"Panji, daripada pusing dan stres mikirin nasib kita yang habis kena PHK, mending kita main aplikasi MiChat aja. Wanita di sana cantik-cantik dan seksi-seksi," kata Bowo, rekan kerjaku itu sambil tersenyum miring.Aku duduk diam di pojokan kafe, menatap cangkir kopi hitam yang sudah setengah dingin. Bowo duduk di seberangku, santai seperti biasanya. Kafe kecil ini biasanya tempat kami melepas penat setelah kerja, tapi hari ini suasananya berbeda.Ada keheningan yang menggantung di udara, seperti beban tak terlihat yang tak terucapkan. PHK massal yang baru saja kami alami masih menghantui pikiranku. Perusahaan tempat kami bekerja selama bertahun-tahun gulung tikar, dan kami serta para karyawan yang lain pun ditinggalkan tanpa harapan.Bowo menyeruput kopinya pelan, tampak tenang meski aku tahu dia sama frustrasinya denganku. Dia menghela napas panjang sebelum berbicara, memecah kesunyian.Aku memandang Bowo, menelusuri wajahnya yang tampak santai, tetapi matanya menunjukkan kelelahan.
Last Updated : 2025-09-09 Read more