Share

20. Nasihat Ibu

Pukul sembilan pagi, setelah malamnya gagal menemui sang putri, Dinar kembali datang. Berbeda dengan semalam, paginya Terios hitam tidak lagi di halaman. Dinar yakin betul itu bukan milik menantunya. Lalu milik siapa?

Dia kerap melihat itu di halaman rumah Ali saat mengunjungi mertuanya. Sialnya Dia tak cukup awas untuk meneliti pelat mobilnya. Sampai malam tadi. Dinar sadar betapa pentingnya dia tahu hal itu.

Tapi, terlalu jauh jika harus berpikir sampai ke sana. Nadya sudah bahagia dengan Pramono walau akhir-akhir ini kedekatan dengan Ali mulai membuatnya cemas.

Dinar takut Ali ... mungkin lebih tepatnya perasaan Nadya yang merusak semuanya.

“Assalamualaikum, Nad?” sapaan salam terucap. Dan belum ada jawaban. Rumah itu lumayan besar, wajar suara lirihnya tidak terdengar dari dalam.

Dinar meraih knop dan menyelip masuk setelah sukses membukanya. Dia tahu putrinya di rumah. Terdengar dari peralatan dapur yang beradu di ujung ruangan yang tertutup tirai.

“Belum matengan, Nduk?” ta
Bintu Ikhwani

Insting orang tua selalu kuat ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status