Share

Mulai Kelimpungan

Aku pasrah saat merasakan kesakitan luar biasa. Tak hanya di leherku saja, tetapi juga dada, kepala dan bagian tubuh lainnya. Bahkan perutku terasa mulas tiba-tiba.

Namun, tak kusangka tiba-tiba Ibram melepas cengkeraman tangannya di leherku. Kedua jemari yang tadi mencekikku dengan kuat terlihat gemetar.

"Maafin aku, Ma! Maafin aku! Aku ...." Ucapannya terpotong saat melihat tubuhku luruh ke halaman berpaving sembari terus terbatuk-batuk. Dadaku masih sangat sesak. Bahkan aku masih kesulitan bernafas.

"Ma, maaf ...," ucapnya lagi. "Aku tadi sangat emosi. Tolong, maafin aku!"

Aku masih tak merespon ucapannya. Sekedar untuk bernafas saja masih tersengal-sengal bagaimana aku bisa bicara.

Diraihnya tubuh lemasku dalam gendongan Ibram. Sorot mata lelaki itu tampak begitu khawatir.

Apakah Ibram berkepribadian ganda?

Ah, entahlah. Aku tak peduli. Yang jelas aku tak sudi hidup bersama laki-laki ini.

Ibram tergopoh membopongku memasuki rumah. Begitu berada di ruang tamu, dia berteriak memangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu fotoin luka2 mu yg d cekik ibram dn kmu visum semua luka yg d lakukan ibram biar tuk jadi bukti kmu d jahatin dn kamu kirim k Wildan dn k polisi ...
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
eh serem punya suami psikopat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status