Share

21. Manipulasi

last update Last Updated: 2025-12-22 07:44:02

Hari-hari berikutnya terasa seperti neraka yang berjalan lambat. Setiap detik terasa panjang, dan setiap napas seperti mengingatkanku bahwa aku sedang berada di tengah pusaran jebakan yang belum kutemukan ujungnya.

Aku tahu aku tak bisa lagi hanya duduk dan menunggu. Kalau aku tidak bergerak, maka hidupku pasti akan habis ditelan dalam permainan busuk ini.

Siang itu, aku duduk di warung kopi kecil di sudut kota. Laptop pinjaman dari Anggara ada di depanku. Aku sedang menunggu dia datang, karena tadi pagi dia bilang bahwa dia menemukan sesuatu yang bisa mengubah semuanya.

Tapi sebelum dia tiba, pikiranku kembali melayang pada Bowo.

"Bowo itu memang benar-benar penghianat," kesalku, sambil teringat kejadian tadi pagi.

Pagi tadi, aku sengaja melintas di depan rumah mertuaku untuk sekedar bisa melihat Shira. Namun, pemandangan yang kulihat di sana justru membuat darahku mendidih.

Bowo.

Dia berdiri di teras rumah, dan sedang membantu Bu Yanti menggantung jemuran sambil bercanda. Shira munc
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Foto Seksi Istriku di Aplikasi Kencan Online   26. Permainanmu Selesai, Teman

    Akhirnya hari itu datang lebih cepat daripada yang kubayangkan.Kini aku berada di seberang jalan rumah mertuaku. Tubuhku tersembunyi di balik deretan mobil tamu. Dari luar saja, rumah itu tampak meriah. Papan ucapan selamat dan balon berwarna emas menghiasi gerbang. Ada tulisan yang membuat darahku mendidih setiap kali membacanya."Selamat Pertunangan Bowo & Shira."Genggamanku di setir mobil milik Anggara nyaris meremukkan kemudi itu. Urat-urat lenganku terlihat jelas, seperti kuatnya amarahku saat ini."Tenang, Panii," suara Anggara terdengar dari kursi penumpang.Dia menatap tablet di tangannya."Rencana kita udah siap. Rega udah standby di depan laptop. Lo cuma perlu tahan emosi sampai saat yang tepat.""Huft!"Aku menarik napas panjang, mencoba menahan badai yang bergulung di dadaku. Sejujurnya, tiap bayangan Bowo menyentuh Shira membuatku ingin menghabisinya di tempat. Tapi hari ini bukan soal emosi, ini soal pembuktian."Gue masuk sekarang?" tanyaku.Anggara mengangguk."Masuk

  • Foto Seksi Istriku di Aplikasi Kencan Online   25. Menyusun Strategi

    Aku berdiri di lorong rumah sakit itu cukup lama, hanya mendengar suara langkah orang lewat dan bunyi mesin monitor jantung dari kamar-kamar rawat. Bau obat-obatan menempel di hidungku, tapi pikiranku justru sibuk memutar ulang kata-kata Dira.Kutatap ponsel yang kini ada dalam genggamanku.Semua pengakuannya tadi, sudah terekam di ponselku. Setiap kata yang keluar dari bibirnya adalah paku yang menghantam peti mati persahabatan antara aku dengan Bowo. Tapi sekarang, rasa kehilangan itu justru sudah berubah jadi tekad.Dari balik kaca jendela, aku menatap Dira yang masih nampak terbaring lemah di atas brankar. Aku menghela nafas panjang, lalu melangkah masuk untuk menghampirinya.Begitu tiba di sisinya, aku menatap mata teduh itu dengan cukup dalam."Mas Panji," lirihnya, begitu ia melihat keberadaanku."Dira, aku janji akan bereskan semua ini. Tapi sekarang kamu harus fokus untuk sembuh."Dia menatapku dengan mata berkaca-kaca."Iya, tapi Mas Panji jangan pergi dulu, ya?"Aku menghe

