Entah mengapa malam ini suasana kastil menjadi lebih sibuk dari biasanya. Terlebih lagi para pelayan yang terus menerus berulang kali mengetuk pintu kamar Harry.

"Masuk saja!" Harry sedikit berteriak.

"Ini ibu," sahut Lilly anggun dari luar pintu.

"Ah, maaf ..." Harry berjalan cepat untuk membuka pintu kamarnya. "Ada apa? Kuharap bukan pembahasan mengenai perjodohan tahunan yang tiap kali dilaksanakan," seloroh Harry.

"Sayangnya aku akan membahas itu," ucap Lilly.

"Oh, Mom ..."

"Umurmu sudah sangat pantas untuk segera menikah dan memiliki keturunan, lagipula kau adalah putra mahkota,"

"Aku bisa menemukannya nanti," tukas Harry.

Namun sepertinya Lilly nampak tak peduli dengan apa yang putra sulungnya ini katakan. Ia tersenyum anggun dan kembali memberikan pengertian pada Harry.

"Putraku, apa yang akan orang-orang katakan jika sampai saat ini kau masih menjadi pria lajang. Tak bisakah kau memikirkan perasaan ayahmu?" 

"Mom, ini hidupku. Tak bisakah aku menjalaninya sesuai kehendakku saja?"

"Kau putra mahkota, Harry. Semua yang kau lakukan dan harus kau lakukan sudah di atur oleh peraturan istana," tandas Lilly.

Harry menghela nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan. Ia tak ingin menyakiti hati ibunya. Namun disisi lain, ia pun masih belum ingin menikah. 

Sudah berkali-kali mereka mengadakan pemilihan ini, tapi tak ada satu wanita pun yang Harry sukai bahkan cocok dengannya.

"Kita lakukan ini untuk terakhir kalinya, tapi ..." Harry terdiam untuk beberapa saat sebelum melanjutkan kalimatnya. "Jika sampai saat terakhir aku masih belum menemukan wanita yang cocok untuk menjadi pendampingku, maka biarkan aku bebas," lanjutnya.

Lilly terdiam cukup lama mendengar permintaan Harry. Ia tak berhak mengambil keputusan seperti ini meski ia adalah ibu kandungnya. Peraturan adalah peraturan, mau bagaimana pun James lah yang berperan penting dalam pengambilan semua keputusan.

"Baiklah, aku akan membicarakannya dengan ayahmu. Namun, meski begitu, aku selalu berdoa bahwa kau akan menemukan jodohmu kali ini."

Harry menganggukan kepalanya, sembari menatap Lilly yang sudah memutar badannya untuk keluar dari kamarnya dan kembali ke ruangan pribadinya.

"Prince, aku yakin kali ini kau akan mendapatkan seseorang yang cocok untukmu," bisik Merlyn.

Merlyn adalah pelayan istana yang sudah mengurus Harry sejak Harry masih bayi. Ia sangat tahu apa yang sangat Harry sukai dan tidak Harry sukai. Bahkan, ia hampir mengetahui seluruh rahasia yang Harry milikki.

"Thank's, Merlyn." Harry hanya menjawab singkat. Ia sedang berada dalam suasana hati yang tidak baik saat ini.

Di tempat lain yang berada tak jauh dari Ackerley Castle, nampak Arabella sedang menatap sinis Brianna yang baru saja keluar dari dalam kamar yang tak jauh dari kamar pribadi miliknya.

Sejujurnya kamar yang Brianna tempati saat ini bukanlah kamar pelayan. Namun karena ukurannya yang lebih kecil dari kamar-kamar lainnya yang berada di sana, maka Brianna acap kali menyebutnya sebagai kamar pelayan.

"Kau siapa? Kau pelayan baru?" tanya Arabella dingin.

Brianna menundukan pandangannya. Ia tak berani menatap Arabella, meski ia ingin melakukannya. Kala itu, saat pertama kali ia datang ke kediaman Draco, ia masih belum melihat Arabella. Maka wajar jika Brianna tak mengenal siapa wanita yang sedang bertanya dan menatapnya sinis seperti ini.

"Kau tak punya mulut?" tanya Arabellea lagi. Kali ini Arabella bertanya sembari mengangkat ujung dagu Brianna menggunakan tangannya.

"Ma-maaf," sahut Brianna pelan.

"Kau pelayan? Atau wanita simpanan Draco yang sedang menyamar sebagai pelayan? HA!"

"Apa yang kau lakukan!" tiba-tiba saja Draco berteriak keras dari kejauhan. Ia menghampiri Arabella dan juga Brianna yang kini tengah berdiri saling berhadapan. Dapat ia lihat dengan jelas bahwa Brianna tak bisa melawan Arabella.

Meski Draco pun melakukan hal yang sama pada Brianna, tapi ia benci jika ada orang lain yang menindas Brianna dihadapannya seperti ini.

"Pelayanmu? Ia terlalu cantik jika dijadikan sebagai pelayan!" kelakar Arabella kesal.

Draco menarik lengan Brianna dan membawanya pergi dari hadapan istrinya. 

"Jangan salah sangka! Kau hanya milikku seorang, maka hanya akulah yang bisa memperlakukanmu seperti itu," ucap Draco.

"Draco!!"

Terdengar teriakan Arabella yang tengah mengejarnya. Entah apa yang akan Arabella lakukan pada Brianna nantinya, ia dapat melihat dengan jelas bahwa Draco bukan hanya menjadikan Brianna sebagai pelayannya semata. Namun ia yakin, Draco tengah terobsesi pada Brianna.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status