HAPPY READING
Author Pov
Alfa mencak-mencak di kursinya duduk, gara-gara ketahuan memukului Dimas habis-habisan Alfa di hukum Aska untuk menunggu lelaki ktuselesai rapat di ruang osis.
Sebenernya Alafa akan baik-baik saja kalau dia di suruh menunggu di ruang pribasi Aska, tapi ini tidak. Dia harus duduk di ramainya anak osis yang tidak menyukainya, entah karena kelakuannya yang nakal atau karena dia adalah pacar Aska.
Rata-rata anggota osis sangat mendukung Aska berpacaran dengan Kinan, si sekertaris osis yang baik hati dan juga pintar. Mereka juga sekelas, makin menambah para anggota osis untuk mendukung hubungan serius keduanya.
"Halah cantikkan juga gue, sok-sokkan mau sondorin diri ke Aska." Sinis Alfa saat melihat Kinan makin merapatkan duduknya ke arah Aska.
Alfa sudah 3 kali mendapati Aska mengeser duduknya agar tidak sedeket itu dengan Kinan, tapi
HAPPY READINGAuthor PovKinan menatap kesal dan penuh emosi ke arah Aska dan Alfa yang sedang bergandengan tangan di koridor sekolah. Sialan, padahal dia sudah susah susah memujuk Aska agar rapat untuk anggota penting osis di perpanjang agar dia bisa berduaan dengan Aska. Tapi karena si sialan Alfa, semua usahanya gagal begitu saja.Gadis tidak tau diri itu benar-benar membuatnya kesal, Kinan tidak akan pernah diam jika di perlakukan begini. Dia baru pacar Aska saja sudah sangat bangga, akan Kinan tunjukkan suatu saat nanti kalau Aska juga bisa dia miliki seutuhnya. Karena Aska adalah jodohnya, bagaimana pun itu Kinan harus membuat itu menjadi kenyataan."Awas kau Alfa, aku akan membuatmu menyesal karena berani merebut Aska dariku." Tekat Kinan geram dan meremas foto Alfa yang entah dia dapatkan dari mana, membuat foto yang tadinya cantik dan rapi jadi rusak berantakkan. Akan dia buat Alf
HAPPY READINGAuthor Pov"Aku tidak suka kamu yang seperti ini Fa," ucap Aska lelah.Alfa menunduk, menautkan kedua tangannya, terlalu takut untuk mengangkat wajahnya dan menatap Aska. Kakinya melangkah ke arah Aska, memainkan baju lelaki itu pelan."Maaf," ucapnya menyesal."Selalu begitu, setiap kali kamu melakukan kesalahan kamu selalu meminta maaf, tapi akhirnya nanti kamu kembali melakukannya lagi dan lagi. Berkali-kali seperti itu," ucap Aska lelah.Alfa mengangkat wajahnya, menatap Aska dengan mata berkaca-kaca. Dia ingin menangis rasanya karena Aska tidak mau menatapnya, apakah kesalahannya sebesar itu sampai Aska semarah itu padanya. Tapi kan dia tidak sengaja, dia juga tidak berniat membuat Aska marah seperti ini kok."Maafin Alfa, Alfa ga sengaja. Tadi itu-- maafin ka," ucap Alfa lagi. Benar-benar merasa bersalah, dia tidak ingi
Happy ReadingAuthor PovAlfa menatap Aska tidak habis fikir, walau tangannya masih berkerja untuk mengobati luka di sudut bibir pacarnya itu tapi matanyaasih menatap Aska kesal.Cowok itu melarangnya untuk berkelahi dan membuat keributan dengan caravkekerasan, tapi lihat apa yang cowok itu lakukan sekarang? Menghabisi Gero di dengan sadis.Oke cap apa sekarang yang sudah Aska sandang, cowok sadis berdarah dingin? Atau cowok tidak berhati yang mengerikan? Semua julukkan julukkan seperti itu benar benar tidak Alfa sukai. Dia tidak mau Aska memiliki nama lain yang buruk, dia tidak mau nama baik Aska tercemari hanya gara gara kelakuannya yang terkadang selalu membuat orang geleng geleng kepala."Kenapa?" tanya Aska yang sepertinya menyadari kalau sejak tadi Alfa menatap ke arahnya."Maksut kamu apa kaya gini ha? Kamu--" Alfa benar benar kesulitan untuk mencar