  • Foto Seksi Istriku di Aplikasi Kencan Online   24. Pengakuan Dira

    Aku duduk di kursi rumah sakit itu, dengan jantungku berdetak kencang tak karuan. Selendang merah masih tergenggam di tanganku, seperti bukti kejahatan yang berdenyut di telapak tangan. Dira menatapku ragu, wajahnya pucat, bibirnya bergetar."Dira." Suaraku terdengar rendah, tapi penuh tekanan. "Aku butuh jawaban sekarang. Siapa yang kasih kamu selendang merah ini? Siapa yang bikin semua permainan busuk ini?"Dia menelan ludah, menunduk, seolah sedang menimbang hidup dan mati."Mas Panji, tapi ... Tapi aku takut.""Aku janji akan melindungi kamu. Lagipula kalau kamu terus diem, kamu nggak cuma nyakitin aku, tapi juga diri kamu sendiri. Kamu bilang kamu menyesal dan mau minta maaf, kan? Sekarang saatnya kamu buktiin itu."Dira menarik napas panjang, matanya berkaca-kaca. Aku bisa lihat jari-jarinya gemetar saat memegang selimut rumah sakit itu."Semua ini ... aku ... Aku disuruh sama Bowo, temanmu itu," bisiknya akhirnya.Darahku mendidih. Aku tertegun beb

  • Foto Seksi Istriku di Aplikasi Kencan Online   23. Dihantui Rasa Bersalah

    "Oh sialan!" Aku mengerjapkan kedua mata dengan cepat. Aku menggeleng dan buru-buru membuang muka, ketika aku merasakan hembusan nafas hangat Dira menyapu wajahku. Wajah cantik itu memang benar-benar mirip dengan Shira, hanya saja setelah aku perhatikan mereka memang tak identik. Dan baru kali inilah aku melihat wajah cantik Dira secara jelas. Tak ingin terjebak dalam lumpur dosa lagi, aku buru-buru menjauhkan wajahku dari Dira. Aku mengalihkan pandangan ke arah mobil Dira yang sudah ringsek. Asap tipis dari kap mesin mobil yang terguling itu masih membumbung ketika aku membantu Dira berdiri. Lututnya gemetar, wajahnya pucat, dan ada goresan darah tipis di pelipisnya. "Astaga, Dira, kamu bisa jalan nggak? Ayo aku bantu," tanyaku panik. Dira mengangguk pelan. "Bisa, tapi cuma pusing sedikit." "Ya udah, ayo." Aku memapahnya menjauh dari mobil, takut kalau-kalau mobil itu meledak. Begit

  • Foto Seksi Istriku di Aplikasi Kencan Online   22. Aku Butuh Kamu, Mas

    Pagi itu, udara terasa pengap meskipun jendela kamarku sudah kubuka lebar-lebar. Sejak tadi malam, pikiranku tidak berhenti memutar ulang foto yang dikirim oleh nomor misterius itu.Foto Shira, Bowo, dan ada sebuah kursi pelaminan besar di ruang tamu rumah mertuaku. Aku merasa seakan seluruh dunia sedang bersekongkol untuk menendangku keluar dari hidup yang kubangun dengan susah payah.Aku belum sempat sarapan ketika ponselku bergetar. Di sana ada sebuah nama yang muncul di layar, hingga membuatku mengerutkan kening."Jihan? Tumben?" Aku menatap heran.Itu Jihan, saudara sepupu Shira yang menurutku paling baik, meskipun dia jarang sekali menghubungiku. Jihan ini tipe yang cerewet dan usil, tapi setidaknya dia lebih netral dibanding Sony, kakak iparku yang sudah terang-terangan membenciku.Perlahan aku mulai mengangkat telepon itu dengan jantung berdegup kencang. Entah kenapa rasanya aku merasa ada yang tak beres, karena tak biasanya Jihan menghubungiku seperti se

  • Foto Seksi Istriku di Aplikasi Kencan Online   21. Manipulasi

    Hari-hari berikutnya terasa seperti neraka yang berjalan lambat. Setiap detik terasa panjang, dan setiap napas seperti mengingatkanku bahwa aku sedang berada di tengah pusaran jebakan yang belum kutemukan ujungnya.Aku tahu aku tak bisa lagi hanya duduk dan menunggu. Kalau aku tidak bergerak, maka hidupku pasti akan habis ditelan dalam permainan busuk ini.Siang itu, aku duduk di warung kopi kecil di sudut kota. Laptop pinjaman dari Anggara ada di depanku. Aku sedang menunggu dia datang, karena tadi pagi dia bilang bahwa dia menemukan sesuatu yang bisa mengubah semuanya.Tapi sebelum dia tiba, pikiranku kembali melayang pada Bowo."Bowo itu memang benar-benar penghianat," kesalku, sambil teringat kejadian tadi pagi.Pagi tadi, aku sengaja melintas di depan rumah mertuaku untuk sekedar bisa melihat Shira. Namun, pemandangan yang kulihat di sana justru membuat darahku mendidih.Bowo.Dia berdiri di teras rumah, dan sedang membantu Bu Yanti menggantung jemuran sambil bercanda. Shira munc

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status