Share

66. Nostalgia Bag. 2

“Makanlah bersama kami, Ratna,” ucap Pramono saat melihat perempuan yang sudah seperti adiknya itu hendak melangkah pergi setelah melayani sang ayah.

Ragu-ragu Ratna melirik Nadya lalu sang ayah, dan berakhir pada Pramono. “Makasih, Mas, mau bareng Bik Endang aja. Silakan.”

Ratna melangkah meninggalkan mereka.

Nadya menatap kepergian gadis itu dan baru menoleh saat dia menghilang di balik dinding. ‘Sombong!’

“Apa biasanya dia memang makan di belakang, Yah?”

Awalnya Nadya tak berniat menanyakan itu, tapi melihat sikap Ratna yang dalam pandangannya adalah kesombongan, Nadya kesal.

Di telinga Tuan Aji, pertanyaan itu terdengar seperti mereka adalah keluarga kejam yang membedakan antara anak kandung dan anak angkatnya, sehingga laki-laki sepuh itu memilih menjawab jujur.

“Tidak. Biasanya di sini, bareng ayah.”

Nadya manggut-manggut. Sejujurnya dia tak suka jawaban itu, namun memilih menutupinya dengan senyum samar. “Berarti gara-gara Nad di sini, mungkin.”

“Nad ....” Pramono menye
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status