Share

Bab 23

"Jangan, Tante, aku rasa tidak perlu. Nanti kalau sudah saatnya kenalan, pasti ketemu kok," sahutku melarangnya.

"Untung Tante izin dulu. Ya udah next time semoga kita ketemu ya, Fika."

Aku menutup sambungan telepon saat kami sudah memutuskan mengakhiri pembicaraan.

Kemudian, rencana untuk mengantarkan barang papa yang tertinggal pun aku urungkan. Sebab, tiba-tiba teringat ingin pindah ke rumah papa.

"Daripada buang waktu ke kantor cuma mau cerita doang, mendingan aku kemas-kemas," ucapku bicara sendirian.

Akhirnya aku putuskan untuk meminta tolong taksi online mengantarkan barangnya saja. Ia aku berikan uang lebih supaya amanah dan barang yang papa butuhkan cepat sampai di tangannya.

Tak lupa aku mengirimkan pesan untuk papa bahwa aku tidak jadi mengantarkan ke kantor. Ia pun setuju dengan keputusanku yang lebih baik berkemas-kemas.

***

[Pah, aku sama Mbok mau jalan ke rumah Papa ya. Sudah siap-siap nih!]

Terbiasa dengan chat sewaktu bisu, beliau pun tak keberatan.

[Iya Fika, keuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status