Share

Bab 25

"Ada yang bisa Fika bantu, Pah?" tanyaku dengan senang hati. Tiba-tiba telepon terputus. Sepertinya signal di sana kurang bagus.

Kemudian, aku mencoba menghubunginya kembali, agar tidak ada lagi gundah di hati ini.

Saat ini hatiku antara gelisah dan senang melebur jadi satu. Tak lama kemudian, Haris mengirim pesan untukku. Seketika wajah wanita yang tadi bersama Haris pun muncul kembali saat melihat pesan dari Haris.

[Fika, malam ini bisa ketemu di Mall Buaran Plaza?]

Aku abaikan sajalah, masalah papa lebih penting dari pertemuanku dengan Haris.

Aku mencoba menghubungi papa kembali, akhirnya tersambung juga. Namun, masalah masih sama, yaitu signal masih putus-putus.

"Pah, ada yang bisa Fika lakukan?"

"Iya Nak, kamu tahu tempat tinggal mereka yang baru tidak?" Sontak yang ada dipikiran ini adalah Tante Siska. Ya, ia yang tahu rumah mereka. Aku pun berinisiatif untuk menghubungi Tante Siska.

"Sepertinya aku tahu. Papa tunggu ya, nanti aku hubungi beberapa saat lagi. Sekitar 10 menit,"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status