Home / Romansa / FWB (Friend with Bonus) / Bab 04 - Usul Gila Juan

Share

Bab 04 - Usul Gila Juan

Author: Nanasshi
last update Last Updated: 2025-07-31 20:55:04

"Andai di bumi ini hanya tersisa satu laki-laki dan itu Juan, maka gue memilih menjadi amoeba yang membelah diri."

-Givanya Nantika Soekma-

*****

Namanya Juan Dirangga Moelya dengan garis keturunan darah biru dari ibunya yang seorang klan Wiratmojo. Ayahnya mungkin bukan turunan keraton, namun kesuksesannya di dunia bisnis telah mengantarkan namanya menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia bisnis Indonesia. Dengan memiliki lebih dari sepuluh jenis usaha yang berada dinaungan Kita Moelya's Company, Juan hidup dengan seluruh kemewahan sejak ia baru bisa bersuara oek-oek.

Juan punya kakak perempuan yang galaknya sama seperti Giva. Namanya Nadine Dirana Moelya. Usianya 5 tahun lebih tua dibandingkan Juan. Kebetulan ia sudah menikah dengan salah satu pengusaha kaya raya asal Brunei Darussalam yang emasnya saking terlalu banyak sampai ditempel di wc. Kalau kata Juan, kakak iparnya bahkan lap keringat juga memakai lembaran duit dolar.

Hidup Juan itu impian banyak orang. Selain dianugerahi kekayaan karena lahir dari seorang Harun Siswandi Moelya, Juan juga hidup dengan tampang di atas rata-rata.

Matanya cantik.

Hidungnya bangir.

Bibirnya ranum.

Dekik di pipi serupa sihir.

Definition of handsome is Juan.

Tidaklah mengherankan kalau sejak masa pubertas, Juan sudah dikenal sebagai playboy yang memiliki fans bejibun. Hingga detik ini, urusan perempuan bagi Juan, selalu selancar jalan tol. Mau tidur dengan yang mana, Juan tinggal tunjuk. Mau hang out, mau ke club, mau beach party, mau ke manapun, Juan tinggal memilih dengan yang mana dan spek seperti apa.

Maka jelas sekali, ketika laki-laki itu mengatakan bahwa ia ingin menikah dengan Giva, sudah bisa ditebak reaksi perempuan itu seperti apa. Ditolak mentah-mentah sebab Giva tuh manusia paling paham Juan seperti apa.

Pernah suatu hari, Giva bertanya pada Juan. "Memangnya lo nggak bisa ya pacaran secara normal gitu?"

"Normal versi gue ya saling menikmati kebersamaan, Giva. Caranya ya cuddling without clothes, misalnya."

Giva jelas memukul kepala Juan saat itu. Ia jadi meratapi nasib perempuan-perempuan yang sudah dipermainkan Juan selama ini.

Lalu ketika langkah Giva jadi batal untuk keluar ruangan dan memilih berbalik padanya, Juan akhirnya menyerah. Memilih jujur demi menemukan solusi yang dirasa olehnya tepat.

Giva solusi bagi Juan.

"Seriusan lo mau dijodohin? Sama anak pangeran mana?"

Giva sejatinya kembali menghampiri Juan bukan karena kasihan pada laki-laki itu sih. Ia jelas mendekat hanya untuk mendengarkan cerita kelanjutan perkonglomeratan ini. Kakak Juan saja –Nadine – menikah dengan orang penting di Brunei, maka bisa dipastikan Juan juga nasibnya tidak akan jauh berbeda.

"Sama orang dari Negara upin-ipin, puas lo," ujar Juan kesal. Ia tidak habis pikir bagaimana wajah Giva justru berseri-seri setelah mendengar pengakuannya yang akan dijodohkan. "Kok lo senang banget sih, Giva?"

Perempuan itu tertawa. Ditepuknya pelan pundak sang sahabat. "Dinikmati saja ya Tuan muda."

"Masalahnya kalau gue kawin betulan, gue nggak bisa menikmati kehidupan gue yang menyenangkan itu Givanya."

"Banyak 'kan pengusaha yang selingkuh?" todong Giva enteng.

"Lo kira selingkuh setelah menikah itu menguntungkan? Nggak, Giva. Ribet tahu."

"Terus gimana?"

"Makanya opsinya cuma gue menikah sama lo."

Giva memukul lengan Juan keras hingga laki-laki itu mengeluh kesakitan. "Lo kira gue mainan lo apa?"

"Win-win solution, Giva."

"Dari mananya, kampret?"

"Usia kita sekarang sudah diangka 29, Givanya Nantika Soekma. Sekalipun orang tua lo yang satu orang bule dan tidak akan menuntut pernikahan, tapi nyokap lo orang jawa. Dimana lo sebentar lagi juga bakalan ditanya kapan kawin. Just tell me, who do you want to marry?"

"Iya ... belum ada sih."

"Laki-laki yang mau menikah dengan lo, memberikan lo biaya hidup dengan berapapun nominalnya, memberikan perhatian pada lo, memberikan sandang pangan dan papan berupa apartemen mewah atau rumah minimal 3 lantai, but there is no sex for him. Tell me, what man would want to be treated like that?"

