Share

65. Nostalgia Bag. 1

“Bagaimana kabarmu, Nduk?” tanya Tuan Aji saat melihat Nadya sedang memandangi potret lama di rumah besar itu. Rumah itu sebenarnya terlalu besar untuk hanya dihuni oleh seorang laki-laki lumpuh, seorang perawat yang sudah seperti anak sendiri, pembantu dan satpam.

Nadya berbalik. “Sehat, Yah. Ayah juga sehat, ‘kan?”

Tuan Aji hanya tersenyum. “Kapan kamu akan tinggal di sini? Rumah ini terlalu besar untuk ayah tempati sendiri.”

Nadya tercenung karena tak punya jawaban untuk itu. Orang tua mana pun pasti ingin hidup berdampingan dengan sang anak. Tapi yang terjadi pada Pramono, berbeda.

Sejak kecil laki-laki itu terdidik mandiri. Bahkan dengan penghasilannya mampu memiliki rumah di usianya yang ke dua lima, dan dia terbiasa tinggal di rumah miliknya alih-alih hidup bersama kedua orang tuanya.

“Nad akan coba bicara sama Mas Pram ya, Yah.”

Tuan Aji hanya mengangguk. “Rumah ini sangat sepi setelah ibumu meninggal, Nduk. Mungkin itu juga alasan Pram enggan berlama-lama di sini.”

Tuan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status