Share

BAB 25. Terjebak

Aku tak begitu menanggapi candaan Geri. Takutnya kalau kutanggapi malah ngelantur kemana-mana.

"Kok nggak respon, Mbak?" tanya Geri menyalakan sebatang rokok. Dibukanya sedikit kaca jendela mobilku.

"Takutnya kebablasan jadi dukun cabul."

Ups! Rasanya hendak kutarik ucapanku barusan. Padahal sebelumnya sudah kuniati untuk tak menanggapi omongan Geri. Namun kenapa malah omongan itu yang justru keluar dari bibirku.

Geri sontak menoleh mendengar ucapanku. Entah apa maksudnya.

"Bercanda!!" sanggahku cepat. Agak malu juga sebenarnya kenapa aku menanggapi ocehannya tadi.

"Kalau dokter cinta saja gimana, Mbak?" tanyanya.

Yaelah! Untung sudah sampai ke kantor om Hendri. Jadi aku tak perlu lagi menjawab pertanyaannya.

"Ikut turun?" tanyaku membuka handle pintu mobil.

Geri ikut membuka pintu mobil dan turun bersamaku memasuki kantor om Hendri.

Om Hendri yang memang sudah menyuruhku datang ke kantornya sedari kemarin juga sudah menungguku di ruang kerjanya.

Tak banyak yang aku ceritakan karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status