Giva memandang Juan lekat. Ucapan sahabatnya jelas tepat sasaran. Laki-laki mana yang waras, yang akan memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak murah –sebab hobinya saja mengoleksi tas Dior dengan BA Jisoo Blackpink– tetapi tidak mendapatkan haknya secara utuh. Kesenangan yang biasanya diberikan seorang istri pada suami.

Tidak ada!

Tidak akan ada laki-laki semacam itu.

"Nggak ada," jawab Giva pada akhirnya. Nada bicaranya jelas kecewa, namun mengelak dari sipembicara ulung seperti Juan rasanya percuma. Ia akan diberondong lebih banyak fakta lagi. "Tapi bilang sama gue, apakah laki-laki itu lo? Laki-laki yang tidak akan menuntut sex dalam pernikahannya?"

"It's me."

"Seorang Juan yang bahkan saking kebeletnya sampai bercinta di apartemen gue?"

Juan berpura-pura tak mendengar. Ia mencoba menampik fakta.

"Itu rasanya lebih mustahil lagi, Juan. Kecuali kalau lo bermaksud menikah sama gue tapi bobo-bobo enak-nya dengan perempuan lain a.k.a selingkuh, itu baru masuk akal."

Juan sedikit terkejut. Maksud terselubungnya ternyata tercium juga oleh Giva.

"Dari ekspresi muka lo sih sudah ketahuan ya." Giva mendecak pelan. Ia akhirnya memilih benar-benar bangkit. Sudah lelah rasanya Giva meladeni omong kosong Juan sejak tadi. "Terserah deh lo mau nikah sama anak orang Inggris, Perancis, Maroko, bahkan walikota Bandung juga, gue nggak peduli. Gue sudah di ruangan ini 30 menit dan itu cukup bikin orang berspekulasi yang nggak-nggak. Bye!"

Giva mengabaikan rengekan Juan yang memohon agar dibantu terkait perjodohannya yang akan tiba sebentar lagi. Sayangnya perempuan itu tak menggubris bahkan kala Juan bilang akan membelikan segudang tas Dior yang mirip dengan Jisoo Blackpink.

*****

to be continued

follow I* author yuk @nana.sshi_

akan ada giveaway di sana

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 75 : Terlalu Sulit Untuk Kembali (02)

    Saat Giva masuk ke dalam rumah tersebut, menyisakan Juan yang berdiri memandang diam, Zacky yang terjebak dalam kecanggungan itu berdehem bingung. Ia benar-benar tidak nyaman terjebak antara kakaknya dan juga kakak iparnya. "Mas Juan, mau masuk ?" tanya Zacky kikuk. Juan menggeleng. "Giva belum kasih aku izin untuk masuk, Zacky. Biar aku tunggu di sini saja." Zacky mengangguk, tak lama ia mendengar Giva memanggil namanya, sehingga bergegas ia masuk memburu ke arah datang suara. Meninggalkn Juan yang kembali termangu, menatap rumah besar itu dalam kacaunya perasaan. Juan terduduk di rerumputan. Meletakkan sepedanya asal. Ia mengusap wajahnya kasar, terasa cengeng ia hari ini. Sisa-sisa basah dari pipinya menunjukkan betapa putus asanya ia. Usaha dan pengorbanannya untuk bisa bersua sudah semaksimal yang ia bisa. Meski saat pertemuan tiba, tak seperti ekspektasi dan harapannya, Giva membuyarkannya. Jangankan rindu, di diri Giva, sepertinya hanya ada dingin, ketidakpedulian, ra

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 74 : Terlalu Sulit Untuk Kembali (01)

    ["Gue nggak pernah sekalipun membayangkan bahwa hubungan gue dan Giva akan berada diujung tanduk seperti sekarang ini. Dulu, sekalipun gue mengira bahwa kami akan punya keluarga masing-masing -karena gue nggak tahu bahwa kami akan saling mencinta- hubungan itu tetap akan harmonis. Selamanya Giva akan jadi tempat gue bercerita apapun, mengeluh apapun, bercanda soal apapun. Jujur, ini benar-benar hal yang paling menyakitkan setelah kejadian Jordy di 2009."]-Juan Dirangga Moelya-****"Giva."Dalam kehidupan manusia, seringkali takdir suka bercanda sesukanya. Pun begitu bagi Juan setelah merasakan enam bulan lamanya mengitari tanah Belanda dalam penantian yang resah dan rindu. Dan ketika takdir berbaik hati, mempertemukannya dengan apa yang dicari, tanpa persiapan, tanpa duga, Juan jadi lemah sendiri.Lagu Nina Nesbitt sering mengalun menemani satu tahun lebih miliknya lewat When you lose someone. Menjadikan sisi melankolisnya ketika malam menyergap, merindu pada Giva tak terelak. Walau

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 73 : Di Belanda (02)