HAPPY READINGAlfa PovSekuat tenaga dan dengan pemaksaan yang ekstra akhirnya Aska mau juga gue ajak ngelihat ibunya Gero yang katanya sihh, gila gue suka banget sama kalimat ini katanya sihh, haha. Iya katanya itu ibunya Gero datang ke sekolah buat cari orang yang membuat anaknya masuk rumah sakit.Ga heran sih, luka Gero parah banget anjir. Aska gila banget bantainya, tulang tulang tu anak berasa kapas di buatnya. Salut gue sama pacar gue sendiri, udah ganteng, tajir melintir, pinter bela diri, otak cerdas, anak tunggal, dah lah surga dunia kalau nikah samm Aska mah. 7 keturunan kalau pun hidupnya setidap hari menghambur hamburkan uang juga ga bakal miskin."SIAPA YANG MEMBUAT ANAK SAYA JADI BEGITU HA? NGAKU KALIAN SEMUA ATAU SAYA AKAN MELAPORKAN INI KE POLISI," teriak Ibunya Gero murka.Gue ngelihat tu emak emak marah marah dengan antusias, lah anjir gue pikir tu emakn
Happy ReadingAuthor Pov"Baiklah aku berjanji," ucap Aska akhirnya. Menatap ke arah Alfa yang saat itu juga sedang melihat ke arahnya."Kamu berjanji?" tanya Alfa memastikan. Cukup kaget karena Aska mengalah dan lebih memilih berjanji, karena biasanya jika hal itu tidak akan pernah terjadi."Iya, aku berjanji. Jadi cepat katakan padaku apa yang sebenernya terjadi!" Perintah Aska mutlak.Alfa menarik nafas pelan, membuangnya lalu menatap Aska serius. Satu demi satu kata mulai gadis itu keluarkan, sebuah cerita di mana Gero yang melecehkan body nya sedikit demi sedikit mulai terungkap. Di mana hal itu membuat suasana di sekitarnya itu semakin mengcengkram karena aura Aska yang terlihat sangat menyeramkan.Alfa yang menyadari kalau Aska mengeratkan geramannya langsung berinsiatif memgang tangan cowok itu, menggengamnya erat lalu kembali bercerita.
Happy ReadingAuthor PovAlfa berjalan sambil menggandeng tangan Aska, melewati koridor yang ramai akan anak anak yang sama dengannya untuk menuju kantin, apa lagi kalau bukan untuk makan.Mereka sampai di kantin lantai dua, meja dan kursi sudah penuh dengan orang yang berebut ingin makan."Ih kita keknya ga kebagian meja deh Ka," Ucap Alfa manyun. Padahal dia sudah sangat lapar, tapi karena tadi datangnya agak lambat kantin jadi sudah terisi penuh."Aska sini!"Kedua anak manusia itu langsung melirik ke samping kantin. Sekelompok anak osis sedang makan berbarengan, dan tepat di samping Kinan ada satu kursi yang belum terisi.Alfa menatap sinis ke arah gadis itu, halah sok akrab. Udah tau Aska pergi dengannya, masih juga di panggil. Padahal dia tau kalau di tempatnya itu kursi cuma satu, dasar Kinan lont modus.Aska berjal
HAPPY READINGAuthor Pov"Pergi aja, gue ga butuh lo di sini."Aska memejamkan matanya lama, membukanya lagi. Lalu menatap Alfa terluka, dia tau kesalahannya fatal, dia tau dia bersalah, tapi tidak bisakah Alfa sedikit saja memberinya keringanan, dadanya sesak dan sangat sakit saat gadis itu menggunakaa bahasa elo gue padanya."Saya aku salah, aku---""Jangan maju lagi, atau elo bakal nyesel udah datang ke sini." Sinis Alfa saat Aska makin berjalan mendekat.Aska menghentikan langkahnya, lalu menatap Alfa terluka. Dia tidak mundur atau pun maju lagi, hanya berdiri di mana kakinya memijak saat Alfa mengatakan untuk dia berhenti tadi.Saat melihat Aska sudah berhenti, Alfa kembali melihat ke arah lain. Yang tanpa siapa pun sadari, ada seringaian yang berusaha gadis itu tahan mati matian."Pergi lah, kalau elo ke sini cuma ma
HAPPY READINGAlfa povAda yang bilang setelah ada kesulitan itu pasti akan datang kemudahan. Namun kenapa gue nggak ngerasaain hal yang sama seperti hal itu ya sekarang.Gue rasa gue cukup baik dalam segala hal. Mencintai Chanyeol dan setia sama Aska salah satu contohnya. Tapi kenapa Tuhan ngasih gue cobaan seberat ini. Kalau boleh jujur ni gue bener bener udah nggak kuat banget, suer deh ga pakek bohong. Rasanya itu kaki gue mau copot dari tempatnya, serem banget kan gila.Gimana enggak, si Pak Susan, Susanto maksutnya si guru Khiller sekaligus guru yang katanya nih, paling di takuti di ini sekolah dengan tidak berprikemanusiaan ngehukum gue suruh lari lapangan 7 kali putaran. Gila banget kan ya? Gue? Di suruh lari? Emng tega su bapak sama gue.Kalau nih lapangan cuma sebesar lapangan Futsal sih nggak masalah boss. Lah ini lapanganya aja sebesar lapangan pertandingan sep