Share

Bab 24

"Mbok, ada Syakila dengan Mas Danu. Ayo buruan masuk mobil, aku malas bertemu dengannya!" Aku menarik tangan Mbok Asih secepat kilat. Lalu masuk ke dalam mobil. Melihat mereka berdua bergandengan tangan rasanya muak.

"Ayo Non, kita ke tempat Bapak. Mbok juga malas bertemu dengan mereka. Kenapa gak lapor polisi si, Non? Itu kan sudah menipu namanya," timpal Mbok ikut kesal.

"Biarin Mbok, itu urusan Papa. Aku tidak ingin turut campur urusan seperti ini. Yang terpenting, aku ingin menata hati saja untuk melupakan mereka dengan hidup yang baru," sahutku sembari membelokkan setir lalu keluar dari parkiran. Mata ini melihat mereka dari kaca mobil, rasanya ingin menabraknya saja. Namun, aku tahan emosi dengan membuang muka.

"Mereka gak lihat kita, Non. Itu lewat begitu saja," ucap Mbok menoleh ke arah mereka.

"Tampang mereka seperti orang tak berdosa ya, Mbok. Biarlah nanti pasti ada balasannya." Aku tetap menggerutu, padahal sudah ikhlas suamiku dimiliki Syakila seutuhnya.

Sekitar setenga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status