    'Profil Alysa Astari yang baru-baru ini viral karena menjadi sugar baby dari aktor senior, Anandika Basyir, ternyata pernah jadi model lumayan terkenal di Eropa'.'Bunga Dirana, istri Anandika Basyir akhirnya buka suara. "Mas Dika sama Alysa sudah menjalin hubungan di belakangku hampir lima tahun lamanya."''Alysa Astari ternyata putri seorang guru besar di Universitas Jingga, keluarga memilih bungkam atas skandal sang putri'.'Heboh! Anandika Basyir, aktor senior yang terseret kasus pencucian uang dari tersangka HM dalam kasus timah di Bangka Belitung, Alysa Astari sang sugar baby disebut-sebut akan turut diperiksa'.'Alysa Astari dan Anandika Basyir ditetapkan sebgai tersangka menyusul tiga tersangka sebelumnya atas korupsi dan pencucian uang kasus timah'.'Alysa Astari, si cantik yang akhirnya masuk ke dalam penjara setelah kasus perselingkuhannya dengan suami aktris Bunga Dirana terkuak dan viral'.***Juan menghirup udara Belanda dengan setengah rongga dada yang lega. Segala rupa

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 72 : Di Belanda (01)

    30 - Before Ending; Zaanse Schans "Giva menghilang selama lebih dari satu tahun hanya karena kesalahpahaman. Kalaupun gue diposisi itu, mungkin akan melakukan hal yang sama. Karena nyatanya, perasaan ditinggalkan, perasaan terkhianati, perasaan kecewa ... itu hal-hal yang nggak mudah ditangani. Ada yang memilih akhirnya seperti Elena, ada yang memilih akhirnya seperti Giva." -Juan Dirangga Moelya- **** Ini adalah hari yang cerah, anginnya menerpa lembut. Juan, memandangi sekitar jalanan yang dipenuhi toko-toko di sebelah kanan dan rerumputan hijau di sebelah kiri. Tak begitu jauh dari tempatnya berdiri, kincir-kincir angin raksasa mempesona sebagian dari mereka yang bergerombol, tak jauh dari Juan berdiri, para turis layaknya dirinya. Zaanse Schans, desa terkenal yang terletak di Zaandam, Belanda. Sebuah desa yang terkenal karena kincir-kincir angin besarnya sekaligus rumah-rumah kayu khas belanda yang direlokasi dari Amsterdam untuk pelestarian. Sekaligus tempat ke sepuluh y

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 71 - Efek Yang Dibuat Alyssa (03)

    (Flashback Malam Itu) Itu adalah hari dengan pekerjaan yang rasanya tanpa akhir. Juan sudah merenggangkan otot-otot yang tegang tiga kali dalam satu jam, namun masih juga tumpukkan berkas yang harus diperiksa, dicermati, diberi solusi, ditandatangani, tak ada habisnya. Juan bahkan sudah diam-diam mengumpat karena kini ... dibandingkan seperti bos, Juan tak ubahnya seperti anak magang yang diberikan tugas oleh para seniornya dengan alasan senioritas. Haaaah ... entahlah! Juan kangen sekali pada Giva. Perempuan itu sudah mengabari Juan perihal pulang duluan, sebab Giva mengaku, ia sangat mudah kelelahan belakangan ini. Makanya, sekalipun ingin, Juan tak tega bila harus meminta istrinya itu untuk menemaninya lembur, seperti hari yang lalu-lalu. Ketika semua pekerjaannya telah rampung, Juan jelas bersorak girang. Ia bahkan sengaja tidak mengabari Giva kalau ia sebentar lagi sampai ke rumah dan bersiap memeluknya sepanjang malam. Menghempaskan rindu, me-recharge energinya yang sepertin

  • FWB (Friend with Bonus)   Bab 70 - Efek Yang Dibuat Alyssa (02)

    "Ayah nggak masalah kamu main-main, tapi itu dulu, bukan sekarang. Saat itu, kamu belum mempunyai istri. Tapi lihat sekarang, kamu masih sama saja!" teriak sang ayah, membuat Juan hampir ciut. Tapi, ia juga perlu meluruskan semuanya pada sang ayah. "Aku nggak melakukan itu, ayah, ibu." "Gimana kamu tahu kalau kamu saja mabuk? Kamu nggak bisa menjamin apapun saat kamu mabuk, Juan." Juan mengusap rambutnya kasar. Ia seperti kehilangan kata-kata lagi. Karena memang ... semua yang terlihat malam kemarin terlalu meyakinkan untuk disangkal. Dirinya yang tanpa mengenakan apapun selain dalaman pakaian bagian bawah, tisu magic yang tergeletak sembarangan, bungkus kondom hingga banyaknya tisu-tisu yang basah. Sial! Mengingatnya lagi membuat Juan kesal bukan main. Tapi tetap saja, Juan berani sumpah pocong bahwa ia tidak melakukan apapun yang mereka tuduhkan. "Tapi aku bener-bener nggak mengkhianati Giva, ayah!" "Beraninya kamu menyakiti menantu kesayangan ayah dan ibu," suara ibu Juan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status